Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label comedy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label comedy. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 April 2016

The Serial of Marquez Family #14



Cerita sehari hari marc dan keluarganya selalu asyik untuk di tunggu!
Kali ini cerita kegalauan mami Roser saat Marc dan Alex pergi race ke benua amerika. kangen dua jagoannya!!

Sehari atau dua hari saat Papi Julia, Marc dan Alex pergi ke sirkuit selalu jadi hari yang menyenangkan buat mami Roser apalagi kali ini Alicia juga sedang liburan di rumah kakek Ramon. Perfect! Me time!. Memiliki 2 anak laki laki dan 1 perempuan yang sifat malasnya terbawa kakak laki lakinya seperti punya 3 anak laki laki. Tapi betulkah kemalasan Alicia karena pengaruh kakaknya atau pengaruh kucingnya?

Pagi itu mami Roser bangun dengan senyum terbentuk dibibirnya. Alasan pertama karena ngga harus repot menyiapkan makanan pagi 3 menu yang memusingkan. Dua jagoannya dan suami tercinta mami Roser alias papi julia memiliki selera sarpan yang beda beda. Konsekuansinya, mami roser harus masak 3 menu, beruntung Alicia satu selera dengan Marc, kalo tidak terpaksa mami harus buat 4 menu. Papi julia paling suka sarapan telur rebus dan kentang goreng, Marc maunya spaghetti, sedangkan alex sandwich isi ham.

Mami Roser menyungging senyum sambil melakukan streching yang diam diam gerakan strechingnya diikuti oleh maru, kucing kesayangan Alicia.
streching!!



Alasan kedua, ngga perlu ngomelin Alex yang hobby naruh handuk basah habis mandi di atas kasur. hayo siapa yang punya hobby kayak alex? keluar kamar mandi pake handuk, dan habis buat handukan trus di taroh kasur begitu aja. Setiap hari mami Roser selalu ngoceh " Alex, kalo habis mandi handuknya di jemur, jangan ditaruh di atas kasur, bla bla...", dan setiap hari Alex pun menjawab " iya mam, besok engga". Tapi besokannya tetep begitu lagi

Alasan ke tiga adalah, ngga perlu ngoceh lagi tentang kebiasaan Marc yang suka mencet pasta gigi di bagian depan. Mami selalu kasih contoh untuk pencet pasta gigi dari bagian belakang, tapi Marc lebih suka pencet bagian depan, jadi yang kempes depan dan gelembung di belakang. Buat Marc alasan mami itu ngga krusial, jadi tetep aja besokannya Marc pencet dari bagian depan. Ini bukti kalo cara pencet odol kayak Marc orang keras kepala. Mami pun sabar, dan lama lama depresi tiap liat pasta gigi udah kempes lagi bagian depannya. Apa susahnya pencet bagian belakang?

mami maunya C tapi Marc sukanya C, kalo kamu yang mana?
Alasan keempat adalah masih seputar handuk. Papi Julia itu punya kebiasaan yang ngga hilang dari dulu yaitu lupa bawa handuk ke kamar mandi, jadi tiap pagi kalo ada papi di rumah pasti ada teriakan papi manggil mami minta handuk. 

Bahagianya cuma sampai hari ke 3, hari ke empat mami mulai kangen, dan mulai nelfon, apalagi seperti sekarang mereka bertiga pergi cukup lama karena setelah argentina lanjut austin. Mami kangen juga suasana sibuk di pagi hari bikin sarapan. 

"Halo Marc? "

"Iya mam...mami apakabar?"

"Baik, breakfast apa hari ini?'

'hehehehe...spaghetti "

"enak, spaghetti di argentina"

'hmmm enak buatn mami, ngga ada psaghetti seenak kalo mami yang buat"

Mami senyum senang, sejak kecil Marc paling bisa bikin mami happy

'Alex mana marc, mami mau ngomong"

marc menyerahkan HP nya ke alex yang duduk di depannya, urutannya selalu sama kalo mami telefon Marc lalu Alex dan terakhir papi Julia.

"Alex, kunci kopernya mana? itu koper waktu motogp qatar belum dibongkar, kamu bawa koper mami ya"

Alex garuk garuk kepala " kuncinya kebawa ke sini mam hehe"

mami langsung ilfil ngomong sama Alex dan HP beralih ke Papi

"Pap, di argentina mesti extra jagain marc di luar sirkuit, mami khawatir Marc di sosor perempuan argentina yang waktu itu, duh agresif banget, kalo ada undangan pesta ditolak aja ya pap. mami lebih khawatir kalo marc sama temen temen di luar sirkuit, jangan kasi dia nyetir mobil sendiri ya pap"

Papi cuma ngangguk angguk, mami sejak dulu selalu khawatir kalo marc sama temen temen di luar sirkuit, saking protektifnya marc dan alex ngga dikasi ijin bikin SIM untuk motor biar ngga berkeliran naik motor. Untung SIM mobil masih dikasih ijin. Kalo enggak bakal jadi cowok pingitan. Kadang paranoid mami berlebihan kalo Marc dan Alex di luar lintasan. Mami begitu paranoid dengan temen temen marc di luar balapan sampai sampai waktu Marc diundang pesta ultah temennya, mami dan papi julia ikut, mereka nungguin di mobil. Ngga boleh terlalu malem, ngga boleh mabok mabokan.

****

Mami ngga sabar setelah lebih dari 2 minggu dtinggal 3 pria kecintaanya, hari ini mereka akan pulang. Mami udah nyiapin makanan kesukaan mereka. Apalagi kali ini Marc menang di argentina dan austin, hati mami betul betul berbunga bunga. 

"Jagoan mami pulaang " teriak mami di depan pintu, selalu seperti ini sejak Marc berusia 7 tahun. lalu Alex mengantri pelukan di belakang Marc. Adakalanya marc merasa jengah karena sekarang ia adalah pria berusia 23 tahun bukan bocah laki laki kecil usia 7 tahun. 

Penerbangan panjang yang melelahkan, sejak kecil marc paling tidak suka naik pesawat sebetulnya, penerbangan amerika eropa ini paling menyita energinya. Marc memarkir kopernya begitu saja di depan Tv lalu ia memabnting tubuhnya di atas sofa tanpa melepas sepatu. Sementara Alex langsung ke kamarnya, untuk membongkar koper dari qatar karena sejak dari bandara tadi mami sudah mengingatkan untuk segera membongkarnya sebelum menjadi sarang jamur.

'Marc, kopernya taruh kamar dulu "

"Iya mam, " jawab Marc sambil merem

lima menit kemudian koper masih tergeletak di depan TV

'marc, bawa koper ke kamar, ganti baju trus mandi kan lebih enak istirahatnya, ini mami udah masak spaghetti pesananmu "

'iya mam lima meniiittt lagi"

"bener ya 5 menit, mami ke kamar dulu nyiapin baju papi, nanti mami balik kopernya udah dipindahin ya"

'okay mam"

lima belas menit kemudian....

Marc masih tidur tiduran di sofa dan kopernya masih belum berubah dari posisinya

"Marc, kok belum dipindah ini udah lebih dari 5 menit"

"masa mi, belum"

'papi udah selesai mandi, mami udah selesai beresin koper papi di kamar tadi"

"hehehe..1 lagu lagi deh mi" nego marc lalu kembali mendengarkan musik lewat head setnya, volumenya di naikin biar omelan mami ngga kedengeran

mami mulai kesel, lalu pergi ke kamar Alex.

'Alex, nah gitu doong, kalau tiap kali pulang koper langsung diberesin"

"Iya mam, ini udah beres'

'langsung masukin mesin cuci ya"

'iya mam, ada lagi?'

'oia, tolong ambil headset marc kasi ke mami ya"

Marc itu suka banget dengerin lagu, pakai headset kalao udh gitu jadi susah diajak ngobrol.

Lima belas menit kemudian setelah Alex beres urusan mesin cuci. Ia ke kamar mami

"Ini mam"

Mami melotot " buat apa?'

"Kan mami tadi bilang minta diambilin keset punya Marc?"

"Alex!! mami bilang headset bukan kesettttt...!!' teriak mami kesal

Alex garuk garuk kepalanya yang ngga gatel sambil nyengir salting.

tiktoktiktoktiktok....

Mami langsung nyium alex gemezz, lalu bergegas ke ruang tengah. sesuai keyakinan mami, Marc masih belum beranjak, bahkan kini bocah itu tertidur.

Pelan pelan mami melepas headset marc yang melilit tak keruan, bisa bisa marc tercekik kabel head set kalo tidak segera di lepas. Marc justru terbangun, dan menyadari mami di depannya Marc langsung panik,

"Iyaa iya maam, marc pindahin kopernya sekarang...jangan marah maam cantikk"

Ucap Marc sambil sempoyongan bangun. Mami roser mencegahnya lalu memeluk Marc dan menciuminya

"Mami kangen Marc..."

Marc tersenyum senang " Iya mam, kangen denger omelan mami hehehe"


see u on TSOMF #15



'



Senin, 16 Juni 2014

The serial comedy of marquez family #session7

Cover story _ Marc - Alex - Alicia dan Maru


Hi...
Serial comedy marquez family kembali hadir. buat yang baru pertama baca jangan khawatir sebab meski judulnya serial tapi di setiap ceritanya tidak berhubungan dengan cerita sebelumnya kok. Disebut serial karena karakter dan tokonya saja yang sama, kalau alur cerita sih lepasan.

Hmmm, menulis cerita komedi itu tantangannya lebih besar daripada menulis romantis dan manis, itu yang aku rasakan. karena apa? Sebab harus berhasil membuat pembacanya tertawa. Nah anehnya, saat aku yakin tulisanku lucu justru malah ada yang bilang gak lucu, nah pada saat aku yakiiiin banget ini ngga lucu aku cuma berusaha membuat selucu mungkin justru malah katanya lucu bangettt...jadi sebenernya sampai sekarang aku belum menemukan jurus nulis yang lucu...gitu sih, Tapi justru di situ tantangannya...makanya aku mencoba lagi...entah lucu entah engga yang penting aku sudah berusaha...berusaha bikin tulisan lucu biar yang baca terhibur...

salam,

Marcia

@@@@@@

Okay....simak ceritanya yuuuk



Ini cerita tentang sofa tua dengan motif bergaris yang sering menjadi sengketa tak berakhir di rumah marc. Mami roser betul betul tidak habis pikir mengapa sofa bergaris yang sudah agak buluk itu selalu saja menjadi objek rebutan ketiga anak-anaknya. Sampai-sampai mami roser membeli sofa lagi 2 buah supaya mereka tak berebutan tapi tetap saja yang diributkan adalah sofa tua itu.




"Marc...ayolah pindah itu sofaku..ah kau merusak hariku.." Pinta alex sambil menarik-narik kaki marc agar hengkang dari sofa yang diklaim sebagai singgasananya Alex. Tak berhasil. Marc tak bergeming dia asyik senyam-senyum menatap iphone ditangannya.  Padahal sejak di rumah Rins tadi Alex sudah membayangkan begitu sampai rumah segera relaksasi di sofa kesayangannya itu. Tapi sayang si bayi alien sudah menguasainya. Alex mengendus kesal.

Alex melirik kaki marc. Padangannya tertuju pada bulu-bulu yang tumbuh di bawah kuku ibu jari kaki Marc. Ia teringat ketika Alicia membangunkannya dengan cara menarik bulu-bulu kakinya. Perih luar biasa. Bahkan saat itu Alex sampai terloncat dari tempat tidur. Dengan senyum jahil Alex melaksanakan idenya.

"Hupp ciaaaaattt tariƬkkkk!!" Jemari alex menarik bulu-bulu kecil di kaki Marc.

"Rawrrrrrrrrrr" Marc meraung dan meloncat. Untung saja Alex berhasil menghindari gerak refleks kaki marc. Kalau tidak bisa bisa hidungnya patah dan harus di gips.

Pada saat yang samadengan raungan Marc di dapur terdengar suara barang berjatuhan. Mami roser yang sedang masak di dapur dibuat kaget oleh raungan Marc yang mirip serigala berubah bentuk.

"Hahahaha...yessss berhasill!!!" Teriak Alex seraya melompat ke sofa yang sudah kosong. Marc masih mengusap usap untuk menghilangkan rasa perih di kakinya akibat Alex mencabut bulunya dengan sadis.

"Sarap lu....awas yah!" Kata marc sambil menerjang Alex bermaksud melakukan hal yang sama. Marc mencengkeram kaki Alex. Alex tak menghindar. Ia tetap santai dan memasrahkan kakinya.

Marc membolak balik kaki Alex, yang tak berbulu selembar pun. "Kok kaki nya lady legs gini??" Tanya marc dengan mimik heran.

Alex hanya mengulum senyum. Tak menjawab.

"Eh kau waxing?? Gila yah..." tanya marc sambil bergidik geli dan tatapan menyelidik lalu melemparkan kaki Alex ke tempat semula.

"Alicia tuh yang sarap! Tiap pagi dia bangunin aku dengan cara cabutin bulu kaki ..lihat sampai gundu beginil..." ucap Alex cuek

Marc mengangguk-angguk mengerti, seisi rumah sudah tau Alex paling susah dibangunkan, Ide Alicia cukup brilian. Batin Marc.

Tak berapa lama muncul mami roser dari arah dapur, tergopoh sambil menggulung dasternya yang basah.


"Kalian ini kayak kucing sama anjing ributtt terus kerjaannya!" Bentak mami Roser geram dengan keributan yang acap kali terjadi di rumah itu.

"Siapa yang kucing mam?" Tanya Alex

"Kau lah siapa lagi, kau kan malas kayak kucing!!! " celetuk Marc

"Berarti kau anjingnya ??!" Simpul Alex sambil menjulurkan lidahnya.

"Enak aja ngatain gw anjing!! Dasar adik durhaka!" Bentak marc sambil menoyor kepala Alex.

"Sudahhh sudahhh, aduhh mami pusingg! Kalian sudah sebesar ini masih aja kayak anak anak..." Mami Roser mulai frustasi

"Iya tuh mam ! Marc bukan lagi kayak anak-anak kayak bayi malah...dasar bayi Alien!" ejek Alex.

"Eh mmaam lihat tuh Alex kurang ajar masa mami di bilang Alien!" kata Marc mengompori

"Dasar kompor meleduk ! Aku tidak bilang mami itu Alien??" umpat Alex

"Kan kau bilang aku bayi Alien, aku kan anak mami.." bantah Marc membela diri

"Haduhhhhh...cukuppp!!! Kalian diam atau mami buang itu sofa!!" Ancam mami Roser.

Marc dan Alex saling berpandangan. Lalu keduanya kompak memasang tampang memelas. "puppy eyes mode on"

"Iya mam...kita ngga ribut lagi" tanpa dikomando marc dan alex berucap secara bersamaan. kalau sudah begini mami roser langsung luluh.

Mami roser meninggalkan mereka, ke dapur lagi melanjutkan masak dan membereskan tumpahan sup akibat teriakan marc yang mengagetkannya tadi.

Alicia heran dengan tumpahan sup dilantai dapur. Ia hendak mengambil air minum setelah skipping rutin. Alicia berjingkat-jingkat menghindari tumpahan sup itu agar tak mengenai sepatunya.

"Mam kenapa sup di sajikan di lantai begini?" Tanya Alicia polos

"ini bukan disajikan di lantai, tapi tumpah! memangnya ngasih makan maru disajikan di lantai?" jawab mami roser sabar dengan pertanyaan konyol Alicia.

"oohh, kok bisa tumpah mam?" tanya Alicia lebih lanjut

"Ini ulah Marc, pagi-pagi teriak kayak serigala berubah wujud. Mami sampai kaget dan merinding dengernya. Tumpah deh semua. Terpaksa kalian nanti makan spaghetti instan saja yah "

"Waaah...mama, marc harus tanggung jawab tuh. Biar Alicia yang panggil oknumnya biar dia bersihkan TKP!" kata Alicia berkobar kobar.

Alicia menghilang ke ruang tengah. Kedua kakaknya sedang asyik nonton basket di tivi. Alex melingkar di sofa, sementara marc melingkar di karpet di temani Maru yang menyudul nyundulkan kepalanya.

"Marc...dipanggil mami tuh..bantu bersihin lantai dapur...tadi mami kaget kau teriak sampai tumpah masakannya. Gagal makan sup kita hari ini..." Ucap Alicia begitu muncul di muka Marc

"Masa? Mami ngga bilang tadi.." ucap Marc tak percaya

"Kalao ngga percaya ke dapur aja..."

Marc bangkit dari karpet dan berjalan gontai ke dapur.

"Alex geser dong...aku mau rebahan...cape nih baru skipping..." rajuk Alicia pada Alex.

"Siapa suruh skipping....Rebahan di karpet kan bisa..."

"Iiihh nyebelin banget sih...geser dongg" pinta Alcia lagi.

"Ngga mau..."

"Huuuuh" Alicia bersungut lalu menjitak kepala Alex. Berlalu ke ruang tamu. Membanting badannya ke sofa baru yang dibeliin mami.

"Ah tapi sofa baru ini tak senyaman sofa tua bergaris itu " gerutu Alicia. Alicia memejamkan matanya memutar otak mencari cara merebut sofa itu dari Alex.

"Tringgg" sebuah bohlam 40 watts menyala di kepala Alicia.

Alicia bangkit dari sofa mendekati pintu depan lalu mengetuk ngetuk. Seakan ada tamu yang mengetuk pintu dari luar. Alicia terus mengetuk sampai Alex berespon.

"Alicia!!! Kupingmu ke mana? Buka pintu itu ada tamuu!!" Teriak Alex dari ruang tengah. Alicia terkikik, lalu menjawab "iyaaaa kaaaakk aku buka...!!" setelah itu Alicia membukakan pintu, seolah-olah memang betul ada tamu.

"Hayyyy....Rins...cari Alex pasti...sebentar yaah aku panggilkan Alex...." Alicia sengaja melantangkan suaranya agar terdengar sampai ke ruang tengah. Lalu berlari ke ruang tengah menghampiri Alex :

"Alex..ada Rins...cepat ke depan..."
Alex mengerutkan alisnya. Tak percaya. "Rins?? Ngapain dia ke sini kan tadi baru lari pagi bareng??" Tanya Alex

Alicia hanya mengangkat bahunya, "ga tau"

"Suruh masuk ke sini aja Al, kakak lagi pewe nih"

Mendengar jawaban Alex, alicia jadi tak bersemangat. Sepertinya misinya kali ini gagal. Ia berjalan gontai ke tuang tamu. Beberapa saat muncul lagi di muka Alex :

"Rinsnya ngga mau soalnya dia berdua sama cewek..."

"Hah? Cewek? Siapa al?" Alex kaget sampai terbangun dari posisi tidurnya.

"Meneketehe!! Liat aja sendiri!!" Jawab Alicia sebal. Alex penasaran lalu bangkit dari sofa menuju ruang tamu. Mata Alicia langsung berbinar-binar menatap sofa yang ditinggalkan Alex.

"Berhasil!!!! yeayyyyy!!!" Pekik Alicia kemudian membantangkan tubuhnya ke sofa sejenak melakukan peregangan lalu ditutup dengan posisi paling nyaman. posisi maru tidur. Melingkar.

"Eh mana Rins? Kok ga ada? Ngibul yahhh??'' tanya Alex curiga dan penasaran

"Hahahaha kena dehhhh....dasar bayi..!! Haha emang ngga ada rins ke sini hahahaha" Alicia terbahak penuh kemenangan.

"Dasarrr tengilll....awas minggir...atau kakak timpa nih...." ancam Alex.

"Coba aja kalo berani, ada mami paling nanti kamu kena hukum benerin genteng lagi kayak waktu dulu!! Weeew" jawab Alicia nantangin.

Alex berkacak pinggang menatap sebal Alicia yang senyum senyum mengejek.

Marc kembali ke ruang tengah setelah membantu mami Roser membereskan tumpahan sup di lantai dapur.

Marc langsung terkekeh melihat pemandangan di ruang tengah itu.

"Haha ternyata kekuasaanmu tak sampai 1 jam lex!!" goda Marc

"Tengil nih anak satu ini...aku tertipu, dia bilang ada rins.. taunya ga ada!!" ucap Alex kecewa dan sebal.

"Brilliant idenya Al..hahaha..." puji Marc untuk adik tercintanya.

"Siapa dulu dong..ALICIA" ucap alicia songong akibatnya Marc menoyor kepala Alicia. Peraturan di rumah itu hanya kakak pertama yang boleh menoyor.

Baru saja Alicia menikmati kemenangannya. Marc mengedipkan sebelah matanya ke alex dan alex membalas dengan tindakan serupa.

"Kalian mau ngapain?" Tanya Alicia khawatir. Tanpa di jawab serta merta  Alex dan Marc menyerbu Alicia.

Tangan kanan marc memegang kedua tangan alicia sementara Alex kuat-kuat memagangi kedua kaki Alicia.

"Jurus makan mie pakai sumpit!!!" Teriak marc lalu kedua jarinya seolah-olah sumpit yang sedang berusaha menjepit mie, sasarannya adalah leher dan pinggang Alicia. Sejak kecil Alicia paling tidak tahan di gelitikin. Alicia berteriak dan meronta persis ayam yang mau disembelih.

Lalu dari arah dapur suara mami roser terdengar "Alicia jangan teriak teriakkk !!!"

"Ayo kita gotong ke kamar lex!!" ajak marc, Alex langsung mengangguk setuju dengan tawa lebar.

Alicia meronta tapi percuma kedua lengan kakaknya terlalu kuat untuk dilawannya. Kamar Alicia terletak di atas. mereka menggotong Alicia seperti menggotong karpet.

BRUGGGH!! mereka melempar Alicia ke kasur sejurus kemudian mereka berdua menerjang, seperti itu sedari kecil hingga usia tak lagi kanak-kanak. Lalu....

Kraaakkkkk! gubrakkkkk!!! Kasur Alicia jebol. Ketiganya saling bertatapan. Masih dalam posisi yang kacau saling bertumpukan tak jelas

"Marc singkirkan pahamu dari mukaku!!" protes Alicia

"Eh kakimu juga!! singkirkan dari perutku" Protes Alex pada Alicia

Mereka berdua ribut dan akhirnya " BRAKKKK" kaki tempat tidur yang tadinya masih tinggal 1 yang berdiri pun patah. Ketiganya terjerembab.

Kemudian terdengar suara langkah cepat menaiki tangga lalu pintu kamar terbuka, mami datang :

"Suara aaaapp.." mami tak melanjutkan kalimatnya, matanya melotot menatap ketiga anaknya yang nampak seperti anak kucing dalam tumpukan barang bekas. Tempat tidur Alcia sudah tak berbentuk

"Maaamm ...maaam jangan marah yaa" pinta marc memasang ekspresi wajah memelas dan "puppy eyes mode on", biar mami roser ngga tega marah. Ini jurus jitu marc meluluhkan hati mami roser dari ia kecil.

Mami roser menggelengkan kepalanya " Kalian ini sudah besar bukan anak anak lagi, kenapa sih selalu saja ribut urusan sepele? Coba lihat tenpat tidur dari kakek ramon sejak Alcia bayi sekarang hancur berkeping keping...."

"iya maam kami minta maaf yah, mami maafin kan?' marc memelas masih dengan puppy eyes-nya bangkit dan mendekat ke arah mami roser.

"Wadawww!!! sassy bastard!!' teriak Alex pada marc karena jari kakinya terinjak marc saat bangkit

"Alex...ngomong yang sopan sama kakakmu, kamu ini kalo bicara kasar..." tegur mami roser.

"Yaaah kena lagi guweee" gerutu Alex dalam hati

"Maam, nanti Marc yang ganti kasur Alicia dengan yang baru, okay? tabunganku kan ngga pernah terpakai, khawatir terlalu banyak.. hehe" rayu Marc

Mami roser mengelus kepala marc. Dari dulu mami roser tidak pernah bisa benar-benar marah pada Marc.

Alicia menepok jidatnya " Haduhh dasar penjilat!!"


@@@@@@

Marc menutup mata Alicia dengan telapak tangannya sementara Alex menuntun Alicia menaiki tangga. Marc ingin memberi kejutan tempat tidur baru Alicia. Hampir seminggu lebih Marc dan Alex hunting ke sana kemari demi tempat tidur lucu impian Alicia.

"Aduh kak...sebagus apa sih tempat tidurnya, kakak kan pelit..." celoteh Alicia

"cerewet banget sih Al, ngatain pelit lagi! pokonya kalo kamu lihat pasti kamu ngga akan ikutan kita rebutan sofa deh..."

"Iya al, pasti kamu lebih betah di kasur..." tambah Alex

"Taraaaaa" teriak Marc seraya menyingkirkan tangannya dari mata Alica...

"Aaaaaahhhhh kakakkkkk...so sweetttt aku sukaaa bangetttt..." teriak Alicia

tempat tidur hello kitty hadiah dari Marc untuk Alicia


Marc dan Alex toss setelah meninggalkan kamar Alicia yang masih heboh dengan temat tidur barunya.

"Saingan berkurang satu hehe..." ucap Marc

"Marc, mending kita bikin perjanjian, yang menang race boleh tiduran di sofa itu any time sampai race berikutnya"  Alex mengungkapkan idenya

"Ide bagus juga, aku setuju. Nah kan Mugello aku yang menang, berarti sekarang aku penguasa sofanya" simpul Marc senang.

Alex mengajak marc toss lagi " Deal yah..."...."Deal"

"Yuhuuuu" teriak marc girang berlari ke kamarnya mengambil PS Vita dan sejurus kemudian sudah nangkring di atas sofa.


Sofa yang selalu jadi biang rebutan dan keributan
Sementara Alex melingkar di karpet ditemani maru, kucing kesayangan Alicia. Tumben kali ini Alex mau akur sama Maru hahaha

ini Maru kucing kesayangan Alicia, namanya beda tipis dengan Marc

udah jangan di scroll lagi, udah selesai episode 7 nya haha


Kamis, 29 Mei 2014

The Serial of Marquez Family #episode6

Marc Marquez - Alicia Marquez - Alex Marquez


Introduction :

Yuhuuuu....The most wanted FF sudah muncul lagi (pede ajahhh daripada minder hihi). Yang pengen cari cari alasan ngakak seorang diri boleh baca ini. oia jangan baca pas lagi pelajaran, nanti bisa kena sambit spidol sama guru. Jangan juga dibaca pas lagi pup, nanti kelamaan di WC. Apalagi di baca sambil makan jangan deeeh, takut keselek. jangan juga di baca pas lagi nyebrang jalan, takut kelindes hehehe.....Duuuh banyak amat yak larangannya, jadi sebenernya boleh di baca apa enggak?!! Galaknya kumat. Iya baca aja...

Note : semua cerita di sini hanya hayalan yah...catet!


Talent:
Marc Marquez as himself
Alex marquez as himsel
Julia Marquez as himself
Roser Alenta as herself
Alicia Marquez as Marc n Alex little cute sista


Action !!

scene 1

Mami Roser uring uringan belakangan ini ia mudah menangis, bahkan untuk urusan sepele bisa bikin si mami tercinta ini nangis bombay. Contoh, waktu marc menang race di Jerez ia berlari memeluk teamnya. Wajar dong ya kan? Tapiiii....mami roser langsung sesenggukan karena merasa di nomor duakan. Menurut mama Roser yang curhat sama oven kesayangannya - seharusnya marc pertama memeluk dirinya karena ia adalah ibu yang sudah melahirkan marc. 

Walhasil sejak mama Roser begitu, Marc jadi peluk mamanya dulu baru teamnya. Trus ada syarat lagi lama pelukan sama teamnya ga boleh lebih lama dari peluk mama Roser. 

Berikut curhat mami roser tercinta : "Marc....harusnya peluk mama dulu, bukan peluk Conello, apalagi Carloz atau Emilio...memang siih mama ngga bisa setting motor kamu biar larinya kenceng, tapi kan mama yang kasih kamu ASI biar tulangnya kuat, mama juga yang mengandung kamu 9 bulan..." ucap mama Roser pilu sambil sesenggukan

Marc cengok sesaat. Udah jadi anaknya mami Roser 21 tahun, tapi belum pernah sih liat mamanya sensi bin lebay kek gini. Yang bisa diperbuat cuma nurut. Oke, kayaknya Santi Fernandez kudu nyiapin stopwatch untuk ngukur waktu lamanya pelukan Marc ( Beuhhh asdfghjk banget ga seeehh). Marc sampai vertigo mikirin keanehan maminya. Keinginan mami roser harus dipenuhi  jika tidak maka mami mogok masak dan orang serumah bakal kena imbasnya. Apalagi papa, bisa bisa papa kena hukuman pisah ranjang. Marc tidak bisa membayangkan jika papanya harus teronggok tidur di sofa. Dahsyat kan?? 


 scene2

Mami roser juga jadi super jealous sama papa Julia. Waktu marc menang motogp di Jerez yang lalu spontan papa julia peluk orang yang ada disebelahnya kebetulan ada Vanessa. Wah mami Roser langsung sensitif dan murka sama Vane, panggilan akrab mba Vanessa. Vanessa hampir aja dipecat gara gara itu. Bahkan mami Roser sampai nekat minta pulang ke rumah ortunya alias kakek Ramon. Padahal semua tahu doong, mami roser itu super baik dan rajin bikin kue (ini apa hubungannyaaa??). ini dialog pertengkaran mami roser dan papa julia.

"Papa, keterlaluan...ternyata papa selingkuh dengan Vane!!" tuduh mami roser sambil berurai air mata

"Papa ngga selingkuh sama vane, tapi marc. kalo kemarin itu pelukan spontan maamm, please...no feeling"

"Bohoooong, kalo no feeling!!!  mestinya papa peluk tiang listrik bukannya peluk Vane, huhuhuhu..." Nangisnya makin kenceng. Dan malamnya papa di setrap bobo di sofa di temenin sama si maru kucingnya Alicia.



Scene3

Semua orang seisi rumah kena imbas "keuringan" mama ( entah kosa kata dari mana ini haha), termasuk Alex. Dari dulu Alex memang susah dibangunin. Suatu hari alex dibangunin mamanya dan seperti biasa Alex tetep molor. Mami roser langsung histeris dan bilang alex anak durhaka karena di panggil namanya udah lebih dari 3 kali ngga bangun juga. 

"Alex...anak mami yang paling ganteng,,bangun nak..." 

Sepi tak ada jawaban, Alexnya masih pules di bawah selimut.

"Alex....anak mama yang paling tinggi...bangun nak udah siang..." teriak mami Roser, nadanya naik setengah oktaf

Sepi juga ngga ada jawaban dari kamar Alex, yang ada malah suara kentut Alex.

"Alexxx anak mami yang giginya berantakan banguuuunn...." nada panggil sudah naik 1 oktaf. Tapi masih sepi juga tak ada jawaban dari Alex.


Akhirnya mama nangis, dan kejadian pagi itu sampe malam jadi topik utama di rumah itu. Sejak saat itu Alex berusaha bangun sendiri sebelum diteriaki sama mama Roser. Kalo ini sih efek positif banget karena Marc hampir hampir putus asa tiap kali bangunin Alex, jadi wajarlah kalo mami Roser frustasi.


Scene4

Kecuali Alicia. Dia aman, mungkin karena sama-sama perempuan. Usut punya usut ternyata perubahan emosi mama Roser adalah akibat dari sindrom menopause- sekumpulan gejala pada wanita usia di atas 50 tahun yang akan berhenti menstruasi. Usia mami roser menginjak 50 tahun sebentar lagi menopause. Udah pada tau kan menopause itu apa? kalau yang ngga tau cari aja di google.  Eit jangan ngebayangin mami Roser ngga mens artinya Marc, Alex dan Alicia mau punya adik yah??!!

Dokter yang menangani mami roseri memberikan terapI hormon yaitu  estrogen dan progesteron. Berhubung mama roser ngga bisa minum obat dalam bentuk pil or tablet juga takut banget disuntik jadinya pemberian terapi hormon dalam bentuk cair yang bisa dicampur ke dalam juz (swear ini hayalan penulis, please jangan tanya belinya di mana). Mami roser senang, karena selain mengatasi masalah psikologis kata dokternya terapi hormon juga akan bikin kulit mama roser lebih halus dan lembut serta kencang alias awet muda.

Dan muncullah kebiasaan baru di rumah itu, juice time every single morning!!! 


Scene 5

Setting : ruang makan dan dapur

Ngggggggggg! suara bising blender bikin budek. Alicia pake earplug-nya marc yang biasa buat race dan gokilnya tempat earplug itu lalu diisi sama permen karet, biar ga ketauan ksosong. Pantesan itu anak dari tadi anteng di meja makan sambil twitteran dan senyum senyum ngga jelas padahal blender di sebelahnya berisik banget.

Sementara Alex mondar mandir persis nyamuk yang disemprot baygon. Semua barang di bongkar bolak balik. setelah putus asa dia terkapar di sofa kayak kecoa terbalik. Alex mencari invisalign ( bracket transparan untuk merapikan gigi dilepas saat makan dan gosok gigi), ini sudah berita kehilangan yang kesekian kalinya.

"Lex,  kesurupan apa kenapa sih? nyari apaan?' tanya marc yang hilang konsentrasi main game karena suara bising belnder juga alex yang mondar-mandir kayak nyamuk.

"Lu liat invisalign bracket gw ngga?" Tanya Alex lemas

"Nggak lah, ada juga invisalignku yang udah gak dipake, mau pinjem" tawaran yang jorok

"idih enggak banget..." jawab Alex sambil nyengir jijik.

"Emang ngga bakat pake invisalign cuma orang ganteng yang cocok pake invisalign, mahal-mahal ilang mulu. mending pake bracket konvensional aja, ngga akan ilang kecuali gigimu yang ilang..." ucap marc songong, sambil memamerkan giginya yang rapi-putih dan bersih.

"Huuuuuu, liat ya kalo gigiku sudah rapi, pasti aku lebih ganteng...dasar minion!!!" bantah Alex kesal. Alex kadang mengatai Marc dengan sebutan minion karena ukuran tubuh marc yang lebih mini dobanding Alex. Lalu meninggalkan marc. Alex menghampiri maminya yang sedang khusyuk bikin juice. Pagi itu menunya mangga afrika plusa jeruk mandarin.

Sejak rutin terapi hormon ( yang dicampur juice) mulai nampak perubahannya, mama jadi "normal" lagi.


" mam itu apa?" tanya Alex persis gaya anak umur 5 tahun ke mamanya. 

"ini?" mami roser tanya balik sambil menunjukkan botol kecil berisi hormon untuk memastikan bahwa benda itu yang ditanyakan Alex. Alex mengangguk.

" ini suplemen untuk kulit supaya sehat dan halus" Terang mami Roser. Terpaksa berbohong, karena mama roser tidak ingin terapinya di ketahui anak-anaknya.

Alex meraba wajahnya, jerawat bermunculan dengan liar. "Alex mau juga dong mam pake suplemen itu " pinta Alex.

"Jangan, ini mahal lex lagi pula belinya jauh" larang si mami.

"ahh mama kan udah tua ngapain minum itu " komentar Alex asal ceplos. Ini sungguh kurang ajar. Tapi sudah begitu tabiatnya.

"pluk !!!!" mama roser memukul jidat Alex dengan sendok sayur, hampir saja terjadi legenda Sangkuriang di Spanyol, gara gara ulah Alex.

Alex mengusap usap kepala yang kena pukulan  tadi. Lumayan juga. Sakit.

Telefon berdering! Marc mengangkat telefon itu tapi ternyata mencari mami.

"Mam telfon, dari papa!!" teriak marc dari ruang tengah

Mami roser yang sedang berseteru dengan Alex di dapur tergopoh  menghampiri telefon. Alex berjingkrak riang.

"Kesempatan !!" pekik Alex




Scene6

Entah sudah pagi yang keberapa Alex selalu menukar juice dirinya denga juice mama Roser. Alex terobsesi punya wajah mulus bebas jerawat. Dan berhasil.

"Kak, sekarang jadi ngga jerawatan lagi? mulus? pakai apa?" tanya Alicia tiba tiba, mengagetkan Alex yang sedang minum juice

"Hmmm...rahasia doong" jawaab Alex sejenak kemudian melanjutkan minum juice lagi

"uuuh nyebelin deh kakak.." ketus Alicia sambil memukulkan raket nyamuk ke lengan Alex. Tapi sayangnya saat Alicia memukulkan justru saat Alex sedang memutar posisi tubuhnya, bukan lengan justru dadanya yang kena.

"buggh"

Ada yang aneh saat raket Alicia mendarat di tubuh Alex. Kenapa kenyal? Penasaran Alicia memegang dada Alex

"arggghh kakak kenapa dadamu membesar!!!!" teriak Alicia

Alex kaget. " idiiih apa apan sih Al...udah sana minggir?" usir Alex sambil memegangi dadanya. dirinya baru sadar ternyata Alcia benar, dadanya membesar. 

Alex bergegas masuk ke kamar, ia melepas kaosnya di depan  cermin. Seketika matanya melotot, Alex seperti bukan melihat dirinya. Dadanya yang tadinya rata, kini muncul 2 gunung kecil, berlemak dan putingnya membesar. Alex panik. " Apa aku mengalami transisi menjadi wanita?" tanya hati alex kalut panik dan takut




Scene7

Ruang Tv

Seperti biasa, Alex melingkar di kursi. Sementara marc duduk di karpet dan punggungnya bersandar di sofa sambil minum susu-kopi. Alicia tiduran di karpet dengan berbantalkan paha marc. Sambil menikmati susu kopinya dan menonton tivi kaki kiri marc di sandarkan ke perut Alicia. Itu dua anak persis kucing deh.

"Kakak, kaki awas deh, aku ngga bisa nafas" keluh Alcia sambil berusaha menyingkirkan kaki Marc yang bersandar di perutnya.

"Ngga bisa nafas gimana? nafaskan pakai hidung..kakiku ngga nutupi hidung kan??" bantah marc tanpa bergeming. Marc tetap memiting Alicia seperti guling. sementara Alicia megap-megap sambil berusaha lolos dari kaki Marc. Akhirnya berhasil karena Marc tidak melawan, sekarang Alicia justru menggunakan kedua paha marc sebagai bantal.

Alex terkekeh mendengar obrolan mereka berdua. Dua orang itu kadang-kadang obrolannya ajaib.

"Lex kenapa yang race kemarin ilang nyali, padahal udah sempat posisi nomor 2?' tanya marc sambil lidahnya menyapu sisa susu yang tertinggal di bibirnya

"Iya, takut..." jawab Alex sambil memantapkan posisi tidurnya yang mirip udang nyemplung minyak panas.

Marc yang semula mau minum lagi jadi terhenti. "Haah? Ga salah denger nih kuping? sejak kapan ada pebalap takut salip salipan, jangan kayak banci dehh" ucap marc serius

"Iya, aku alih profesi aja sepertinya, pekerjaan yang lebih aman, kayak penata rambut atau designer baju...." jawab Alex santai

'Astaga!!!" Marc menepuk keningnya. Sementara Alicia malah terbahak mendengar ucapan Alex 

"hahaha, Alex mau berubah jadi perempuan kak, lihat dia sekarang punya payudara dan putingnya membesar..!" seru Alicia


papa Julia yang semula asyik membaca koran, mendekat " Siapa, yang membesar dadanya?" tanya papa Julia sambil melepaskan kacamatanya


Alicia dan Marc langsung menunjuk ke arah Alex.

"Hmmm, terjawab sudah, ternyata Alex yang meminum Juice Mami selama ini" simpul papa Julia.

"Iya sih, aku sering lihat Alex menukar juice mami.." komen Alicia tanpa diminta

"ooo emm jiiiii!!" teriak papa julia

"ehh, kenapa pap?" tanya Marc serius, seketika berdiri dari duduknya dan otomtasi kepala Alicia menggelinding ke karpet

"Wadawww!" teriak Alcia sambil memegangi kepalanya kemudian mencubit betis marc.

"Juice mama itu sudah dicampur estrogen, alias hormon wanita, karena hormon mamamu turun maka dokter memberikannya dalam bentuk larutan yang di campur juice..." terang papa julia

"tapi kata alex waktu itu hanya untuk obat jearawat biar halus kulitnya" Alicia motong lagi

"Menghaluskan kulit dan kalo pada pria membuat payudaramu besar dan mister "P" nya mengecil" Ucap mami Roser yang tiba tibar muncul dari arah dapur, rupanya sejak tadi mama menguping obrolan mereka.

Kemudian semua mata tertuju pada Alex yang masih belum mengubah posisi di atas sofa. Masih melingkar seperti udang. Tidur!!

Kyaaaa!!! GUBRAK DEH

See? Yang lagi diomongin malah tidur. Oia jangan khawatir perubahan alex cuma bersifat sementara. Setelah stop minum juice berestrogen itu perlahan back to normal. Doski tetap jantan gals!!!

----------------------------------//-----------------------------------------

lucu ngga? kalo yang sekarang belum ketawa jangan khawatir Anda ngga telmi kok, memang efek lucunya baru kerasa besokannya...