Powered By Blogger

Sabtu, 09 April 2016

The Serial Of Marquez Family # 13

Sport Award night!


Ceritanya Marc sekeluarga diundang hadir di acara malam penganugerhan Sport Awar 2016. Pastinya perut kalian harus siap siap siap dikocock dari awal sampai akhir. Jadi jangan baca di tempat umum takut disangka gila. jangan baca tengah malem trus ngakak ngakak nanti dikira kuntilanak. jangan juga baca di toilet umum ntar di gedor karena keasyikan baca ngga kelar kelar di toilet. jangan juga baca di kelas karena bakal bikin menderita saat kepengen ketawa tapi takut ketauan nyolong baca FF. Jadi bacalah saat hari minggu di rumah lagi santai pas banyak orang dan ajakin deh mereka jadi pemca setia blog ini hahay,,,

maaf atas kesalah penulisan judul kemarin, ini seri ke 13 bukan 12, kalo yang 12 ini linknya
TSOMF #12

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Marc si abang ganteng sedunia, memilih kemeja hitam + celana hitam + jas hitam + dasi hitam.  meletakaan baju yang akan dikenakan di atas tempat tidurnya. Alicia memperhatikan dari jauh, Nampak wajahnya sedih. Ia teringat kali terajhir marc memakai pakian hitam hitam itu adalah saat menghadiri pemakaman salah seorang pejabat penting di Spanyol. Lalu Alicia melangkah lunglai ke kamar Alex.

Alex sedang bedendang riang dengan suara falls-nya, entah kenapa suara Alex itu memapu mengusir kesedihan hati Alicia dan berganti dengan amarah dan ingin berteriak “ diaammm”
BRAKK!! Alicia membuka kamar alex dengan kasar. Otomatis Alex langsung kaget dan mingkem.

“nah gitu dong, gantengan diem!  kalo nyanyi ilang gantengnya” Jawab Alicia dan langsung masuk lalu duduk di kasur alex. Alex menepuk jidatnya sambil nyengir

“kok belom dandan, kamu kan yang paling lelet kalo dandan…” Tanya Alex ke Alicia

“Dandan mau kemana?’

‘Sport Award lah..kita sekeluarga kan di undang, lupa ? kecil kecil pikun huuuh” sambil menoyor kepala Alicia hingga nyungsep ke bantal

“Kan batal, “ Jawab Alicia santay sambil merapihkan rambutnya dengan jari

‘hah, batal?? Serius? Yaaah ga jadi tebar pesona nih aliias tepe tepe …”

Alicia langsung nyengir jijay mendengar alas an Alex “ Idiiihhh, kerjaan tepe tepe muluk dapat cewek juga enggak”
“Ih dasar kayak sendirinya punya aja, eh btw kenapa ngga jadi?”
“ya kan, marc nya aja ngga berangkat yang mau terima Award masa kita berangkat??”

“haah marc, ngga berangkat? Kenapa? Kok ngga bilang?”

‘Iya belom bilang aja, marac mau menghadiri pemakaman’

“siapa yang meninggal?”

‘Ngga tau, kepo banget sih.  Udah biarin aja kita main game aja yuks”

“eh bentar mom sama dad, udah tau belum? “

“Ya pasti udah taulah, biasanya jug akit ayang dikasih berita paling terakhir weeew”

“Oh iya bener juga, ya udah yuk pasin PS aja”

Dan mereka berduapun main PS




Marc menuruni tangga dengan setelan jas yang tadi ia siapkan, ia Nampak gagah dan misterius dengan setelan jas itu. Mom dan Dan juga sudah rapi menunggu di ruang tengah
“Waaah liat pi, anak mami ganteng  sekali, udah ngalahin ganteng ganteng serigala, hihi ini ganteng ganteng pembalap “  komentar si mami kebanyakan nonton sinetron

‘Eh maksud mami anak kita ganteng sekali “ ralat mami. Semula Papi Julia yang protes akhirnya ngga jadi. Kalo yang masih inget serial marquez family seri entah berapa pasti masih inget kajidian papi dan mami berantem gara gara mami salah ngomong,

Marc cengar cengir seneng, sejak kecil dia yang sellau kebagian di puja dan alex dicela haha…( Alex ngga bakal baca FF ini kayaknya, Piss ya Alex muaah). Lanjut

“Alex dan Alicia mana mam?”

Mom Roser melihat jam di pergelangan tangannya “ Masih 15 menit  lagi, kayak ngga tau adik adikmu sukanya ngepas”

Marc mengangkat kedu alisnya dan mengankat bahunya sejenak. Selalu menjadi pihak yang menunggu. Tapi menurut Marc lebih baik menunggu daripada telat.
Sambil membuka buka sosmed di hapenya, Marc melihat 10 menit sudah berlalu dan tidka ada tanda tanda Alicia dan Alex turun.

“yeyyyayyyyy hore horeee huu hup kyaaaaaaaa uhuyyyy menaaaangggg menangggg” terdengar suara gaduh dari kamar Alex.

Marc langsung berlari menaiki tangga dan membuka kamar Alex. Saat pintu kamar di buka tampak Alicia sedang jingkrak jingkrak di atas kasur Alex sambil mengangkat bantal seperti mengangkat piala. Sementara Alex dan posisi terkapar  di atas karpet dengan wajah bête.
Marc mengerucutkan bibirnya “ Kaliaaaaannn!!! Kenapa belum siap siap? !!! Apa kalian lupa hari ini Sport Award haaahh?!!

Alex langsung terduduk “ Kata Alicia ngga jadi karena lu mau ke pemakaman?”
“Dasar bodoh, mana ada ke acara pemakaman malem malem???’ sanggah Marc dengan murka

“Itu kan baju yang dipake ke pemakaman waktu itu “ Sela Alicia

‘Ngga usah banyak alesan, sekarang kalian siap siap, waktunya 5 menit dari sekarang!!!’ bentak Marc lalu balik badan dan meninggalkan Alex dan Alicia yang saling berpandang pandangan

Waduh gawattt!! “ bathin Alicia, sebelum Alex menghabisinya Alicia langsung kabur ke kamarnya dan berdandan seadanya. Untung udah mandi jadi tinggal pakai gaun, dan bermake up kan bisa dibantu mami saat dalam perjalanan nanti.

Marc berdiri di samping pintu mobil sambil memperhatikan jam di tangannya dan berteriak “5…4…3…2…satu setengahhhhh” Alex dan Alicia belum muncul…..

Baru ketika Marc akan menyebut satu, kedunya muncul di muka Marc. Alex dipastikan tidak mandi dan mungkin ngga gosok gigi ( yeakk!!). Alicia namapak kontras antara gaun yang dipakai dengan mukan dan rambut yang acak acakan tanpa make up.

Marc duduk di samping supir. Sdangnkan Alicia dan mommy di bangku ke dua lalu alex di bangku paling belakang bersama papi.

Marc yang duduk di depan Cuma geleng geleng , menghela nafas lalu menghembuskannya pelan, mencoba memperbaiki moodnya, lalu seperti biasa dia kembali masuk ke dunia maya.

Sementara mami sibuk mendandani Alicia , sedangkan papi membantu Alex merapikan kancing kemejanya yang ngga pas.

Tepat saat mobil yang mengantar mereka sampai di lobby hall, kegiatan dandan Alicia dan Alex selesai.

Semua sudah turun kecuali marc. “ Eh Alex, marc kok ngga turun coba dilihat”

Alex berjalan malas ke pintu depan , dia sudah menduka pasti marc merem keasyikan denger lagu via headset di telinganya. Benar saja!

Alex menarik kabel headset. “ Udah sampai pangerannnn!!” teriak Alex ketus
Marc bergegas mengejar keluarganya yang sudah beberapa langkah di depannya. Marc memperhatikan langkah Alex yang tidka biasanya. Sepatu yang dipakai Alex tanpaknya tidak nyaman.

Marc menyusul mensejajari Alex “ Kenapa kakinya?”

“tau nih sakit yang kiri, apa kakiku membesar ya, kayak kesmepitan gitu…”
‘yang kanan juga?”

“Ngga sih yang kiri aja”

‘Coba berenti dulu…” Marc tidak tega juga melihat alex kesakitan

‘ngga usah deh nanti aja, malu banyak orang” tolak Alex

Akhir dengan terpincang pincang sampilah di lift.
Satu lift kebetulan hanya muat 7 orang, selain keluarga marquez ada  Garbine Muguruza bersama ayahnya.

Marc tersenyum dengan jurus maut peleleh hati wanita. Garbine membalas senyum Marc dengan tersipu. Lalu Mr, Muguruza bersalaman dengan Mr Julia, dengan kaya yang sangat jantan dan elegan. Beberapa detik kemudia ekspresi wajah Marc ketakutan sambil menunjuk nunjuk Alex tanpa berkata jelas. Semua orang di Lift bingung tidak mnegerti apa yang membuat Marc super ketakutan, kecuali Alicia. Dia sangat mengerti kakaknya si pebalap hebat yang su[er berani di lintasan dan tidak takut apapun kecuali satu hal. Yaitu binatang imut dengan sayap coklat mengkilap yang sekarang sedang bertengger manis di dada kiri jas Alex. Kecoak!.  Teriak Alicia

Semua menjauhi Alex dengan wajah takut dan jijik termasuk Mr Muguruza yang tadik Nampak menyeramkan, ternyata juga takut kecoak. Sementara Alex hampir mati berdiri, Alex juga sangat takut kecoak, ia tak dapat bergerak di tampatnya saking ketakutannya. Dan tak satu orangpun yang berani membuang kecoak dari jas Alex. Alicia tersenyum girang melihat ekspresi wajah wajah orang dalam lift yang ketakutan. Dengan santai Alicia mengambil selembar tisyu dalam tasnya lalu menangkap kecoak itu dengan wajah biasa saja.

Lalu menakuti mami dengan kecoak yang ia pegang, mami teriak “ Alicia awas ya” teriak mami, Alicia tertawa tawa senang sambil menakuti yang lain, wajahnya jahilnya Nampak puas.  Lift berhenti d roof top. Semua ingin keluar dari lift duluan sambil kegeleuhan dengan kecoak itu.

Sebelum memasuki ballroom ada pengecekan security, semua oranag mengikuti prosedur dengan lazim. Saat tiba giliran Alicia, “pak tempat sampah di mana?’ Tanya Alicia pada team security di tenpat registrasi

“Biar saya buang sampahnya “ security itu menawarkan diri karena melihat Alicia hanya ingin membuat secarik tisyu

Namun saat Alicia menyerah tisyu ke tangan sekuriti, sang asekurrti langsu berteriak dan menghamburkan tisyu itu, sambaill teriak “kecoaaakkk” dan kontan seluauruh orang yang ada di bagian registrasi ikut teriak dan berhamburan. Si binatang kecil imut dengan sayap coklat mengkilap pun bebas.

Alicia cekikian lalu ngeloyor  masuk ke ballroom. Langsung menuju deretan kursi di depan. Duduk di tengah dipaiti momoy daddy serta Marc Alex,

“kemana aja sih lelet satu ini,” omel Alex saat Alicia nimbrung mau lewat sambil ngegelitik pinggang Alicia dengan telunjuknya. Alicia yang tukan geli reflek nampol jambul Alex, yang seketika itu juga langsung bubar.

Alex, syok dengan jambulnya yang porak poranda, sementara Alcia duduk manis di sebelah Marc.

“Nah looh, iseng sihh” ucap marc ke Alex mencerminakan dukungan ke Alicia

“siang gw hari ini, ada kecoak nemplok, jambul rusak, kaki sakit “

“makanya mandi jadi kecoal ngga nemplok, kecoak kan sukanya sama yang kotor kotor hahahaha…” (bayangin marc ngakaknya kyak di pre event argentina 2016 yakk”)

“ssssstt kenceng amat ketawanya sih kak? “ Alicia protes sambil meninju lengan Marc

Marc langsung hard break ketawanya. Senyap.

“Al, jadi kecoaknya kamu  kemanain tadi, jangan bilang kocak masih kamu simpen dalam tas?” Tanya Marc dengan wajah ngeri liat tas Alicia

Alicia nyengir lalu mendekatkan tas nya ke arah Marc, spontan Marc  langsung meninju tas Alicia sampai mendarat di bangku mami Roser.

Mami Roser mendelik “ Apa apan sih kalian ini, ngga di rumah ngga di mana mana, rebut aja kerjaannya!” keduanya langsung nginyem

“Tuh kan, kakak sih , lagian kan ngga mungkin Al nyimpen kocoak di tas” protes Alicia sambil berbisik di telinga Marc

“Eh tumben manggil kak” komen Marc ngga nyambung

“ini kan di tempat umum, mami bilang harus panggil kamu kakak”

“ OOOhhh “

 Alex masih penasaran dengan sepatu kirinya yang menyiksa, diam diam ia melepasnya dan aroma terasi pun menyebar.

“Al kok bau terasi ya?” Tanya marc, lalu Alicia mengendus…”iya kak, bener…”

“kalian ngapain sih kayak kucing aja ngendus endus?” Tanya Alex

“Lex, ngga nyium bau terasi, kok baunya makin kuat pas deket elu ya?” Tanya Marc

Marc menatap Alex curiga dari atas sampai bawah dan matanya berhenti ketika melihat Alex tidak memakai sepatu kirinya.

“Hmm… tau deh sumbernya sekarang, tuh !!” kata marc sambil menyengol nyenggollengan Alicia dan menunjuk kaki Alex

Spontan Alicia langsung nutup idung dan merogoh tas mengeluarkan botol parfum dan menyerahkan ke Marc. “ semport pakai ini kak, sebelum neyebar baunya ke seluruh ruangan “

Dengan sigap Marc menerima botol parfum itu dan langsung nyemprotin ke kaki kiri Alex, Alex Cuma bisa pasrah,

Selesai nyemrot boto parfum di balikin lagi ke Alicia
“Whattt??” teriak Alicia histeris sambil nutupin mulutnya , Alicia Shock berat ngeliat isi botol parfumnya yang kandas. Marc ngga pake kira kira nyemprotinnya

“tenang besok kakak beliin yang baru, okeh? Jangan berisik ntar di cubit mami taurasa”

“ hihihi asyikkkk, 2 botol yah?” sahut Alicia sambil memeluk lengan kiri Marc dengan manja.

“Iyaah, cerewet”  bisik marc menyudahi

Acara mulai berlajalan, Alex masih penasaran dengan sepatunya. Lalu ia menyomot sepatunya dan mengamati dengan seksama lalu tersadar pada angka di dinding sepatu itu “42”.  Pantesan sempit, Alex langsung melirik kea rah Marc dan menyikut lengan marc yang tengah asyik memperhatikan MC karena sebentar lagi namanya disebut.

“Marc ngg ngerasa kegedean sepatu yang kiri? “

“Apa sih lex, sebentar lagi di panggil “

Bukannya memperhatikan apa yang dikatakan Alex Marc terus memperhatikan ke depa hingga namanya di panggil. Ia maju ke depan menerima Award, selebrasi di atas stage, lalu sepatu kirinya melayang kea rah audience. Satu ballroom tertawa riuh. Marc malu bukan main. Sementara Alex langsung menuju ke rah jatuhnya sepatu Marc yang ia yakini itu adalah sepatunya.

MC mengomentari tindakan Alex sebagai hal yang sangat terpuji karena mengambilkan sepatu sang kakak. Usai mengambil sepatu Alex justru kembali ke bangkunya, membuat MC dan orang orang di ballroom bingung. Dugaan Alex benar sepatu mereka tertukar, inilah akibat punya sepatu model dan warna sama. Ketuker deh, ia segera mengenakan sepatunya lalu membawa sepatu Marc ke depan. Audience pun bertepuk tangan. Alex girang bukan main, tapi ada komentar yang meruskan suasana hatinya

“Adiknya marc oke juga, tapi kok pas lewat wanginya wangi parfum cewek yah”

“ini semua ulah mrac yang membabi buta menyemproti kakinya dengan parfun Alicia” geram bathin Alex dengan wajah yang tetap tersenyum

“Nih sepatu lo, gw bilang juga apa ketuker, masa lug a nyadar sih pake septum kegedean?”  protes Alex sambil berbisik di telinga Marc. Bukannya menyesal malah marc terkekeh…

“ya gw pikir sepatunya yang mekar hehehe” kilah Marc tak mau kalah











Tidak ada komentar: