Powered By Blogger

Minggu, 05 Juli 2015

The Serial of Marquez Family #11






Ada bintang tamu di TSOMF 11 - Luca Marini









TSOMF masuk musim ke 11, waaw. Dulu waktu saya pertama kali keidean nulis cerita komedi keluarga Marquez, nggaaa pernah ngebayangin bakal sampai seri ke 11. Dan saya masih menjadi penulis manja, karena cuek sama typo. Menurut saya nulis di blog pribadi seperti ini adalah masa bebas, bebas nulis ide apa aja, bebas typo juga karena ngga akan dibalikin sama dosen pembimbing. Yap ini adalah FF blog bebas, asal kalian mudeng boleh ketawa, ngga usah dipikirin masalah typo. Cukup tugas akhir aja yang bikin migren koreksi typo. Nanti kalo isi blog ini mau dicetak, saya bakal sewa editor kok. Kedua, tentang gaya bahasa, saya membuat diri saya sebebas mungkin di sini, saya nulis apa yang saya mau. Kalo mau bilang bahasa saya amburadul, silahkan angkat kaki dari planet FF saya ini. pergi aja sanah ..husshh husssh !!. Blog ini just for fun, bukan pencitraan apalagi kepengen dapet A jadi ngga perlu kritik, komen boleh asal asyik asyik aja karena ini tentang yang asyik-asyik hahaha. Duh kayaknya kebanyakan nih kata pengantar dari penulis..maaapph xixi..



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


TSMOF, season 11

Marc dan Alex baru saja sampai dari Assen. Hasil race memuaskan, terutama untuk Marc. Sepanjang musim sudah 3 kali ia ditimpa DNF, termasuk di Catalunya, bahkan di lap pertama. Tapi bukan Marc namanya kalau ia bersedih. Nothing to lose, yang lalu biarlah berlalu, let it flow. Sesuai ramalan di vonvon, Marc Marquez Alenta adalah orang yang tidak pernah marah dan selalu bahagia. Sepertinya marc lulus ujian, hadiahnya adalah P2 di Assen.



Sejak pindah ke Andorra, kamar Marc dan Alex tidak lagi berbagi. Masing-masing punya kamar dengan ukuran super besar. Mereka berpisah di anak tangga ke 8, selanjutnya ada 2 anak tangga menuju masing-masing kamar.



“Met istirahat ya bro!” ucap Marc sambil mengacak rambut Alex.



Alex sebetulnya tidak suka kebiasaan Marc yang satu ini, sebab membuatnya seperti anak berumur 6 tahun. Alex mengibaskan kepalanya, sambil menjauhkan Marc dengan kakinya



“Dasar adik kurang ajar !” umpat Marc sambil nyengir



“Sok tua lu , weeew “ lalu Alex bergegas naik dan menghilang dibalik pintu kamarnya.



Marc meringis, sambil mngusap pahanya yang kena tendang Alex. Sayup-sayup terdengar suara perempuan menangis dari kamarnya. Marc mengendap-endap. Konon disekitar rumah Marc di Andorra ini memang angker, katanya pernah ada gadis yang bunuh diri. Adrenaline deras mengucur mungkin lebih kencang daripada saat lampu hijau menyala saat race. Marc yakin suara itu dari kamarnya. Pelan ia buka pintu kamarnya. Tidak ada siapa siapa. Kasurnya kosong, sofa di kamarnya juga kosong, kamar mandi juga kosong. Tapi suara tangis itu masih ada.



“hiks hiks.....maaaarc “ suara itu memanggilnya, Marc hampir pipis di celana seandainya tidak segera sadar itu adalah suara Alicia.



‘Alicia, kamu di mana ? “



“Di sini hik hiks,....”



“Kamu ngapain sih duduk di atas lemari, ayo turun “



Alicia menggeleng. “Ngga mau...aku mau bunuh diri “ jawab Alicia sesenggukan



“HAAH??” Marc ternganga



“Serius Al?”

Alicia mengangguk



“Caranya?” tanya Marc, ia tau adik kecilnya ini sering bertindak konyol



“Lompat dari lemari hiks hiks ‘ dan tanpa diduga Alicia langsung melompat

Marc segera menangkap tubuh Alicia, keduanya tersungkur di lantai dengan posisi tubuh Alicia yang menindih Marc.

Tangis Alicia terdeam di dada Marc. Marc membelai rambut halus Alicia dengan penuh sayang.



“Alicia, bunuh diri jatuh dari atas lemari itu ngga akan mati, kamu tau? “



‘Trus biar mati, lompat dari mana?’



“Ngga usah bunuh diri, nanti juga semua manusia bakal mati. Kamu tunggun aja gilirannnya”



Tangis Alicia malah makin menjadi.



“SSShhh, cup cup jangan nangis...” ucap Marc sambil menegakkan kepala Alicia yang tergeletak di dadanya, dengan kedua ibu jarinya ida menghapus air mata Alicia



Meski badan Alicia kurus tapi berat juga, Marc berusaha bangkit. Alicia tidak beranjak, ia tetap melekat di badan Marc, persis anak monyet nemplok sama induknya.



‘udah dong nangisnya....” rasa lelah post-race ditambah rengekan Alicia makin menguji kesabarannya.



“Air matanya keluar sendiri,,, hiks hiks....ga bisa berenti “ sanggah Alicia manja.



Marc meniup wajah Alicia, lalu mengecup kening adik kesayangannya itu. Kebiasaan Marc sejak Alicia kecil untuk menghentikan tangisnya dengan meniup lembut wajah Alicia.



“Cerita kenapa nangis?”



Sambil terisak isak, Alicia bercerita “Al, diejek temen temen karena belum punya pacar, semua temen Alicia udah punya pacar. Al ngga boleh main sama mereka kalo Al belom punya pacar”



“Udah ngga usah sedih, kakak traktir yuk...” Ajak Marc untuk menghibur



“Ikuuutttt !!” tiba tiba Alex muncul. Fenomena aneh ke 2 di rumah itu adalah Alex! Ia selalu muncul saat ada makanan, terutama makanan gratis.



Marc dan Alicia memutar bola mata lalu secara bersamaan keduanya berucap “Cape deehhh”


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sister-brother time !



El Gran Cafe Restaurant, La Vella Andorra


Sebuah mobil sedan putih meluncur menuju Carrer prat de la oreu, lalu berhenti dan parkir di depan sebuah restaurant bernama El Gran Cafe, sesuai rekomendasi Alex yang doyan makan. Setiap ada restaurant baru di Andorra pasti langsung diburu Alex. Herannya meski doyan makan badannya ngga gendut. Kakinya masih kayak tusuk gigi.



Mereka duduk di salah satu sudut terluar resto. Pelayan datang menghampiri “ Mau pesan apa?”



“Alicia kamu pesan Beef Bourguignon aja itu enak ..”.



“Marc kamu kan suka pasta, di sini spaghettinya enak, dan ada taburan keju Parmigianino Reggiano, itu keju paling enak di italia, cobain deh “



Kalo minumnya kita beda beda aja biar bisa saling nyoba



Alicia langsung protes “ interupsi!, keberatan. NO saling nyobain “



Alex nyengir, misinya gagal. Marc mengacungkan jempol ke arah Alicia.


Si mas-mas pelayannya cuma senyum senyum. Tugasnya menjelaskan sudah diambil alih Alex. Pantas saja Alex ini ngga punya tabungan, kerjaannya kalo ngga lagi race cuma makan-makan, shopping dan jalan jalan.

“Sudah bisa dicatat pesananya?” tanya si pelayan

Marc dan Alex menyebutkan pesanan masing masing, dan sekarang giliran Alicia ..

“Untuk pembuka creme brulee, lemon ice...” lalu Alicia diem lama...

Sejak kecil Alicia kurang doyan makan, sangat sedikit makanan yang disukainya dan amat jarang menilai makanan enak. Ngga heran kalo badan Alicia sejenis Alex. Cuma Marc yang omnivora sejati.


Dua menit kemudian....si pelayanan menanyakan menu utamanya
“Main course-nya nona?”



“ hmmm apa yaa? Oh ini aja Gambas Ajillo”



“Single or double?”



“Jomblo” jawab Alicia polos



Marc dan Alex langsung terbahak sambil memegangi perut. Alex bahkan sampai keluar air mata saling gelinya.



Marc berusaha meredakan tawanya, lalu mengacak rambut Alicia dan mencium keningnya.



“Single, aja menu double terlalu besar untuk dia “ Ucap Marc mewakili Alicia. Pelayanan itu bergegas pergi mengambil pesanan



“Ooooh ukuran menunya....” seloroh Alicia, lalu tertawa terpingkal pingkal menertawakan dirinya sendiri. Marc dan Alex cuma bengong sambil saling tatap. Yaahh she is our lovely sister! No Choice brotha!!

-------------------------------------------------------------------------------------------

MAK COMBLANG



Cinta pertama, cinta yang tak terlupakan, tak terlupakan buat Alicia juga Marc, Alex, Mami Roser dan Papi Julia.

Alicia uring2an karena cuma dia satu-satunya yang belum punya pacar. Gengsi dan demi harga diri dan demi ngga dikucilkan dari pergaulan. Haduh mazhab mana yang alirannya begini?







Akhirnya Marc dan Alex bikin list nama-nama rider yang bakal dikenalin ke Alicia. Satu-satu dikenalin, tapi hasilnya nihil dengan berbagai macam alasan.





1. Karel hanika...ditolak karena ternyata suka ngasi hadiah berupa sovenir gratisan dari sponsor

2. Fabio quartararo, cuek. sering lupa janji. Suatu hari janjian ngejemput ternyata telat, terpakasa Alicia jalan kaki, saking dendamnya Alicia ngempesin ban motor fabio.

3. Enea bastianini, selalu ngajak makan spaghetti di italian ristorante punya bokapnya, alicia sampai mual mual bosen makan spaghetti, meski sebenrnya Marc girang karena sering kebagian pasta gratisan

4. Maverick, ketauan modus cuma jadi mata mata kegiatan Marc, Alicia sadar cuma diperalat, milih kabur

5. Pol espargaro, awalnya akur karena sama-sama suka kucing, tapi akhirnya ribut karena kucing mereka adalah rival di perlombaan.


Menyerah, ngga tau mesti ngenalin ke siapa lagi yang masih jomblo. Alasan lain adalah, ngga enak juga sebab Alicia terlalu selektif, meski kepepet ngga punya pacar tetep aja pilih-pilih.


****

Marc baru selesai mandi, cuma berlilit handuk. Tapi getaran ponsel di meja membuatnya menunda berpakaian. Marc mampir duduk dan membuka ponselnya. Tersungging senyum di wajahnya. Marketa bersedia menjadi UGnya di Sachsenring. Sebenarnya sejak masih sama-sama kecil dan masih menjadi pebalap minimoto, Marc sudah ada hati dengan Marketa. Tapi ada rasa takut Marketa menjauh jika dirinya mengutarakan isi hatinya. Jadi seperti ini. Temen tapi temen. Alias gaje.


Baru saja Marc akan membalas pesan Marketa, tiba tiba dari arah belakang Alicia muncul dan menyerbu Marc dengan pelukan gembira.


‘Maarccccc!! Muah muah “ Alicia meneriakkan nama Marc lalu menciumi pipi kanan-kiri abang kesayangannya.


Marc bukan membalas pelukan Alicia tapi justru memegangi ujung handuk yang melilitnya. Alicia masih bersandar di dada Marc sambil senyum senyum. Marc mengerutkan alisnya


‘Al, kok girang begitu, kenapa? Jangan iseng ya!” tetiba Marc waspada


Alicia melepaskan pelukannya, lalu duduk di bibir tempat tidur Marc, tidak menjawab. Malah sekarang berbaring di tempat tidur Marc sambil menatap layar Hp yang di pegangnya.


Marc cuma bisa geleng-geleng, segera menghilang ke balik pintu lemari pakaian dan berbusana sebelum kejahilan Alicia muncul. Pernah satu waktu Marc keluar kamar mandi cuma pakai handuk dan Alicia menyembunyikan kunci lemari pakaian, akibatnya hampir setengah harian cuma pake handuk doang. Kadang-kadang Alicia keterlaluan kalo ngerjain kakaknya.


Marc sudah selesai berpakaian, Alicia menghampiri Marc dan menarik tangan Marc, mengajaknya duduk di sofa kamar.


‘Aku mau cerita...” ucap Alicia dengan wajah berbunga bunga


‘cerita apa?” Marc merespon sambil membetulkan kerah bajunya



“aku udah punya pacarrr..yipiiiii “ Alicia girang sambil tepuk tangan untuk dirinya sendiri


Marc membetulkan posisi duduknya untuk lebih condong ke Alicia “ Oh Yaaa? Sama siapa?”


“Coba tebak sama siapa?”


Marc merem sejenak. Mikir keras. Adik bungsunya ini kan negga pernah keluar rumah kecuali ke sekolah. Sejak terakhir kali ada cowok di sekaloah Alicia naksir Alicia trus kena tonjok Alex, ngga ada lagi yang berani deketin Alicia. Dikenalin sama anak-anak moto3, moto2 sampai motoGP semuanya ngga sesuai kriteria.

Marc menggeleng " Give up !"

“Luca, hihi...” jawab Alicia sambil menutup bibirnya dengan jemari tangannya


Marc melotot ngga percaya “Luca siapa ? Temen sekolah ?”


Alicia menggeleng “ Luca Marini..., “


“Whattt ??” Marc tepok jidat. Seingat Marc nama Luca ngga masuk daftar calon yang akan dijadikan target.

“Marc, takut kalah ganteng ya? Udah kalah tau, hmmm sekarang paling ganteng buat aku Luca, nomor dua kamu, nomor 3 Alex nomor 4 Papi, kamu masih masuk 5 besar cowok terganteng versi Alicia, tenanglah...’ jawab Alicia sambil menepuk-nepuk bahu Marc, lalu cekikikan kemudian meninggalkan Marc di kamarnya.


Marc ngga habis pikir kok bisa secepat itu jadian sama Luca, padahal ketemu baru waktu di Assen minggu lalu. Sementara dirinya memendam cinta bertahun tahun dengan Marketa sampai hari ini statusnya masih ngga jelas.

“dasar anak jaman sekarang “ umpat Marc


Baru saja Marc hendak merebahkan diri, kepalanya hampir mendarat di bantal. Pintu kamarnya diterjang Alicia


‘Maaarrrc!!! Luca akan menikah denganku aaaaahhhhhh ‘  teriak Alicia bahagia sambil berputar putar riang di hadapan Marc



Marc spontan bangkit, kepalanya berdenyut denyut karena kaget. Entah kapan Alicia membiarkannya istirahat.


‘Marc aku akan menikah dengan Luca!, baca ini “ kata Alicia sambil menyodorkan hpnya


berjanjilah, kita akan menua bersama selamanya, 13 tahun lagi aku akan menikahimu..

kita akan punya 4 orang anak yang lucu-lucu. 13 tahun lagi kau akan menjadi Alicia Marini



Marc sampai tidak tau harus komentar apa, bisa bisanya Luca sudah punya rencana menikah padahal kakak tirinya sampai sekarang masih jadi bujang lapuk. Entah harus khawatir atau tertawa membacanya. Wajah Marc datar. Alicia tidak peduli dengan ekspresi kakaknya yang nanggung, ia mengambil lagi hp nya lalu keluar kamar Marc sambil bernyanyi riang.



....



13.00 CET



Rufea



Marc, Alex, Tito, Navarro. Hari itu mereka berempat janjian nge-dirt track di sirkuit tanah merah. Mereka sedang asyik ngobrol sambil menikmati makan siang sebelum latihan di lanjutkan setelah istirahat siang. Alex menghentikan aktivitas makannya sejenak, mengangkat telefon



‘Halo al, ada apa?” tanya Alex sambil mengunyah sisa makanan di mulutnya



‘Al,...ngomong apa sih, ga jelas...”



Lalu menyerahkan hpnya ke Marc.



“Nih Alicia, pusing ah, sambil nangis ngomongnya ga jelas' ucap Alex kesal



“Nangis?” tanya Marc khawatir



‘Hai Al, kenapa sayang hunny bunny sweety? kenapa nangis?’ tanya Marc memanjakan



“Marc,,,hiks hiks,, aku putussss huhu uhuk uhuk “



“tenang-tenang jangan nangis terus nanti asmanya kumat lagi,,,,putus gimana ?’



‘Luca jahat. Jahatttttt “ teriak Alicia



“Eh jangan teriak teriak gitu, nanti tetangga pada panik" Marc panik juga, sebab Alicia kalau berteriak bisa 7 oktaf, khawatir di laporin polisi dikira ada apa-apa di rumah.



“Ngga peduliiiiii, hiks hiks aku broken heart!!!!, marc sempotan serangga disimpen di manaa?’



Waduh, jangan jangan Alicia niat bunuh diri minum racun serangga, wah Marc harus segera kembali ke rumah.



‘Alex, aku pulang duluan ya, Alicia sendirian. Kau temani tito dan navarro dulu, besok lanjut lagi okay?" Marc pamitan



Tanpa menunggu jawababn Alex, Marc sudah menghilang.





.....


Luca dan Linda




Dengan menggunakan kunci serep Marc langsung menerjang masuk, ia mendapati Alicia tengah menangis pilu sambil memeluk lututnya. Si maru duduk diam sambil menatap Alicia. Kucing itupun bingung harus bagaimana.



Marc langsung memeluk Alicia, dan tangis Aliciapun pecah di dada Marc.



“Marc, aku putus dengan Luca ...rasanya seperti mau kiamat’



“kenapa, siapa yang mutusin ?’



‘Aku yang mutusin, soalnya aku nemu foto luca sama perempuan lain, luca bilang itu kakaknya, aku ngga percaya kakaknya luca kan laki-laki....huhu ternyata dia playboy cap duren tiga jadi texting message ke Luca bilang kita putus aja”

‘Astagaaaaa”



“Trus sekarang, udah dibalas ?”



“udah, apa katanya?”



“oke, putus huhuhuhu “ nangisnya Alicia makin kenceng



Akibat Alicia putus cinta terpaksa Marc nemenin Alicia tidur semalaman dan merelakan kaosnya basah kena air mata dan jadi elap ingus Alicia. Marc mungkin cuma tidur 2 jam.



Keesokan paginya, usai mengantar Alicia sekolah, Marc ke Rufea, karena sudah janji mau nge-dirt track lagi. Sebenernya ngantuk luar biasa, tapi udah terlanjur janji sih...



Pikiran Marc ngga tenang juga, selesai nge dirt-track Alex, Tito dan navarro ngajakin nonkrong di Pyreness mall, tapi Marc menolak. Marc milih pulang cepat.



Marc sengaja mampir ke sekolah Alicia, alih-alih ketemu Alicia malah temen-temen Alicia histeris ngelihat Marc muncul di sekolahan, pake ada yang pingsan segala lagi. Daripada dituntut polisi karena menyebabkan keramaian massa, Marc milih segera kabur.



Sampai di rumah, Marc langsung teriak-teriak manggil Alicia, Marc khawatir Alicia akhirnya nemu racun serangga. Waktu masuk rumah ngga sengaja kaki Marc kesandung kaleng racun serangga. Alicia ternyata menemukannya. Ngebayangin Alicia terkapar kayak kecoa terbalik karena minum racun serangga, bikin hati Marc kebat kebit.


Pantesan Marc udah teriak-teriak kenceng gak ada jawaban karena si Alicia lagi duduk di meja makan sambil dengerin musik pakai earphone.


Marc meletakkan kaleng racun serangga di meja makan, Alicia tak bergeming dia asyik dengerin musik sambil makan pasta. Akhirnya Marc mendekat dan melepas paksa earphone yang sedang dipakai Alicia.


“Apakabar ? “ tanya Marc kesal


‘Marc, balikin earphonenya ih ....rese deh ‘ berontak Alicia


“Tadi malem ada yang broken heart sampai pengen minum racun serangga, apa kabar ??” Tanya Marc menyindir. Yang di sindir malah cuma senyum senyum



Di wajah Alicia sama sekali ngga ada bekas-bekas patah hati, seperti ngga ada apa-apa semalam, padahal ulahnya itu sudah bikin Marc kepikiran dan ngga tidur.


“hehehe...udah jadian lagi dong, nanti Luca malah mau ke sini, sama cewek yang ada di foto itu. ternyata cewek itu pacar baru kakaknya. hehe ....huuu lagian siapa yang mau minum racun serangga? “

"Kemarin kamu nanyain racun serangga kan ?"

"Kan nanya, mau dipake buat semprot semut, itu sepatu Alex buat sarang semut, apa mau dibiarin aja semut itu bikin istana di sepatu Alex?
"
Marc melotot, sambil menelan ludah lalu garuk-garuk kepala yang ngga gatel sama sekali. Sia-sia mikirin Alicia. Tanpa berkomentar Marc langsung masuk kamar, lalu mandi untuk mendinginkan kepalanya.
****
DONE! sampai jumpa di TSOMF selanjutnya