Powered By Blogger

Senin, 14 September 2015

The Secret Story #8




My heart is melted when i saw you that afternoon. Please stop to make me fall in love with you +Marc Márquez 

Akibat kejebak suasana romantis dan denger kata kata so cheessy, jadi kepikiran untuk bikin Secret Story #8 yang romantis.




Valencia, Spain

Marc hanya pasrah ketika Alex mendandaninya siang itu. Ia percayakan masalah mix and match baju untuk kencan hari ini pada Alex. Lagi pula sebenarnya Marc setengah hati menerima kencan buta ini. Entah siapa yang akan di kenalkan Alex padanya. Marc memakai celana gass jeans biru dengan aksen bolong bolong di paha. "Pakai jaketku ya " kata Alex sambil menyomot jaket miliknya yang tergeletak di meja.

Marc menolak " Ngga perlu lex, aku pakai jaket ini saja " sanggah Marc seraya memakai jaket repsolnya.

Alex mengehmbuskan nafas berat " Marc siang ini jadwalmu adalah blind date bukan pers conference motogp"

"Sudahlah, aku lebih nyaman begini" sambung Marc sambil mengenakan topi mm93-nya. Alex hanya bisa geleng-geleng,

"Kau akan menyesal Marc dandan ala kadarnya begitu" kata Alex menakuti

"Memang kau akan mengenalkanku ke siapa? selena gomez?"

"Lebih cantik dari Selena Gomez " Jawab Alex yakin

Marc tidak menjawab dia hanya tersenyum setengah, wajahnya tampak kecut. Hatinya ragu, tapi harus. Sudah tidak ada gunanya lagi menunggu Eve.  " Love is just a big illusion! Eve tidak pernah nyata, ia hanya illlusi, I should try to forget ! Marc bukan lelaki gila yang mengharapkan suami Eve mati setelah pernikahan. Namun dirinya pun tidak yakin dengan perkenalan ini. Rasanya ingin membatalkan saja. Lebih baik kemarin ikut bersama mama dan Anabelle pulang ke UK. dalam kekalutan hatinya yang terbaca dari wajahnya.

Alex tiba tiba bertanya "Kau yakin Marc?"

'yakin Apa?

" akan membuka hatimu untuk wanita yang akan kukenalkan"

"Aku tidak tau, ..ehm aku sedang berfikir untuk membatalkannya saja"

Alex terlonjak " ehhhh nay nay, nooooo, tidak Marc, jangan ! Kau harussss dating, FIXED!

"Terserahlah, atur aja"

"Good!, lets go !

"Eh sebentar lex, aku bawa gitar ya..' kata Marc

Alex mengulum senyum.






*****


Eve berjalan gontai kali ini justru tubuhnya yang ditopang oleh koper besarnya. Kakinya lecet. Eve menoleh ke kanan kiri, sudah sepi. Pengantin yang kabur dan hari ini jadi turis terlantar. Siapa yang peduli jika hari ini ia mati sekalipun.

Mata Eve tertuju pada sungai jernih yang mengalir, airnya bening tidak seperti sungau sungai di Jakarta. Pasti dingin sekali, apalagi saat itu sedang musim gugur. Eve memejamkan matanya, dalam memorinya terekam wajah Marc tadi siang yang membuang muka ketika menatapnya. Rasanya sakit sekali mengingatnya. Eve berdiri di ujung pagar pembatas sungai. Kakinya gemetaran karena dingin dan juga lapar, lapar yang sudah tidak dipedulikannya lagi. Eve melepas sepatunya dan kaus kakinya, dingin sangat menusuk besi pagar yang ia injak seperti bongkahan es dinginnya. rahang Eve mengeras, menahan dingin dan menguatkan hatinya. Eve memejamkan matanya kali ini muncul bayangan Annabelle yang inosen. Eve tak mampu membendung air matanya ketika bayangan Annabelle muncul. Eve menggigit bibirnya. Tubuhnya semakin bergetar dan pegangan tangannya terlepas. Tubuhnya limbung dan terjatuh

*****



Garden Passage Valencia

tempat ini adalah salah satu tempat paling romantis di Valencia, diam-diam Marc mengagumi Alex yang memiliki pengetahuan luas di luar sirkuit. Marc melihat dirinya yang tidak pernah tau dunia lain di luar sirkuit. Entah sudah berapa kali Marc ke Valencia, namun dirinya tidak pernah tau ada taman seindah ini di Valencia. Marc tersenyum sumringah

Marc, aku mengantarmu sampai sini, kau temui dia. dia ada di dalam sana. Marc terperangah

"hah?? tunggu lex, aku tidak tau wanita yang mana? kalau salah bagaimana?" protes Marc serya menarik lengan kemeja Alex

Alex tertawa, sambil berusha melepaskan cengeraman tangan Marc dari lengannya.

'hahaha, oke aku kasih code, dia berambut hitam, agak ikal, okay ? Selamat berjuang brother!" Kata Alex sambil menepuk nepuk pundak Marc, lalu setengah berlari meninggalkan Marc

Marc duduk di salah satu bangku taman, sambil memainkan gitarnya, bibirnya bersenandung mengnguti nada nada yang keluar dari setiap denting yang ia petik

"This Romeo is bleeding
But you can't see his blood
It's nothing but some feelings
That this old dog kicked up

It's been raining since you left me
Now I'm drowning in the flood
You see I've always been a fighter
But without you I give up

Now I can't sing a love song
Like the way it's meant to be
Well, I guess I'm not that good anymore
But, baby, that's just me....



Marc terhenti, ketika pundaknya merasa ada tangan yang menyentuhnya dari belakang. Sentuhan dengan cara yang sangat ia rindukan. Marc memejamkan matanya. Tangannya meraba dan menggenggam jemari itu. Jantungnya berdetak lebih cepat

"I love you just the way you are, Marc. Aku tidak mau berpisah lagi denganmu, selamanya"

Marc merinding mendengarnya. Pasti saat ini dirinya sedang mabuk melihat Eve kemudian duduk di sampingnya lalu bersandar di pundaknya. Marc menyentuh rambut hitam yang tergerai. Meyakinkan dirinya bahwa saat itu ia benar benar sadar.

Marc masih tak sanggup berkata-kata, ia meletakkan gitarnya dan memiringkan badannya, menangkup wajah Eve dengan kedua belah tangannya. Mata Marc berkilat seperti kaca karena air mata mulai melapisi lensa matanya.

dengan suara bergetar marc melanjutkan lantunan lagu tadi :

And I will love you, baby, always
And I'll be there forever and a day, always
I'll be there 'til the stars don't shine
'Til the heavens burst and the words don't rhyme
And I know when I die,
You'll be on my mind
And I'll love you always....




Eve tak mampu menahan rasa hatinya yang bahagia, terharu, menyesal, bersalah, rindu semua campur aduk jadi satu. Eve menenggelamkan dirinya ke dalam pelukan Marc dan menumpahkan tangisnya di sana.


Marc mencium lembut ujung kepala Eve lalu menengadahkan kepalanya ke atas. "Thanks God "

Hujan mulai turun, sampai akhirnya Eve sadar hujan semakin deras "Marc hujan ayo kita berteduh"

"Eve, Bagiku setiap hari tidak ada bedanya bagiku setiap hari mendung dan hujan sejak kepergianmu"

'Marc, maafkan aku, aku berjanji mulai saat ini aku tak akan pernah lagi pergi darimu" ucap Eve, sambil menganggkat wajahnya dari pelukan Marc

Air hujanpun membasahi wajah Eve, mengusir airmata di wajah eve. Bukan lagi air mata yang membasahi tapi air hujan....biarlah hujan menggusur pergi mendung dan kepedihan Eve selama ini.

Marc mengangkat dagu Eve, menatapnya dalam lalu mencium lembut bibir Eve. Sudah lama sekali sejak bertahun tahun lalu terakhir mereka berciuman.




From my youngest years till this moment here
I've never seen such a lovely queen
From the skies above to the deepest love
I've never felt crazy like this before




Hujan pun berhenti, angin mejelang musim dingin berhembus meniup tubuh basah mereka. Marc mendekap Eve. Marc teringat amsterdam, saat ia memeluk eve di penghujung hari setelah Eve kehujanan. 


Eve berbisik lembut di telinga  Marc 

"it is so cold
You are here to warm my soul
You came to mend a broken heart
You gave my life a brand new start
And now I'm in love...again with the same person"


Marc memejamkan matanya, mendekap erat tubuh Eve ke dalam pelukannya

****

Marc membuatkan segelas hot chocolate untuk eve. Eve berdiri di balkon menatap ke luar. Marc memeluk Eve dari belakng usai meletakkan hot chocolate tadi di atas meja. Eve meresponnya, mendekap tangan marc yang melingkar di pinggangnya.

'Marc, aku ingin bertemu Annabelle, aku rindu sekali padanya "

marc menyandarkan dagunya di pundak Eve sambil tetap memeluknya. 'Segera, aku pun sangat kangen dengan anak itu "

"Aku malu padamu Marc, kau merawatnya sendiri hingga Annabelle tumbuh besar, tanpa aku"

'Aku bersyukur ada annabelle, aku melihatmu dalam dirimu pada Annabelle, itu yang membuatku bertahan untuk tetap hidup. seandainya tidak ada anabelle, dan kau pergi begitu saja dari hidupku, mungkin aku lebih baik mengakhiri hidupku "

Eve langsung berbalik dan meletakkan telunjuknya di atas bibir Marc "Sssshh jangan bilang itu lagi, aku pun hampir saja melakukan hal yang sama sehari menjelang pertemuan ini, betapa tipis batas antara awal kebahagian dan puncak penderitaan"

"aku berhutang nyawa pada Alex karena dia yang menyelamatkanmu, aku segera meninggalkan sirkuit karena aku berfikir aku sudah mengalami halusinasi melihatmu di mana mana, aku sama sekali tidak mengira kau ada disini, aku benar benar masih tidak percaya. Aku takut untuk tertidur Eve, karena aku takut saat aku bangun semua yang kurasakan ini hanya mimpi. "

"Marc, ini benar benar aku, kau sedang tidak bermimpi, apa perlu aku menggigitmu?"

tantang Eve sambil mencubit pinggang Marc, Marc mengaduh manja.


Marc, I will be yours forever




ehhh udahan dulu ya... hihi daaa



Sabtu, 12 September 2015

The Serial of Marquez Family #season12





Bisa begini ya, saaat menulis baris pertama dan saat update blog ini, niat adalah melanjutkan The secret story, setelah selesai satu paragraf ide yang mengalir di kepala justru cerita bodor keluarga Marquez. Happy reading buat teman teman yang sudah lama menunggu nunggu  seri 12 ini


Tittle       : The Serial of Marquez Family
Category  : Serial comedy lepas
Season     : 12
Cast:
Marc Marquez Alenta
Alex Marquez Alenta
Alicia Marquez Alenta
Julia Marquez
Roser Alenta
Ramon Marquez
Maru the cat
Samuel Guardiola
Samantha Elisabeth Garcia


Alkisah Marquez Family lagi kedatangan banyak tamu, walhasil penghuni rumah itu kudu pada jaim, tingkah laku ajaib mereka sehari hari harus disimpan untuk sementara waktu.

Sehari atau dua hari mungkin masih bisa jaim tapi kalau tamunya sebulan apakah mereka sanggup?

let's see

Alex, sudah seminggu ini berhenti dari profesinya sebagai tukang tidur, kebiasannya tidur di sembarang tempat untuk sementara ini ia tahan. Pastinya tamu papi Julai akan shock kalau tiba tiba menemukan Alex tidur di lantai kamar mandi atau pas mau keluar rumah nemu Alex tidur di depan pintu. Sebetulnya bukan Alex ikutan Maru yang suka tidur diatas keset di depan pintu. Tapi kalau Alex pulang kemaleman dan udah ngantuk berat trus orang serumah ngga ada yang denger suara bell, ya akibatnya Alex yang ngantuk berat tidur di situ.  Kadang saking masih ngantuknya tapi udah di teriak teriakin mami suruh mandi, akhirnya alex suka ketiduran di lantai kamar mandi atau di bathtub.


Alex in bathtub, pict by Marc

Alicia pun sudah seminggu ini menghentikan kebiasaannya ngobrol sama Maru, kalau papi Mami Marc dan Alex tidak merasa kebiasaan itu aneh karena sudah terbiasa sejak Alicia kecil, tapi para para tamu itu??? Bisa-bisa mereka menyangka Alicia ini sakit jiwa karena sering ngobrol sama seekor kucing.
Alicia talk to the cat, pict by Alex


Mami-pun seminggu ini selalu manis sama papi, ngga pernah marah-marah lagi dan papi-pun selamat ngga kena hukuman bobo di luar kamar lagi.  Sebenernya keributan papi dan mami sehari hari itu sepele, ngga jauh jauh dari urusan ngebelain anak kesayangan masing masing. Mami, dari sejak Marc belum ada mami itu udah sayang banget sama Marc, marc itu anak yang paling ditunggu tunggu, maklum waktu itu mami udah cukup tua usianya sampai akhirnya berhasil hamil, dan lahirlah anak lelaki yang gantengnya tersohor sampai planet sebelah. Nah sejak Marc lahir ini, papi merasa jadi punya rival, duh papi masa anak sendiri jadi rival. Salah mami juga sih sebab sejak Marc lahir dunia mami itu cuma Marc, Papi itu jadinya ngurus semuanya sendiri. Waktu lahir Alex papi berfikir mami akan beralih perhatiannya ke Alex, ternyata tidak. Waktu hamil Alex mami ngga suka, Sebab mami merasa Marc masih terlalu kecil u ntukpunya adik. Walhasil mami jadi kesel sama papi karena gara-gara papilah mami jadi hamil Alex. Sementara karena merasa senasib denagan Alex papi jadi sayang banget sama Alex, buat papi anak yang paling ganteng itu Alex bukan Marc. Nah kalau sudah berantem tentang status siapa yang paling ganteng di antara marc dan Alex, ujung-ujungna kalo papi ga ngalah adalah bobo di luar kamar. 
ini contoh berantemnya papi dan mami. kejadianny waktu Marc abis jurdun 2x

"Mami bangga sekali pap, Marc jurdun lagi" kata mami sambil nyandar ke bahu papi

"iya papi juga bangga Mam, rasanya baru kemarin ngelihat mami gendong gendong marc kecil"

'Iya pap, ngga terasa sekarang Marc sudah besar dan paling ganteng, mami bangga juga kalo fans-nya marc teriak teriak histeris, duh anakku yang paling ganteng"

"Tapi Alex juga ganteng loh mam, dan juara dunia juga" papi ngga mau kalah

Mami menarik kepalanya dari bahu papi

"Mami ngga bilang Alex jelek, mami cuma bilang Marc paling ganteng"

'iya mam, mereka itu sama-sama ganteng" jawab Papi berusaha mentralkan suasana. Bukannya jadi tenang malah mami jadi berang

"Mami tau Alex ganteng tapi lebih ganteng Marc pi, karena marc ada mewarisi garis wajah mami"

papi tetap merasa Alex tidak kalah ganteng dari Marc dan tidak setuju jika dikatakan Marc yang paling ganteng, maka konsekuensinya mami ngambek dan mengunci kamar sebelum papi masuk. Dan akhirnya papi menghabiskan malam di atas sofa ditemani maru kucing kesayangan Alicia.


Papi is sleeping outside, pict by Alicia


Oia ada satu lagi yang bikin mami ngambek sama papi masih seputar marc juga, Mami paling ngga suka kalau ada yang mengungkit masalah tinggi badan Marc. Suatu hari Alicia minta tolong Marc ngambilin barang di lemari atas, karena Marc kurang tinggi kan ngga sampai akhirnya Alex yang bisa, dan papi reflek komen:

"haha itulah gunanya punya badan tinggi" seloroh papi

Ngga disangka mami langsung histeris, masuk kamar dan nangis. Mami ngerasanya kalo papi bilang gitu sama aja ngatain "Marc pendek ngga berguna ". Mami sakit hati, padahal saat itu papi ngga bermaksud seperti yang dipikirkan mami. Dari sudut pandang mami, marc pertumbuhannya ngga maksimal bukan pendek. Pertumbuhan marc tidak maksimal karena saat masih perlu ASI, tidak terpenuhi akibat mami yang hamil. Waktu mami hamil Alex, Marc jadi sering sakit. Makanya mami jadi tambah sayang sama Marc sampai sekarang. Apalagi Marc itu romantis banget sama mami, selalu ngasih bunga saat mother's day, ngga kayak Alex yang ngga pernah tau kapan mothers's day.

Tapi Alex itu ngga repot kayak papi, kalau papi ngerasa mami itu pilih kasih dan lebih sayang sama Marc, justru Alexnya sendiri ngga merasa "dibedakan" sama mami dan parahnya lagi Alex juga ngga merasa kalu papi lebih sayang sama Alex. Beda dengan Marc, kalau Marc merasa betul papi itu lebih sayang sama Alex.

Sedangkan Alicia adalah kesayangan semua orang di rumah itu, karena kelahiran Alicia adalah request dari Marc dan Alex. Waktu Alicia lahir Marc dan Alex adalah orang yang paling senang. Sejak Alicia lahir Marc dan Alex dengan rela menjadi mandiri tanpa mami perlu repot mendidik mandiri. Saking sayangnya kalao pulang sekolah Alex dan Marc membawa aneka macam hiasan rambut untuk Alicia, padahal Alicia masih bayi dan rambutnya masih sangat tipis. Tidak heran kalu sampai saat ini Alicia diperlakukan seperti princes.

***
Marc mengusap usap dagu dan sekitar mulutnya dengan jari sambil miring kanan dan kiri di depan cermin. Memonyongkan bibirnya lalu tersenyum lebar. Merapikan rambutnya yang sudah dilumuri gel dengan jari. Lalu menyemprotkan parfum ke badannya. Marc mengerutkan keningnya ketika aroma parfum sampai ke hidungnya. Aneh, batin Marc. Tapi mungkin memang seperti ini wanginya. Setelah itu Marc berpakaian, kemeja kotak kotak warna belel coklat dipadu jeans robek robek dapet dari pemotretan sebelumnya. Sebelel apapun baju yang di pakai Marc tetap saja tidak bisa membuat tampilannya jadi belel. tetap saja dia shining bright like a daimond #malahnyanyi

Setelah berpakaian rapi Marc keluar kamar dan tidak lupa menutup pintu kamar yang bertulislan  "Alex's cage". Marc terpaksa memakai kamar Alex karena kamarnya saat ini sedang dipakai oleh Grandpa Ramon. Kamar Marc terpilih karena paling rapih. Sementara kamar tamu saat ini sedang ada rekanan papi Julia dari Sevilla namanya Om Samuel dan tante Samantha.

"taraaaaa....!!!" teriak Marc sembari pasang badan di depan Alicia yang lagi serius nonton tv show Cuéntame cómo pasó (Tell Me How It Happened). 


Alcia memanyunkan bibirnya, tanda kesal. Bukannya buruan minggir malah muter muter bak peragawan di depan Alicia. Alicia mengerjap kan mata, kode agar Marc menghentikan tingkah anehnya. Bukannya berhenti malah menjadi jadi, kali ini berputar ala penari balet, sambil kaki di tekuk satu.

"plok plok plok !!! ckckck ternyataaa, selain pebalap marc ini punya bakat jadi penari juga" Suara tepuk tangan Tante Samantha dan pujiannya itu  yang akhirnya menghentikan tingkah konyol Marc.

Wajah Marc memerah persis udang rebus. Alicia cuma bisa meringis, menanggapi tatapan mata komplain-kenapanggangasihtau- lalu berdiri di samping Alicia sambil menyenggol-nyenggol lengan Alicia dengan sikunya.

Alicia menutup hidungnya, tercium wangi parfum toilet saat Marc disampingnya. Alicia hampir muntah rasanya.

"Marc pakai apaan sih? kamu mandi parfum toilet?" tanya Alicia sambil menjaga jarak dengan Marc

Tante samantha mendekati Marc, baru sekitar 1 meter Tante samantha menghentikan langkahnya "Iya loh Marc ini wangi parfum kamar mandi "

Marc jadi ngga pede, lalu ia melepas kaosnya dan menciumnya lalu badannya terhuyung dan jatuh. Marc pingsan.

Marc ini, punya kelemahan, dia ngga bisa mencium sesuatu yang wanginya menusuk, makanya Marc jarang pakai parfum. Sungguh hari yan ajaib.

Tiba-tiba Alicia ingat, jangan-jangan Marc pakai parfum di kamar Alex. Kemarin sore Alicia mengganti isi parfum dengan cairan pewangi toilet. maksud hati mau ngerjain Alex yang suka banget mandi parfum untuk menutupi kebiasaanya yang jarang mandi. Apa daya justru Marc yang kena, notabene ga pernah pakai parfum sekalinya pakai malah pewangi toilet.

Hari ke 17 mulai gagal jaim.

***

hari ke 21

Opa Ramon, Tante samantha, om Samuel duduk rapi di ruang tengah, mereka seperti sedang menunggu sesuatu. Alicia belum bangun. Alex terbangun dan celingukan entah kemana perginya Marc. Alex turun tangga melintasi orang-orang tadi yang sedang berkumpul. 

Kemana lex?

mandi Grandpa, alex itu ngga tahan kalo ga sering mandi, Jawab Alex ngibul. Lalu menghilang ke kamar mandi. Mereka saling menatap satu sama lain dengan tanda tanya besar di kepala.

Alex masuk kamar mandi, lalu melepas bajunya dan membalut badannya dengan piama mandi, tidur di bathub. 15 menit kemudian Alex bangun lalu mengelap wajahnya dengan tissue basah, dan keluar kamar mandi.

"segarr huaaahh " seloroh Alex sambil melintasi kumpulan orang tadi.

"Apa airnya uda mengalir?" Tanya Grandpa Ramon sambil memelorotkan kacamatanya dan mengalih pandangan dari koran ke arah Alex. Alex menghentikan langkahnya tepat di anak tangga pertama menuju kamarnya.

"Ehhh? memang kenapa, aku tadi mandi"

Alex terdiam, teringat tadi sebetulnya tidak menyalakan air sama sekali, wangi badanny adalah wangi tissue basah, bukan sabun mandi. Alex nyengir.

Om Samuel dan tante Samanta ikutan menatap Alex. Alicia menepuk jidatnya.

"Alex, kami duduk di sini menunggu Papi dan Mamimu yang sedang menjemput tukang pipa air, sedangkan marc numpang mandi di rumah tito " Terang Grandpa Samuel

Wajah Alex memerah, kebohongannya terbongkar nyata. sekarang semua mata memandangnya. Bingung berkata apa, Alex ngeloyor ke kamarnya. Semua  orang di ruangan itu tertawa terutama Tante dan Om Samuel.

"hahaha...Alicia apa kira kira yang dilakukan Alex di kamar mandi selama 15 menit?' Tanya tante Samantha

"Tidur " Jawab Alicia sambil nyengir

Tante samantha terbahak, "serius?"

"Iya Alex itu suka sekali tidur di bathtub, makanya dia suka pakai kamar mandi bawah sebab kamar mandinya tidak ada bathtub, kata mami sejak kecil begitu hobinya hihi "

Alex masih belum keluar kamar, Alex sangat malu dengan kejadian tadi pagi. Beruntung ada maru menyelinap masuk, perut Alex mulai lapar, sementara ia masih mendengar suara om dan tante itu di bawah.

'Hei maru, sinih"

Kucing itu mendekat, Alex memberikan boneka kain berbentuk tikus di ekornya ia ikatkan pesan untuk Alicia. 'Antarkan aku makanan 2 porsi, aku hampir mati kelaparan - Alex"

Setelah mendapatkan boneka mainan itu maru keluar kamar turun tangga. di atas karpet Tv maru asyik memainkan boneka tikus itu. Om Samuel dan papi julia baru saja pergi untuk melihat site project mereka. tante samantha tertarik melihat maru yang asyik bermain sendiri. Ia memungut boneka tikus itu dan Maru mengejarnya. tante samantha duduk dan maru langsung berbaring nyaman di pangkuannya sambil menjilat jilat kakinya sendiri. Tidak sengaja pesan yang terikat diekor tikus2an itu di baca oleh Tante Samantha.

Tante samantha mengulum senyum, ia menuju dapur membuatkan spaghetti dengan sauce tomat, Tante samantha adalah sahabat Mami Roser waktu di High School yang menikah dengan rekan kerja papi Julia.

Hampi sebulan tinggal di rumah itu membuat Tante Samantha seperti di rumah sendiri. Tidak sampai 15 menit, spaghetti sudah siap saji. Tante samantha naik ke kamar Alex, tepat di depan pintu, lalu mengetuk.

"tok tok tok " 

"Aliciaa adikku yang paling baik dan cantikk, thanks Gooooood" teriak Alex dari dalam kamarnya, sepertinya Alex sudah sangat menunggu-nunggu.

Alex membuka pintu dan tatapannya langsung tertuju pada piring berisi spaghetti, meraihnya.

'Makanlah mudah-mudahan kamu suka ya spaghetti buatan tante " ucap tante samanta sambil tersenyum

Alex tersadar, yang berdiri di depannya adalah tante Samantha. Alex melongo...ooo oww




udah yakkk jangan melongo bacanya, sampai jumpa di season #13

seee yaaaahhh

jangan lupa ya Nanti siang motoGP Misano, San Marino