Powered By Blogger

Minggu, 23 Februari 2014

Little Angelo #oneshoot

Talent :
Little Marc Marquez as Angelo
Julia Roberts as Evelyne Guerera
Jordy Suarez as himself



Madrid, Spain.

Di sebuah rumah bercat putih gading bergaya victorian, terdengar ketegangan antara Jordy Suarez suami Evelyne Guerera dengan seorang bocah laki laki berusia 9 tahun, Angelo.

"Mana tasmu, mana tasmu?" Teriak Jordy

"Tas apa dad?" Tanya Angelo tak mengerti

"Kamu harus ke barcelona untuk lomba renang, kau lupa hah?!!" Jordy menerangkan sambil mengguncangkan pundak kecil Angelo.

"Aku tidak mau ikut" jawab angelo melawan

"Kau harus ikut!!!!" Hardik jordy pada Angelo sambil menarik kerah angelo

"Aku tidak mau ikut dad...aku mau ikut enduranch" bantah angelo sambil berusha melepaskan cengekraman tangan jordy dari kerahnya

"Dengar kau harus ikut!!:" teriak Jordy tepat ditelinga Angelo

"Kau jahat ..kau seperti bukan ayahku" rajuk Angelo hampir menangis.

"Aku memang bukan ayahmu!!!"

Angelo melongo menatap jordy.

"Ya aku bukan ayahmu bahkan ibumu juga tidak tau siapa ayahmu!" Lanjut Jordy masih dengan suara yang tinggi.

Evelyne mendengar ketegangan itu dan menhampiri mereka. Ia marah besar karena Jordy melanggar janjinya

"Jordy!! Kau tak bisa memaksanya !!" bentak Evelyn

"Mereka sudah membayar padaku sejumlah uang untuk sponsor angelo, dia harus berangkat!! Bantah Jordy lagi dengan suara yang tak kalah keras

"Apahh?!!" Evelyne tak percaya

" kau menjualku dad ?" Tanya angelo

" kau menjual anakmu sendiri jord?" Evelyne meradang..otaknya sudah mendidih dan tangannya tegang.

"Dengar !! Kau memang istriku tapi dia  bukan anakku!!!" tunjuk Jordy pada Angelo

Tak tahan mendengar kata kata Jordy, evelyne mendaratkan sebuah bogem mentah  di wajah jordy. Jordy yang tidak siap dengan serangan Evelyne terhuyung. Evelyne meninjunya lalu menedangnya hingga Jordy terpelanting kemudian mendorongnya keluar pintu dan melemparkan tas ransel jordy.

Jordy tak menyangka Evelyne akan menyerangnya dengan membabi buta seperti tadi.

"Pergi kau brengsek!!" Teriak evelyne penuh emosi kemudian membanting dan mengunci pintu.

Angelo melompat lompat kegirangan melihat aksi heroik mamanya.

"Waawww mam kau kereeen sekalii pukulanmu tendanganmu waaaww aku tak mengira kau jago karate mam"  Teriak angelo sambil menirukan gerakan evelyne tadi. 

Evelyne ikut melompat sejenak terbawa animo angelo namun tiba tiba ia ingat kata kata jordy tentang status ayah angelo.
Evelyne mendudukkan angelo di sofa. Memegang kedua tangan bocah itu.

"Angelo dengarkan mama....hosh hosh..."
Evelyne masih betnafas tak teratur.

"Iya mam..." suara angelo lembut

"Tentang...tentang ayahmu...." evelyne nampak ragu khawatir psikis Angelo terguncang

"Ayahmu....hmm yang dikatakan jordy tadi..hmm"

"Mammm...aku sudah tau..ayah meninggalkanmu saat kau sedang mengandungku kan mam?" Kata kata angelo meluncur dengan halus, membuat Evelyne terperangah.

"Hah? Bagaimana kamu tau" evelyne mengguncangkan pundak Angelo

"Nenek yang menceritakannya.." jawab angelo tenang sambil tersenyum

" tapi...kenapa kau tidak bilang sama mama?"

Angelo menggeleng "Aku tidak ingin membuatmu sedih mam..."

"Ouughh angelo....I love you" Evelyne memeluk Angelo. Seorang bocah yang sangat wise di usianya yang belum genap 10 tahun

"I love you too maam" Angelo balas memeluk mamanya.
****

Sabtu, 22 Februari 2014

What am I to you?

Introduction :
Cerita ini hanya hayalan, bukan cerita yang sebenarnya. Idenya dari kecelakan Marc saat latihan di dirt track lalu. So dont be so serious guys!! Happy reading


Cast:
Maia Mitchell as Clara Alonso Hernandez
Marc Marquez Alenta as himself
Sebastian Vettel as himself
Alex Marquez as himself
Julia Marquez as himself
Roser Alenta as herself


Clara, membolak balikkan badannya di depan cermin. Tubuh langsingnya dibalut gaun warna putih tulang, dengan potongan leher turtle neck dan lengan kutung yang dihiasi renda di tepinya. Gaun yang simpel. 

"Semoga marc suka" bathin Clara. Tidak lupa ia melingkarkan gelang mutiara di tangan kirinya. Rambut ikalnya dibiarkan tergerai. Setelah memoleskan lipstik berwarna pink muda, Clara beranjak dari kamarnya.

"Waahh bidadari  mama....cantiknya..., mau pergi sama Marc, Cla?"

"Iya mam, kan valentine."

"Ohh, makan dulu gih...siapa tau marc telat jemput "

Mama sudah hafal sekali kebiasaan Marc yang sering telat menjemput Clara.

"Tapi ini kan special mam, mana mungkin Marc terlambat" bantah Clara, membela kekasihnya.

"Ya sudah, mama cuma mengingatkan sayang..."

Sudah sejam  dari waktu yang dijanjikan, Marc belum juga muncul. Clara masih duduk di teras berselimut mendung di wajahnya. Berkali kali clara mencoba hubungi Marc via ponselnya, hasilnya nihil. Tidak diangkat oleh yang bersangkutan.

"Clara, masuk yuk sayang...di luar dingin. Biar Marc ketuk pintu kalau dia datang...yuk..." ajak mama seraya membangunkan Clara dari duduknya. Clara pasrah dan menuruti mamanya.

"Makanlah dulu, mama hari ini masak sup buntut kesukaanmu" bujuk sang mama sambil menuangkan sup ke dalam mangkuk di hadapan Clara.

"Thanks mam..." jawab Clara lalu menyuapkan sesendok sup ke dalam mulutnya.

"Mam..., apakah aku bodoh menjadi pacar Marc?"

"Knapa tiba tiba bertanya seperti itu?"

"Iya mam, mama tau kan kalau selama jadi pacar Marc aku tidak boleh upload foto berdua, tidak boleh mention di twitter, harus merahasiakan hubungan dari publik...belum lagi marc yang hampir ngga pernah punya waktu untuk Clara mam, sampai hari special ini pun tidak ada bedanya dengan janji janji sebelumnya.." wajah Clara semakin mendung ketika mengatakan semua itu.

Mama mengusap punggung tangan Clara, sembari membesarkan hati putri semata wayangnya.

"Clara, itu bukan bodoh. Setiap pilihan ada konsekuensinya. Marc itu tidak sama dengan Abel atau Andrea yang orang biasa, kalo jadi pacara mereka kamu bisa melakukan hal yang sama dengan orang kebanyakan upload foto berdua salung mention mengumbar kata sayang di media sosial dst. Marc hanya ingin menjaga hati banyak orang..sayang...menjaga hatimu terutama"

"Aah mama, kenapa mama belain Marc sih? Yang anaknya kan aku mam...
Marc itu ngga sayang dan ngga peduli sama aku..."

Mama bangkit lalu menghampiri Clara yang melampiaskan kekesalan hatinya dengan melahap semangkuk sup hingga tandas. Mama membelai lembut rambut Clara.

"Sabar ya sayang....mungkin sebentar lagi Marc sampai. Jangan marahan yah..."
Lalu terdengar pintu di ketuk dari luar.

"Nah itu mungkin Marc, ayo bukakan pintunya, jangan lupa senyum manis yah...Marc pasti punya alasan kuat kenapa ia terlambat"

"Dia selalu punya seribu alasan untuk terlambat mam!" Jawab Clara kesal.
Senyum lebar Marc menyambut pintu yang dibuka Clara.

"Hehe...clara maaf aku telat ...eeh kau cantik sekali dengan baju ituu sungguh..hmm..." marc lalu terhenti meneruskan kalimatnya karena Clara justru memasang tampang jutek.

Clara berdiri di depan pintu, mematung. Marc justru gemas dengan ekspresi Clara yang seperti ini. Dipeluknya clara. Tubuh kecil Clara hilang dalam dekapan Marc.
Clara masih diam tak merespon pelukan Marc seperti biasanya. Inilah cara Marc minta maaf terhadap Clara selama ini.
Tangan kanan marc masih memeluk Clara lalu tangan kirinya mencoba menggelitik pinggang Clara. Biasanya cara ini ampuh membuat Clara tertawa tergelak gelak. Clara justru berontak dan mendorong Marc kuat kuat.

"Marc....kamu bauk banget...nggak mandi dulu tadi? Main peluk ajah, aku hampir mati tadi...! Teriak Clara sambik menutupi hidungnya.

Marc terbahak "maaf yah...tadi aku terburu buru karena khawatir terlambat kalau aju mandi dulu, lagi pula sudah 20 missed call dari si cantik Clara.."

"Kamu memang telat Marc, ini udah hampir 2 jam aku nungguin"

"Hehe kalau aku mandi mungkin jadi 3 jam

 " timpal Marc sambil menjulurkan lidahnya.
Clara menghempaskan tubuhnya ke sofa "gubrak dehh"

"Aku boleh duduk seberapa dekat?" Tanya Marc polos.

"Cukup disitu marc, aku tidak tahan dengan bau keringatmu"

"Eh kau harus terbiasa, apalagi kalau kau mau jadi istriku.."

"Kalo aku jadi istrimu aku akan memberimu minum parfum tiap pagi, biar keringatmu wangi..."

"Hehe...enak aja..nanti pasti kamu juga kangen sama bau keringat aku..weew"

" iih ge er deh! Jd apa alasanmu telat dan ngga angkat telfonmu?" Selidik Clara

" aku dari rufea, sebetulnya ngga ada rencana dirt track hari ini tapi rupanya hector sudah deal dg caleja utk training bareng..."

" sejak hector jadi marcomm kamu, jadi parah sibuknya, kamu atlit bukan artis marc! Btw caleja itu siapa?"

" dia presenter tv...orangnya baik, dia pernah dpt golden microphone bla bla..."
Mata marc berbinar binar waktu menjelaskan siapa caleja, sama seperti saat ia menceritakan valentino rossi atau bercerita tentang tokoh idolanya yang lain. Kalo sudah begini susah direm cerewetnya. Clara hanya memperhatikan bibir Marc yang lucu tiap kali berbicara, lancip dan monyong.

Clara mendekat, lalu tanpa aba aba melumat bibir Marc supaya dia berhenti ngoceh. Clara melupakan sejenak bau keringat Marc yang sempat ia protes.
Marc masih bergelora merespon ciuman Clara, ketika Clara justru melepasnya.
Masih dengan nafas yang terengah engah karena hidung marc yang mancung dan hidung clara yang tak kalah mancung membuat sulit bernafas lega saat lipkiss.
Clara masih terduduk dipangkuan Marc. Masih menempelkan keningnya di kening Marc.

"Marc, kamu tau aku ingin sekali jadi motox atau jadi rcv213.."

"Hah? Kamu bicara apa ? Kenapa ngomong seperti itu hmm?" Tanya marc sambil melingkarkan tangan ke pinggang Clara.

"Aku iri sama motor2 itu, ...
Mereka lebih punya banyak waktu denganmu  ketimbang aku...." jawab Clara sedih.

Marc menghela nafas berat. "Maafkan aku Clara..., 


***
Keesokan harinya marc pagi pagi sekali sudah sampai di rumah Clara. Hari ini mereka akan bersepeda bersama. Clara belum bangun ketika Marc sampai di rumah Clara.

"Claranya ada tante? Kita udah janjian mau sepedaan"

"Ada, belum bangun. Kamu bangunkan coba. Biasa kalo pagi dia susah bangun
Ayoo.."

Marc yang sudah berpakaian ala bikers lengkap dengan helmnya memasuki kamar Clara yang tidak dikunci.

Clara mengenakan daster bergambar bugs bunny, clara memang suka bugs bunny. Bahkan mengharuskan Marc menyimpan boneka bugs bunny di kamarnya diantara deretan replika motor balap. Tapi demi rasa cinta Marc pada Clara, sampai sekarang boneka itu masih di menghuni kamar Marc. Jadi obat rindu saat kesibukannya membuat dirinya tak bisa bertemu dengan Clara.
Clara masih tenggelam dalam alam mimpinya. Marc duduk di bibir tempat tidur. Memandangi wajah Clara yang tertidur pulas. Wajahnya cantik meski tanpa make up. Marc menyibakkan rambut ikal Clara yang menutupi sebagian wajah ayunya.

Clara menggeliat saat Marc menyentuh wajahnya, membuat daster yang dikenakannya tersingkap. Marc terdiam. Betapa sempurna tubuh Clara, kaki yang jenjang dan ramping. Marc memang suka tipe gadis dengan kaki jenjang dan ramping. Bahkan clara lebih tinggi dari Marc.

Marc mencium kedua kelopak mata Clara, membuat dirinya terbangun. Dan menatap kaget wajah yang tepat ada di hadapnnya

"Marc...? Sudah berapa lama kamu disini? "

"Hmmm 2 jam" jawab marc tersenyum jahil dan sebuah bantalpun mendarat di muka Marc. Clara beranjak dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.

"Ngga usah mandi Cla! Ganti baju aja..nanti juga keringetan lagi"

"Iyaa, kamu tunggu di teras aja. Sebentar aku siap" teriak Clara dari dalam kamar mandi.

Beberapa saat kemudian...
"Marc...ternyata sepeda aku bannya kempes" kata Clara ketika menuntun sepeda ke halaman rumah.

"Ya sudah, kamu gonceng aku aja deh"

"Di mana kan ngga ada boncengannya"

"Di sini aja" tunjuk Marc ke bagian depan sepedanya.

akhirnya clara duduk menyamping pada besi bagian depan sepeda. Nafas marc terdengar kuat di telinganya.

"Marc, aku berat yah sampai ngos2an gitu?"

"Ngga apa apa, sekalian buat latihan beban" kata Marc sambil terus mengayuh sepedanya.

Jalanan agak menanjak dan marc bersikeras tak mengijinkan Clara turun.

"Marc ! pantat aku sakitt tauk duduk di palang besi begini"
Barulah marc menghentikan sepedanya dan membiarkan Clara turun.

"Cervera dari atas bukit ini bagus ya marc?"
"Iyaaa...dengan siapa dulu dong ngelihatnya" kata marc sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Clara, lalu sama sama memandang rumah2 penduduk dari atas bukit.

"Marc..., dua hari lagi kamu ultah kan...kamu mau kado apa dari aku?"

"Oh iya yahh, hehe aku hampir lupa ultahku sendiri...kado apa yah?"

"Haduhh kamu parah banget sih ultah sendiri lupa"

"Oh iya aku minta kadonya adalah janji setia kamu untuk selalu ada di sampingku selamanya..."

Clara menghadapkan tubuhnya pada Marc "bener itu aja?"

Marc mengangguk yakin "iya, aku akan membutuhkanmu seumur hidupku Clara...karena aku mencintaimu, dan kamu tidak akan menyangka sebesar apa cintaku" kata marc sambil melekatkan tangan Clara ke dadanya

"Hmm baiklah kalo kadonya cuma itu jadi diucapkan saat kamu ultah ya Marc..."

"Tapi aku ingin kamu mengucapkan sekarang..."

" Enggaklah nanti aja pas kamu ultah biar lebih romantis, aku juga akan memasak pasta terlezat di dunia khusus buat ultah kamuuu" bantah Clara sambil mengecup kilat bibir Marc.

"Ayolahh clara berjanjilah "

" iyaaa tapi nanti saat kamu ultah doong. Oiaa ngomong kau mau mengajak aku dinner di mana nih ultahnya...jangan sampai batal lagi seperti valentine kemarin"

Marc terdiam. Kekhawatiran mulai membayangi. Semalaman berusaha merangkai kata untuk memberi tahu Clara bahwa pada saat ultah Marc  ada acara pendakian gunung selama 2 hari untuk acara extreme adventures bersama Caleja.

"Kok diam marc? Lupa belum reservasi? Tenanglah masih 2 hari lagi, masih ada waktu"

" Bukan, bukan itu..tapi..." marc tidak meneruskan kalimatnya.

"Tapi apaa marc?" Clara mulai menangkap sinyal sinyal berita tak mengasyikkan.

"Aku tidak di cervera dari tanggal 16 sampai 18, ada syuting extreme adventure dengan caleja." Jawab Marc pelan...

"Aku tidak percaya kamu mencintaiku!!
Kamu selalu bersama orang lain di setiap moment2 penting, ini ulang tahunmu yang ke 4 sejak kita pacaran dan sekalipun kita tidak pernah merayakan bersama...harus menunggu sampai kapan marc?"

"Clara jangan marah..sayang...please..aku ngga ada pilihan lain...."

"Sampai kapan akan terus begini marc?"
Clara menepis tangan marc yang berusaha meraihnya.

"Aku capek, lelah!!! Aku mau pulang!"

"Clara, tolong mengertilah...aku juga ingin menghabiskan waktu denganmu..sungguh..."

"Jadi kamu anggap selama ini aku ngga mengerti kamu marc? Iya? Begitu?"

Clara berlari meninggalkan Marc. Berusaha tidak menangis. Alex muncul di saat yang tepat, tak sengaja Alex lewat. Carla mengubah ekspresinya " Alex...antar aku pulang cepat, aku mau ke toilet tapi kalo diantar marc kelamasn sebab dia naik sepeda" carla berbohong seakan dia sedang tidak ribut dengan Marc.

"Okee okee, sebentar...Marc! hector mencarimu dia ada du rumah, biar Clara kuantar pulang" teriak Alex yang kebetulan sedang mencari Marc.

Alex tanpa curiga mengantar Clara pulang. Sesampainya di rumah Clara:  "Thanks  alex !! Udah nganterin....daaaa" teriak Clara dengan keceriaan palsunya melambaikan tangan ke arah Alex.

 Memasuki rumah pun harus pasang tampang ceria, jangan sampai mamanya tau ia ribut dengan marc. Sudah pasti mamanya akan membela marc.

"Mamm , mau kemana? "
Tanya clara yang mendapati mamanya sedang packing.

"Mama mau ikut papamu ke bahrain ada dinas di sana, kebetulan mama juga belum pernah ke sana..."

"Kapan mam berangkat? Aku ikutt dooonggg"

"Besok, kamu ngga ada acara sama Marc?"

Mendengar nama Marc kesal rasanya. Marc yang tak pernah peduli dirinya kesepian. Alangkah malang dirinya jika tetap di cervera, papa dan mama ke bahrain, marc ngilang ke gunung, alex ke jerez, temen temen lain weekend sama pacar masing masing. Damn!!

"Ngga ada mam, kebetulan marc juga udah ada acara sendiri" jawab Clara berusaha tetap ceria.

"Oke kalo gituu, nanti mama bilang sama papa supaya nambah 1 tiket lagi, ya udah packing sana..."


***
Jauhhh dalam hati Clara sedih luar biasa. Dan kesedihan ini harus ia tanggung sendiri entah ke siapa bisa cerita tentang kekesalan hatinya pada Marc. Mamanya? Pasti malah dirinya yang akan mendapat wejangan. Teman temanya? Itu lebih tidak mungkin.

Hari ke 2 di bahrain, seakan raganya tak bernyawa, pikirannya hatinya ada pada Marc, kendatipun Marc telah mengecewakan Clara. Sejak kemarin Clara mereject telfon Marc. Bersyukur Marc tidak menelfon mamanya.

"Hari ini ke mana mam? Ngga kemusium lagi kan?" Tanya Clara. strata 1 mamanya adalah arkeologi, makanya ia hobby sekali mengunjungi museum. Bagi Clara museum sangat membosankan dan menyeramkan.

"Kenapa? Kamu pengen ke mana? "

"Ada pra musimnya F1 mam di sirkuit internasional bahrain di daerah sakhir...ke sana yuk mam..."

"Kamu ini...di mana mana balapan, nggak motoGp ya F1..ckckck..."

"Oh iya bahrain kan negara islam, disini ada tradisi khasnya F1 sampanye shower nggak yah?"

"Nggak boleh lah mam, kalo di negara islam sampanye itu haram. Jadi mereka menggantinya dengan warrd, biar tetep meriah"

"Apa tuh warrd? Mama baru dengar deh"

"Sari buah delima yang dicampur soda mam, jd pas dsemprotin kayak sampanye, eh nanti cari warrd yuk mam..aku penasaran rasanya"

Sirkuitnya cukup jauh dan yang pasti panass. Carla dan mamanya memasuki sirkuit itu karena pre season maka bebas masuk dan karena pre season jd penonton tidak ramai seperti race. Sebagian besar adalah awak media yang lalu lalang membawa kamera dan tele sebesar menara.

"Cathrine!!" Tiba tiba ada suara yang memanggil nama mamanya.

"Hay...george!!" Balas mamanya ketika melihat pria yang menenteng kamera memanggilnya.

"Wah ajaib sekali bisa bertemu arkeolog di sirkuit balap hahaha" canda orangvyang dipanggil dengan nama George itu.

"Ahh, iyaa aku mengantar putriku, dia penggemar f1"

"Putrimu cantik sekali cath, dia secantik dirimu saat masih kuliah" puji george sambil mengajak Clara bersalaman

"Clara" kata Clara saat menyambut salam george.

"Siapa driver jagoanmu, cantik?"

"Aku fans Sebastian Vettel, aku sangat mengaguminya...apakah dia ramah?"

George terbahak. "Seperti orang jerman pada umumnya, kau tau kan?"
Lalu ketiganya tertawa bersama.  

"Hey, kau jadi wartawan di mana sekarang?" Tanya mama pada george.

"Bbc sport, ngomong ngomong kebetulan aku dapat tugas wawancara vettel, kalian mau ikut?"

"Ikutttt!" Jawab Clara spontan. sang mama hanya tertawa melihat tingkah putrinya.
George ternyata sahabat mamanya saat SMU, beruntung sekali bertemu george hingga Clara punya kesempatan bertemu sebastian vettel dan berfoto bersama. Bahkan mama yang tidak mengikuti F1 pun mau diajak Clara untuk berfoto bersama.
Diam diam dalam hati Clara membandingkan Marc dengan vettel. Meski senyum vettel tak semanis marc, namun ia nampak lebih cool. Postur badannya juga lebih tinggi. Gelar juara dunianya juga lebih banyak. Dan yang paling Clara suka adalah vettel telah menyelesaikan s1nya meski ia berprofesi sebagai pebalap F1.
Pertemuannya dengan sebastian vettel cukup mengobati rasa kecewanya pada Marc. Clara sengaja tak mengirimkan ucapan selamat ulang tahun pada marc, meski ia sadar hari itu ultah marc. Keesokan harinya Clara justru mengunggah foto fotonya bersama sebastian vettel. Dan twitternya pun heboh oleh komentar teman temannya yang envy!


****
Marc POV
Kali ini clara benar benar keterlaluan. Telfon dan pesan singkat yang ia kirim berkali kali tak satupun dijawab. Usai beristirahat sebentar sepulang dari mendaki gunung, marc menyambangi rumah Clara. Namun sepi tidak ada orang.
Marc kembali lagi ke rumah dengan raut galau. Marc menghempaskan badannyanke kasur. Biasanya kalau ada Alex pasti dia akan diledek habis jika kedapatan ribut dengan Clara. Tapi hari ini Alex tidak ada, ia testing ban di jerez.

Marc memejamkan mata mencoba kontemplasi. Clara, betapa gadis berambut choklat gelap itu sangat sabar pada dirinya, selama 4 tahun menjaga rahasia hubungan. Pasti clara ingin seperti gadis gadis lain yang pergi dinner, nonton dan berlibur dengab kekasihnya. Namun clara sungguh baik, ia tak meminta semua itu, clara hanya minta sedikit waktu pada moment2 pentingnya, namun itupun hingga tahun ke 4 tak juga bisa ia berikan. Entah berapa kali marc lupa ultah Clara, entah berapa kali Marc membiarkan gadis itu menunggu dan entah berapa kali marc membuatnya menangis. Tapi Clara tak pernah meninggalkanya, selalu memaafkannya.

"Claraa kamu di mana??" Tanya marc pada di diri sendiri

Lamunannya buyar ketika phoneselnya berabunyi, ada notifikasi update status dari clara yang diaktifkan di twitter Marc. marc segera membukanya. Detak jantung Marc makin cepat ketika dilihatnya foto-foto Clara dan sebastian vettel. Clara nampak sangat dekat dengan sebastian, bahkan ada juga foto tante cathrine bersama. Marc memandang kalut foto itu. Ada rasa iri melihat kekasihnya bersama dengan juara dunia 4x F1 itu. Bahkan tangan marc sampai bergetar menahan emosi. Tiba tiba marc merasa kesal dengan dirinya sendiri, yang selama ini melarang Clara menguplod foto bersamanya. Bukan salah clara jika teman teman di twitternya mengatakan mereka tampak cocok. Bukan salah clara jika sekarang clara meninggalkannya. Semua salah dirinya. Marc mendengus kesal lalu keluar dari kamarnya menuju garasi 

"Marc mau kemana?" Teriak mama Roser
Marc tidak menjawab. Ia ke garasi membawa mobil yang berisi motoX kesayangannya. Terdengar suara gas mobil yang memburu.

Roser khawatir kemudian membangunkan Julia di kamarnya untuk menyusul Marc. Sebab tidak biasanya marc bersikap seperti itu. 

"Julia, kau harus menyusulnya ke rufea, aku khawatir"

Sepanjang perjalanan menuju rufea marc menginjak pedal gas sekuat kuatnya. Marc tidak tau harus bagaimana melepaskan kekesalannya selain mengendarai motoX dan memutar gas sekuat kuatnya. Sirkuit tanah itu nampak kering, biasanya sebelum mulai ia menyuruh Alex menyiramnya dulu dengan air. Tapi kali ini Marc tidak peduli, ia ingin segera berada di atas motor dan berlari sekencang kencangnya.

Marc memutar gas sekencang kencangnya debu debu beterbangan.ia rak peduli. Silih berganti wajah clara muncul di kepalanya membuatnya kalut dan tidak konsentrasi. Dan debu debu itu benar benar menghalangi pandangannya. Dan diantara debu debu itu marc melihat Clara berdiri di sana. Marc menarik tuas rem sekuat kuatnya agar ia tidak menabrak clara. Lalu tubuhnya terpelanting. Marc berusaha bangun untuk memastikan dirinya tidak menabrak gadis itu. Marc terbatuk batuk ketika melepas helmnya dan "krek!!" Suara gemeretak tulang di kaki kananya. Marc limbung dan terjatuh lagi.

Marc masih terduduk ketika debu2 itu perlahan menghilang dan ia menyadari bahwa Clara tidak ada di situ. Clara hanya fatamorgana. Marc meringis kesakitan, ketika ia mendengar suara ayahnya memanggil dari kejauhan

"Maarccc...marc..."

"Daddy...aku di sini" teriak marc sambil menahan sakit.

Mr julia membawa marc ke rumah sakit dan dokter xavier mir mengatakan marc mengalami retak di fibula.


***
Clara sedang menikmati indahnya Al Dar island, sambil membalas mention twitter yang masih membahas foto dirinya dan vettel yang diunggah kemarin.
Telfon dengan kode negara spanyol masuk. Clara hanya memandangi saja tanpa berniat menerimanya.

"Aku tau itu kamu marc, kau merusak hariku saja. Menyebalkan." Carla berfikir marc menelfon dengan nomor lain karena sejak beberapa hari lalu telfon dari nomer pribadinya selalu tidak diangkat. Clara tersenyum puas.
"Rasakan betapa tidak enaknya kalo telfon orang tapi ngga diangkat"

Clara melanjutkan membalas twitternya yang ramai. Berkali kali panggilan masuk diabaikannya. Malah semakin puas, clara tertawa sendiri. Sampai akhirnya panggilan itu berhenti. "Cuma segitu usahanya, dasar payah"

Kemudian clara menceburkan diri berenang di pantai yang airnya sangat jernih itu.

Masih asyik berenang dari tepian mamanya berteriak memanggilnya. Dari suaranya nampak sangat panik. Clara segera berenang ke tepi.

"Cepat ganti baju, kau harus kembali ke spanyol sekarang!"

"Ada apa mam?"

"Nanti mama ceritakan sekarang cepat ganti baju, mama antar kamu ke bandara"

Dalam perjalanan ke bandara.
"Mam...ada apa sih? Kenapa aku harus pulang lebih dulu dan mendadak sekali"

"Kamu berantem sama marc? "
Clara terdiam sejenak.

"Mama tau dari mana? Marc ngadu yah sama mama? Dasar chicken"

"Clara! Sudah mama bilang berapa kali kalo kalian punya masalah selesaikan, bukan lari dari masalah, seperti itu selamanya hanya akan menambah masalah baru" kali ini mamanya bicara dengan nada tinggi.

"Soalnya clara kesal mam, clara mau putus aja sama marc!"

"Oke kalau kamu putus bicara baik baik, temui dia. Jangan kabur dan menghilang. Kamu mengecewakan mama. Mama tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu"

"Maaf mam...clara sudah buat mama kecewa. Tapi ngga harus sekarang clara harus menemui Marc kan maam? Clara masih ingin liburan di bahrain" clara memohon

"Harus sekarang, karena marc kecelakaan sekarang dia di rumah sakit" jawab mamanya datar

Clara tercekat di landa rasa sesal dan khawatir yang menggunung. Clara menangis. Clara memeluk mamanya "clara udah keterlaluan mam sejak berangkat ke bahrain clara ngga angkat telfon marc...clara nyesel mam..."


****
Clara mengintip dari celah pintu kamar perawatan marc. Marc sedang tidur. Clara masuk berjingkat jingkat agar suara sepatunya tak membangunkan marc.
Kaki kanan marc dibalut gips sampai ke betis. Clara terduduk lemas di kursi samping tempat tidur marc. Clara memandangi wajah marc yang polos tertidur pulas. Clara membelai rambut marc yang lebat. Kelopak mata marc nampak basah. Sepertinya dia barus menangis. Pasti rasanya patah kaki itu sakit sekali, pikir Clara.
Marc membuka matanya perlahan. Jantung clara berdegub kencang ketika tatapan mereka bertemu.

Clara langsung memeluk marc dan menangis di dadanya.
"Maafkan aku marc...maafkan!!"

"Aku juga Clara ...maafkan aku yang selama ini egois!"

Clara menopangkan dagunya di dada Marc 

" ssstt   kamu ngga egois my prince..." kata Clara sambil mendaratkan telunjuknya di bibir Marc. Marc tersenyum.

"Clara my princess..." balas marc sambil meraih jemari Clara yang tadi hinggap di bibirnya.

"Marc, sakit sekali yah kakinya? Matamu basah ..kau habis menangis yah?

Marc, mengangguk. " iya tapi bukan karena sakit kaki"

"Lalu?"

"Sakit hati melihat fotomu dengan juara dunia F1 itu" rajuk marc

" ooopsss, sayaang ...maafkan yaah. Demi Tuhan aku tidak ada hubungan apapun dengan vettel, cuma fans dan idola. Aku tetap pacarmu juara dunia motogp termuda hehe"

"Iya, aku percaya " lalu senyum Marc mengembang.

"Semudah itu kau percaya marc?" Tanya Clara ragu

"Karena kau ada disini, bersamaku dan mengatakan itu, mungkin kalau kamu sekarang masih di bahrain aku tidak percaya hehe..."

Clara tersenyum lalu mencium bibir marc dengan lembut.

"Marc maafkan aku yah...aku tidak akan seperti itu lagi, aku tidak menyangka aku begitu berarti untukmu. Kupikir kau akan baik baik saja tanpa aku..."

"Clara, kamu sangat berarti untukku. Dan aku pun baru menyadarinya kemarin sebelum kecelakaan ini terjadi, ternyata rasa cintaku padamu lebih dari yang kukira ....."

"Terimakasih untuk rasa cintamu yang begitu besar untukku, aku berjanji akan selalu setia dan tidak akan pernah meninggalkanmu selamanya, sampai maut memisahkan kita, selamat ulang tahun yang ke 21, happy belated birthday dear..."

"Terimakasih untuk kado ulang tahun yang sudah kamu ucapkan. Aku janji akan selalu meluangkan waktu untukmu bukan lagi menunggu waktu luang. Aku tidak akan lagi memberimu waktu sisa, aku akan menyediakan waktu untukmu sesibuk apapun nanti. Tuhan mungkin sedang menegurku dengan kecelakaan ini, untuk membayar semua waktuku yang telah hilang bersamamu..."

"Marc..kata katamu tadi membuatku jatuh cinta lagi denganmu, aku makin cinta..."
Keduanya tangan mereka saling menggenggam, bibir mereka bertaut dan hati mereka bersatu. One heart


****FIN****
Pesan moral : Jangan memberi sisa waktu untuk orang tersayang, tapii luangkanlah waktu untuk mereka yang selalu mencintaimu dan mendoakanmu. Karena jika hanya menunggu waktu luang mungkin tidak pernah ada.

Jumat, 21 Februari 2014

translate video lucu dari Marc Marquez

http://t.co/pWwTphfg5q

Udah tau semua kan Marc itu ga bisa anteng. Selama jeda antar musim kegiatannya seabreg, jarang di rumah.
Dari mule dirt track, snowboard, ice skating, balap mobil di arena salju, panjat gunung es, sepedaan, bikin film, syuting iklan, pokonya banyaakkk banget feh kegiatannya. Sejak punya lapangan balap sendiri dia makin parah hobby dirt tracknya, MotoX. Sebenernya serem sih tapi Marcnya suka yaa gimana lagi, dia bilang itu bagian dari training untuk persiapan musim motoGP 2014.
Sebenernya latihan kemaren terlalu maksain, masih capek kan abis panjat gunung es, jadi aja pas latihan MotoX di Lleida dia nyungsep, tulang fibulanya fraktur. Karena frakturnya tertutup dan ga ada otot yang dislokasi jadi ga perlu di operasi cukup di gips aja. Pasti pendukungnya banyak yang khawatir, jangan khawatir bukan marc namanya kalo ngga bisa jaga mood tetep positif.
Berikut translate dari video yang dia shoit sendiri, edit sendiri dan upload sendiri ke youtube.

"Hai semuaa, gw mau bilang thanks berat untuk semua yang udah suport gw. Kondisi gw saat ini, menurut gw justru sangat bagus, karena membantu gw untuk menjaga mood tetep positif. Seperti yang lu liat (nunjukin kaki kanan yang di gips)  keadaan gw saat ini memaksa gw untuk istirahat hehe...
Kalo gw cepet sembuh pasti sesegera mungkin gw balap lagi
Dan biar cepet sembuh gw bakal ngegas pake ini (nunjukin handle tongkatnya) hehe"

Jadi jangan sedih yaa dan jangan jadi pesimis Marc bakal gak champion di 2014. Apapun mungkin terjadi yang penting adalah tetap positif thinking dan ceria seperti Marc...

Semangat pagiii...!!

Minggu, 16 Februari 2014

Best wishes for our lovely Marc Marquez

Dear Marc,

Today, 21 years ago you were born
You are a great creation from God
And this is my wishes for you



Big Hug

Your Admirer
B

Jumat, 07 Februari 2014

My Angel #Oneshoot

This is about love and life..


Estrela bersorak riang! Ia melompat lompat ditempat sambil melambaikan tangannya ke arah Marc. Dari atas podium Marc membalas lambaian tangan Estrela. Kilatan lampu blitz wartawan dan ritual pemberian piala, sejenak mengalihkan perhatian Marc terhadap Estrela.

Usai jumpa pers. Marc mencari cari Estrela. Biasanya saat jumpa pers Estrella menungguinya dengan duduk diantara para wartawan. Kehadiran Estrella membuat Marc nyaman.

Gadis itu tak juga tampak batang hidungnya. Marc memutuskan ke ruang ganti untuk mandi dan ganti baju.

"Kau kah itu marc.." terdengar suara Estrella saat marc membuka pintu ruang ganti.

Marc bernafas lega "aku cari kamu dari tadi sayang...sedang apa disini?" Tanya marc.

Estrella masih memunggungi Marc ketika marc mendekat kemudian memeluk Estrella dari belakang. Marc mencium pundak estrella yang siang itu mengenakan tangtop warna pink.
Dari balik punggung estrella, marc memperhatikan estrella yang sedang menangkupkan wajahnya dengan poloshirt putih kepunyaan marc.

"Estrella, kenapa kamu ngga cium aku aja daripada kamu cium cium kaosku? Hayoo...!" Sergah Marc sambil menusukkan jarinya ke pinggang estrella. Tubuh estrella bergerak kekiri kanan sesuai gerakan jari marc menusuk pinggang yang mana.

Estrella membalikan badannya tidak tahan digelitikin Marc. "Marc udahh ah geli tauu!!" Pinta estrella, masih dengan kaos marc yang menutupi sebagian wajahnya.

Marc menarik kaos itu. Kemudian wajahnya berubah panik saat ia lihat kaosnya penuh dengan darah segar.
Ditatapnya Estrella, gadis itu cuma bisa dan berusaha menahan darah yang keluar dari hidung dengan jemarinya. Wajah estrella pucat seperti kertas, marc menangkap raut ketakutan di wajah estrella.

Marc segera  menangkap tubuh Estrella yang limbung. Gadis itu pingsan. Marc membopongnya, tim medis race memberi pertolongan pertama untuk menghentikan pendarahan di hidung Estrella. Setelah itu Marc membawa Estrella ke rumah sakit.

Marc masih menggenggam tangan Estrella. Ketika matanya mulai bergerak gerak dan terbuka. Estrella sudah sadar.
Marc bangkit kemudian mencium kening Estrella dengan lembut. Estrella tersenyum dibalik masker oksigen yang menutupi mulutnya.

"Este...kamu sudah sadar, sudah merasa lebih baik sekarang?" Tanya marc manis dan penuh perhatian. Estrella mengangguk lemah

Estrella berusaha membuka masker oksigennya, ia ingin mengatakan sesuatu pada Marc.

"Marc, mungkin sekarang waktuku sudah habis..."

Marc menggeleng " waktu apa...jangan ..jangan bicara seperti itu..."

"Kematianku sudah dekat Marc...5 tahun aku berjuang melawan kanker ini...tubuhku sepertinya sudah tidak kuat lagi bertahan...

Marc menghapus airmata yang mengalir di pipi Estrella

"Este...tidak ada yang tau tentang kematian..akupun selalu dekat dengan kematian..di setiap race adalah nyawa yang dipertaruhkan..." bantah Marc

"Marc...apakah kau mencintaiku?"

"Masih perlukah dipertanyakan sayang?"

"Aku ingin mendengarnya lagi...di sini.." pinta Estrella sambil menunjuk telinganya

Marc beringsut dari duduknya, bersandar di samping tempat tidur Estrella bertopang pada siku kiri, ia mencondongkan wajahnya ke telinga Estrella.

"I love you with every beat of my heart.."kata Marc dengan lembut di telinga

"Apakah kau yakin dengan perasaanmu Marc? Bukan karena kasian karena aku penderita kanker?"

"Jangan katakan itu Estrella itu menyakitkanku.." pinta marc seraya jemarinya membelai bibir estrella dengan gemetar

"Apa kau lupa bagaimana pertemuan kita?"
Tanya Marc kemudian.

Keduanya diam dan saling tatap dengan air mata yang sama sama menggenang di pelupuk mata mereka.

Dua tahun lalu untuk pertama kalinya Marc memulai kegiatan sosial untuk anak-anak penderita kanker. Ia menerima email dari Estrella Velazquez yang mengaku sebagai salah seorang pengurus yayasan kanker. Estrella banyak bercerita bagaimana anak anak itu di usianya yang masih belia harus berjuang melawan kanker yang cepat atau lambat akan merenggut nyawanya. Estrella dengan jiwa sosialnya yang begitu tinggi dengan keceriaannya membangkitkan semangat anak anak penderita kanker, membuat marc jatuh cinta. Bahwa hidup adalah untuk orang lain, dan kebahagian adalah pada saat memberi, memberi kebahagian, memberi perhatian untuk orang lain. Hidup adalah tentang mencintai dan berbagi dengan sesama.

Masih lekat dalam ingatan Marc hari di mana ia menyatkan perasaannya pada Estrella. Estrella menangis kemudian menghindari Marc. Hingga akhirnya marc menemukan estrella di hari kematian Laura, gadis kecil yang akhirnya nyawanya terenggut oleh leukemia.

"Kau tidak boleh mencintaiku Marc!"
Kata Estrella waktu itu saat laura menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kenapa? Apakah kau tidak mencintaiku estrella?

Estrella diam kemudian berlalu. Marc membuntinya kemudian meraih pundak estrella dan membalikannya.

"Kalau kau tidak mencintaiku, aku tak akan memaksamu. Tapi kumohon tatap mataku dan katakan kau tidak mencintaiku, please..."

Estrella menatap Marc dalam mata yang basah, bibirnya bergetar namun tak satu katapun sanggup keluar dari bibirnya. Marc lalu mendekap tubuh estrella.

"Aku mencintaimu estrella...."

Estrella merenggangkan pelukan Marc.

"Tidak marc kau tidak boleh mencintaiku kau harus mencintai gadis lain...bukan aku!"

"Tapi kenapa ? Kenapa aku tidak boleh mencintaimu?

"Karena aku tidak punya masa depan! Cinta tanpa masa depan itu tak ada artinya Marc!! Kata Estrella dalam deru tangisnya

"Aku tidak peduli cinta kita punya masa depan atau tidak, aku mencintaimu aku ingin selalu bersamamu estrella..."

"Itu yang tidak bisa aku berikan Marc, aku tak bisa selamanya denganmu jika kanker dalam tubuhku merenggutku dari mu..."
Sesaat tubuh estrella melorot dan terduduk dilantai.

Hari itu Marc baru mengetahui bahwa Estrella menderita leukemia sama seperti laura. Namun justru rasa cinta marc terhadap Estrella semakin dalam. Di mata Marc, Estrella seperti malaikat. Dalam sakitnya Estrella berusaha memberi kebahagian  dan memberi semangat hidup bagi anak anak penderita kanker padahal dirinya sendiri adalah penderita kanker yang juga perlu dihibur dan diberi kekuatan.

"Marc....! Maafkan aku jika besok aku tidak bisa mendampingimu lagi..."

Marc tersadar dari lamunannya. Dihapusnya airmata dalam pelupuk mata estrella.

"Kamu pasti kuat Estrella...percayalah.."

"Cintamu menguatkanku marc, membuat aku berarti ....tapi takdir Tuhan tak bisa diubah...."

"Estrella...jangan biarkan aku sendiri...please.."

"Marc...semua manusia pada akhirnya akan sendiri, kamu pasti bisa melanjutkan hidupmu tanpa aku...."

"Estrellaku...kamu banyak memberiku pelajaran tentang arti hidup cinta dan ketulusan, kau seperti malaikat tanpa sayap...aku beruntung telah jatuh cinta dengan gadis sepertimu..."

"Marc....akupun beruntung dicintai olehmu...kau membuatku kuat menghadapi kematian ini....marc berjanjillah tanpa aku kau akan tetap melakukan kegiatan sosial bersama anak anak penderita kanker...."

"Aku janji ...aku janji estrella..."

Kemudian suara perkam jantung berbunyi datar menandakan tak ada lagi detak jantung....

Marc berteriak sekuat tenaga memanggil nama estrella, namun tubuh esrtella tetap diam dan kaku. Perawat dan tenaga medis datang berhamburan memberi pertolongan semaksimal mungkin. Tapi pada akhirnya usaha mereka terhenti dan hanya bisa memberikan selembar kain putih yang menutupi seluruh tubuh dingin Estrella.
Estrella my angel,  i love you forever ,- marc


"Selamat jalan malaikatku yang cantik...perjuanganmu sudah selesai. Hatimu begitu mulia dan jiwamu begitu tulus...Tuhan lebih mencintaimu...bahagialah disisiNya...sayang..." marc mencium kening estrella yang dingin.

4 februari 2014, di hari pertama pre season di sepang marc berhasil meraih waktu tercepat, tak membuatnya lupa tentang Estrella. Sebelum tidur marc mengunggah status di twitternya untuk para menderita kanker di seluruh dunia agar tetap kuat untuk melawan kanker.
"@marcmarquez93: Before bed time I don't want to forget all the people is fighting against cancer. Stay strong! #CancerAwarenessDay http://t.co/gZf1jK5ApH"






Senin, 03 Februari 2014

Alyssa story #serial cantik1

Dalam perjalanan ke KL teridekan nulis ff ini. Buat selingan kalian yang menunggu kelanjutan part8 nya love will find the way (ge er 😜)

And this is the story...

Alysa celingukan di area swiming pool. Tak  begitu ramai mungkin karena bukan weekend. Tapi sosok marc yang dicarinya tak juga ia temukan. Alysa melepas kacamatanya lalu mengucek matanya. Celingukan lagi. Masih belum ada. 'Fiuhh" lengguh Alysa pelan, padahal baru 5 menit lalu marc menelfonnya untuk ketemuan di swimming pool area. Kemana sih tu orang!

Alyssa menyeka keringat dengan punggung tangannya. Kualalumpur panas sekali hari ini...tidak seperti jakarta yang setiap hari diguyur hujan.

Tiba tiba sebuah tangan menutup matanya dari belakang. Alyssa berusaha melepaskannya tapi sulit. Alysa berteriak..tapi belum lagi khatam berteriak tangan yang tadi menutup  matanya pindah menutup mulutnya.

"Eeh eh jangan teriak!!"

Alysa menyadari siapa pelakunya. Segera ia berbalik
"Marc!! Kamu ngapain sih ah...kemana tadi?"

"Aku ke toilet, perutku mules kurang cocok dengan makanan malysia sepertinya"

"Whatt!!!, " teriak Alyssa kaget

Marc tak kalah kagetnya karena tak menyangka respon Alyssa akan seperti itu.

"Tenang Alyssa, sekarang sudah tidak apa apa kok"

"DASAR GR!!" Kata Alysa sambil sibuk mengelap wajahnya

"Trus kenapa?" Tanya Marc bingung

"Aku mau cuci muka, di mana rest roomnya?"

"Di sana..." tunjuk marc sambil bengong.

Alyssa bergegas ke arah yang ditunjuk Marc. Namun marc menahannya.
Alyssa berontak.

"Marc...jangan pegaaaangg!!, lalu "Buggh!' Alysa memukul marc dengan tasnya.

Marc mengalah daripada pot dipinggir kolam sebentar melayang ke arahnya. Marc menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dasar gadis aneh!!" Gerutunya.

Lalu duduk di kursi panjang ditepi kolam renang sambil menikmati segarnya jus strawbery, lumayan mengusir pening akibat jetlag. Sebenarnya lebih dahsyat lagi pukulan tas Alyssa tadi. Benar benar shock therapy mujarab menghilangkan pening akibat jetlag.

Alyssa muncul lagi.
Marc melambaikan tangannya ke arah alisa yang celingukan dengan rambut diikat ekor kuda. Nampak cute.

"Kau mau ini? " kata marc sambil menyodorkan jus strawberry yang sedang diminumnya.
"Ngga...ngaaak!! Aku pesen yang baru aja"
Jawab Alyssa histeris. Marc mnegerutkan alisnya
"Oke, sandwich mau?" Kemudia berdiri hendak mengambilkan sandwich

"Stoppp stop, Pakai ini dulu.." kata Alyssa  sambil menyodorkan hygiene tube gel.

"Balurkan sampai siku yah, biar kuman kumad dari toiletnys nya mati " kata Alysa lagi.

"Iyaaa...bawell!!" Balas marc

"Kau jorok sekali...masa abis dari toilet tadi langsung menutup mataku..setelah itu mulutku...awas ya begitu lagi!!"

" oh jadi karena itu kehebohan tadi ckckck...Tapi aku kan sudah cuci tangan pakai sabun tadi"

"Tapi tanganmu masih basah tadi, seharusnya kau mengeringkan tanganmu dulu.."

Alyssa mendekati marc. Meraih tangan marc. "Kau jangan marah ya aku seperti tadi?"

Marc tertawa"aku tidak marah aku cuma heran ternyata ada orang yang seperti mama"

Alysa mencubit perut marc. Marc nyengir kesakitan.

"Al, kamu ngga kangen yah sama aku?"

"Siapa bilang? Kangen dong...pacar ganteng gini masa ngga kangen" jawab Alysa cengengesan.

"Kalo kangen cium dong" rajuk marc sambil memonyongkan bibirnya kemudian mencondongkan tubuhnya.

Alyssa mendorongnya dan

"BYURR!!" Marc kecemplung kolam. Awalnya Alysa terbahak bahak..namun kemudian panik. Dilihatnya marc timbul tenggelam.

Gawat !! Sergah Alyssa, ia baru ingat Marc pernah bilang tidak suka laut dan pantai pasti karena tidak bisa berenang. Alyssa melepas sepatu kets nya kemudian menerjunkan diri ke kolam renang.
Di air tubuh marc tak terasa berat, alysa menarik tubuh marc ke tepi. Beruntung ada Alex lewat.

"Alex!!! Tolonggg" teriak Alysa.

Alex berlari mendekat. Kemudian terjun bebas ke kolam renang.

"Tenang Al, jangan panik!! Kamu akan selamat" Alex memegangi tangan Alyssa

"Alexxxx!!! Yang tenggelam marc bukan akuuu!!

"Ayo angkat abangmu itu ke tepi, cepat Alex jangang bengong"

Alex heran sejak kapan marc jadi tidak bisa berenang ? Tapi ia menuruti saja.
Marc terbatuk batuk saat diangkat ke tepi kolam, air dari mulutnya keluar. Sementara Alyssa panik duduk disamping Marc.

"Marc bangun..hey ayooo bangunn" alyssa mulai gusar, ditepuk tepuknya pipi marc berulang kali tak berespon.

Beberapa rider lain yang kebetulan lewat kemudian mendekat ada espargaro bersaudara dan si lucu uncle cal.

"Alex!  Sepertinya marc memerlukan nafas buatan..ayo lakukan..." pinta Alyssa

Alex menggeleng sambil melirik ke arah cal dan espargaro bersaudara.
"Aku asma..aku tidak bisa" jawab Alex asal

Pandangan alyssa sekarang tertuju ke arah cal.

"Upss....aku tak masalah marc tenggelam..paling tidak dia tak mendominasi di sedi latihan ini " jawab cal sebelum ditanya. Dasar kejam ! Bathin Alyssa.

Tanpa sepengetahuan Alyssa, Marc mengerlingkan mata ke arah Alex, Cal dan espargaro.

Kali ini alyssa menatap pol dan aleix espargaro. "Kalian pasti tidak mau...ya sudah aku tidak perlu bantuan kalian"
Kedua espragaro mengangkat tangannya

 Dengan emosi dan rasa khawatir Alyssa memberi nafas buatan sebisanya.
Alyssa memejamkan mata, meski ia tau mulut adalah gudang kuman tapi saat ini adalah demi nyawa seseorang. Alysa rela setelah ini jadi radang tenggorokan atau sariawan asalkan marc selamat.

Pelan Alyssa memulainya..sebenarnya ia tidak tau teknik melakukannya. Sampai beberapa saat kemudian ia baru sadar...

"God job marc!!" Teriak alex kemudian berlari meninggalkan mereka diausul oleh Cal dan espargaro.

Alyssa benar benar malu. Wajahnya memerah. Merasa bodoh karena tidak menyadari kalau marc hanya pura pura tenggelam. Marc terkekeh, kemudian duduk. Tawanya terhenti ketika dilihatnya Alyssa hanya diam dan tertunduk.

"Al...Alysa" panggil marc sambil memegang dagu Alyssa agar wajahnya tak tertunduk.

"Marc aku maluuuu...mereka menertawakanku" jawab Alyssa

Marc tertawa lagi lalu direngkuhnya Alyssa ke dalam pelukannya. "Kamu jahat ah..sebel deh" keluh Alyssa manja dalam pelukan Marc (yang baca jangan ngiri 😜)

Alysa menggigil meski dalam cuaca tropis tapi pakaian basah kemudian tertiup angin yang lumayan kencang. Rasanya tetap saja dingin.

.....

"Gilakk ini kaos sama semuaaa" teriak alysa.

"Sponsor Al, lumayan kan aku jadi ngga usah pusing mix n march baju"

Alyssa tergeleng geleng. Enam set kaos putih bertliskan hrc dkk, celana selutut 6 set juga. Kemudian Alyssa mengulum senyumm, cd berwarna biru dan merah.

"Al kau sedang apa? Percayalah aku tak membawa narkoba"  canda marc.

"Aku sedang menghitung bajumu, semua ada 7 pasang tapi cuma 2 model. Ckckck..."

"Knapa?"

"Kupikir selama ini kau jarang ganti baju.."

"Eh enak ajaaa, memangnya kau saja yang higienis?" Kilah marc sambil menusukkan jarinya ke pinggang Alyssa.
Alyssa terpekik memegangi pinggangnya.

"Ganti baju sanah, masuk angin nanti..tp aku ngga punya lingerie haha" ledek marc kemudia.

Alysa melemparkan gulungan tisyu ke arah marc. Kemudian berlalu.

Alysa mengamati isi kamar mandi. Dilihatnya ada mouthwash..thanks god katanya dalam hati saat melihat botol mouthwash. Ia segera berganti baju.

Mematut diri didepan cermin. Memakai baju yang sama dengan marc tak pernah terlintas dikeplanya. Selama ini matanya gatal setiap kali melihat marc memakai baju seperti yang sekarang Alyssa pakai. Seaindainya Talitha sahabatnya tau pasti dia akan menertawakan Alyssa 7 hari 7 malam.

Alysa keluar dari kamar mandi disambut senyum hangat marc. Marc mendekat

"Rambutmu basah, ada hairdryer di dalam lemari" kata marc sambil membelai rambut Alyssa yang terurai.

"Ahaaa mana? Aku pusing kalau rambut basah"

"Iya aku tau, sini aku bantu" kemudian ia mulai menyalakan hairdryer dan mengeringkan rambut Alyssa

"Tau dari mana?"

"Kan kamu pernah bilang"

"Ooo"

Kemudian hening yang terdengar hanya suara hairdryer.

Alysa tidak menduga marc mengingat kata katanya yang remeh. Alyssa juga tak menyangka bahkan marc bersedia mengeringkan rambutnya. Seandainya marc tau sebetulnya Alysa memang tidak bisa mengeringkan rambutnya sendiri karena terlalu panjang. Biasa kalau di rumah bi ipah yang membantunya mengeringkan rambut meski lebih sering Alysa mencuci rambutnya ke salon.

"argghhhh" alyssa menjerit memegangi telinganya, marc mengarahkan hairdryer ke telinga Alyssa

"Panas tauuu" protes Alysa sambil meninju lengan Marc.

Marc terbahak "sudah dari tadi selesai, kamu ngelamun terus sih, keasyikan yah? Berasa di salon"

Alysa mengejar Marc yang berlari ke sofa depan tv. Karena tidak terlalu luas jadi sebentar saja marc sudah berhasil ditangkap. Hasilnya kamar hotel yang semula rapi berubah menjadi kapal pecah atau lebih mirip supermarket korban kerusuhan.

Alysa menempel di punggung marc kemudian menggigit telinganya

"Ampunnn sakittt! "  Alysa melepaskan gigitanya. Ada bekas gigi kelinci menempel di sana namun tak sampai merobek telinganya

"Hehehe sama sakitnya kayak kuping yang hairdryer tau"

"Yeee memang kupingku ini potato chips kamu gigit seenaknya"

Alysa memukul bantal ke kepala marc, marc membalas melempar dengan bantal sofa. Kemudian keduanya berguling guling di atas tempat tidur dan akhirnya.."BRUKKK!!! Mereka jatuh ke karpert.

Mereka duduk berhadapan masih tertawa dengan nafas yang tak beraturan. Kemudian keduanya diam saling menatap, memperhatikan setiap senti wajah di hadapannya. Alyssa menyentuh dagu kiri marc ada tai lalat di sana.

"Tai lalat di dagu kiri bawah...artinya hemat dan pelit hmmm pantas kauu hanya memakai baju sponsor"

Marc menyentuh dagu kanan Alyssa, tak mau kalah ia juga menemukan tai lalat di dagu Alyssa
"Tailalat di dagu kanan  artinya penyayang...pantesan kamu tadi nolongin aku" kata Marc sambil tersenyum jahil

Marc menunjuk tailalat di dekat bibir Alysa dan pada saat yang sama Alyssa melakukan hal serupa. Kemudian keduanya secara bersamaan berkata:
"Tailalat di dekat bibir atas artinya cerewet dan tak mau kalah berdebat"

Alyssa dan marc tertawa bersama..berangsur tawa mereda. Keduanya saling tatap. Seperti magnet kutub utara dan selatan, tarik menarik yang begitu kuat. Marc menatap Alyssa begitu lekat dan ketika jarak tinggal menyisakan beberapa milimeter saja
"Kamu udah sikat gigi kan marc? "
Marc meniup lembut udara melalui bibirnya hingga beberapa helai rambut Alysa yang terjuntai di wajahnya turut terhempas.
"Harumkan?"
Alysa memejamkan matanya "harum..."

"Krekkk" suara pintu di buka lalu muncul wajah Alex....melihat kakanya dan alysa sedang....dan kamar yang....ia segera menutup pintu kembali..

"Alexx ini tidak seperti yang kau bayangkan...!!" Teriak marc...

End

Any idea untuk kasih judul?? :)