Powered By Blogger

Senin, 09 November 2015

MotoGP 2015 is over, Sepang Saga hingga Spekulasi Valencia


This is my point of view about marc-marquez




Tulisan ini saya buat berdasarkan apa yang saya baca dari website seorang jurnalis bernama David Emmet. Setahun yang lalu saya sempat berseteru dengannya di twitter karena saya pro Alex marquez sedangkan dia pro Jack Miller pasca clash antara Alex dan Miller di PI tahun lalu yang kemudian Miller menekan Alex saat di Sepang. Saya berpendapat bahwa sportivitas dan fairness harus tetap di jaga dalam olah raga. Dan si david ini menjawab bahwa kedua hal tersebut tidak akan membawa jadi juara dunia. Saya bilang, anda salah and just wait and see kata saya. Lalu keyakinan saya terbukti, saya berterimakasih pada Tuhan, olah raga ini masih terjaga baik.

Tahun ini saya kira kita kan berseteru lagi tapi, ternyata ia sudah lebih baik dengan mengumpulkan fakta-fakta dan tidak terbawa perasaan. Tulisan David kali ini menarik untuk saya tulis lagi dalam bahasa Indonesia.

Semua belum tentu seperti yang kita lihat

Masih ingat PI? Disebut sebagai race motoGP paling menegangkan sepanjang sejarah, saya lihat wawancara beberapa wartawan motogp yang sudah senior, fiuhhh menguras adrenaline. Semua setuju sampai pre-race sepang. Mencengangkan ketika Rossi tiba tiba menyerang Marquez dengan tuduhan yang mengagetkan. Bahkan marquez mengira awalnya celoteh Rossi itu becanda, ternyata Rossi serius menuduhnya, bocah itu baru benar benar sadar setelah pre event itu selesai, ia melihat lagi video pre-event itu dan ia sadar rossi, serius.



Di Valencia; yang dicapai oleh Jorge adalah yang ditakutkan Rossi, pole position. Semua tau Jorge itu ahli banget start. Dan meski saya ngga suka Jorge tapi saya harus jujur Jorge itu start-nya oke banget dan bawa motornya kayak dani, halus. Jujur kalo liat Marc race saya selalu mau copot jantungnya saat mengikuti Marc, setiap tikungan rasanya mau jatuh. Tapi saya tetap cinta Marc melebihi pebalap manapun, saya jatuh cinta dengan personality-nya.

Valencia race day, temperature kurang lebih sama dengan hari sebelumnya, dan Honda harus bergelut dengan masalah ban depan-nya. Race berlangsung Rossi melesat, menyalip kanan kiri rider non pabrikan, dam sekejap dia berhasil memangkas jarak. Btw Marc juga pernah start di belakang loh saat di Valencia, dan menang, jaman dia di moto2.

Marc terus menjaga jarak dengan Jorge untuk tidak terlalu jauh, dengan beberapa kali sliding di tikungan, masalah ban depan masih belum teratasi, marc mencoba sebisa mungkin untuk tidak tertinggal jauh, Marc ingin meng-overtake Jorge di last terakhir sekitar kurang 3 atau 2 lap. Style Marc kalo balap Jorge biasanya di lap terakhir, coba deh lihat race yang battle sama Jorge, dia selalu balap di lap-lap terakhir. ( yang saya ingat  sepang 2014, aragon 2014, PI 2015)

Jarak dengan dani sempat menjauh karena dani menurunkan kecepatan untuk mengurangi suhu ban, strategi gini juga dilakuakn marc saat di PI, menurunkan kecepatan saat suhu ban terlalu panas, istilahnya manajemen ban gitu deh. Sayangnya pas marc yang begitu di PI dianggap ngasi jalan Jorge.

Setelah di rasa suhu ban udah oke dani mendekat lagi dan langsung nyalip marc, marc kaget sebab dari tadi ngincer nyalip Lorenzo eh tiba tiba dani yang nyalip, beruntung pas mau nyalip balik dani melebar jadi marc lebih gampang nyalip tapi jarak sama Jorge jadi jauh, ngejer lagi tapi lap kurang sedikit, marc harus hati hati dia ga bisa kayak di Sepang karena sudah dinasehati RD untuk tidak terlalu mengambil resiko overtake, boleh overtake asal clean, dan susah banget karena Jorge kenceng banget dan presisi saat belok ngga ada celah buat Marc overtake. Dan kejadian ini di mata Rossi dianggap sebagai pengawalan terhadap Jorge. Hiks om Vale plis deh om.

Inilah faktanya…

Marquez sudah pada batas maksimal saat berusaha bertahan mendekati Jorge, menjaga gap jarak agar tidak terlalu jauh sehingga akan mudah mengovertake saat lap lap terakhir.

Versi manakah yang benar? Mari kita dengar pandangan dari pebalap lain

Dia adalah Dovi, pebalap italia yang tidak emosional sehingga pendapatnya adalah objektif. Menurut Dovi, limit atau bukan yang bisa bilang hanya rider itu sendiri, penilaian dari lauar belum tentu benar sebab beda motor beda karakter, motor yang sama bahkan memiliki karakter berneda di hari berbeda di sirkuit berbeda. Jadi sangat variatif. Dovi bisa mengatakan hal demikian karena dovi pernah mengendari 3 motor berbeda.

“The one point which Rossi did press home in his attack on Márquez was that it was unusual for the Spaniard not to ever attempt to pass the rider in front. "For me, if you check the races of Marc Marquez in the last two years you know he always tries to overtake and minimum on the last lap," Rossi said. "So the question is why Marc Marquez never tried to overtake Jorge Lorenzo and never tried to make one attempt on the last lap?"

Márquez' explanation was simple. "I don’t know about Dani, but I was struggling with the front, especially in the beginning," Márquez said. "Then in the end, in the last six laps, I see that the victory was possible, but when Dani overtake me we lose this half second, it was impossible to catch Jorge again." Márquez said that his plan had been to try to pass in the final lap, but his attack had been preempted by Pedrosa, the exchange between the two Repsol Hondas putting too much gap between them and the Movistar Yamaha of Lorenzo.”

Benarkah Marc menjadi Santa buat Jorge?

Rasanya sulit mempercayainya, Jorge menegnal marquez sebagai orang yang mencuri popularitasnya di spanyol. Marquez mengenal Jorge sebagai rival untuk memperoleh championship. Tiadak ada yang Marquez suka kecuali megalahkan Jorge, sehingga Jorge pun menganggap Marquez sebagai pebalap yang berbahaya.

Tuduhan Rossi kepada Marquez Nampak seperti ingin mengalihkan tanggung jawab gelar Juara dari pundaknya ke orang lain yang diserangnya yaitu Marquez.

Di Valencia meskipun Rossi mengawali race dengan bagus memberikan hiburan pada kita semua di mana Rossi membalap dengan sangat cantik satu persatu pebalap non pabrikan ia lewati tanpa perlawanan. Naun race pace nya rossi tidak bisa mengejar 3 besar di depan. Race pace- Lorenzo dan marquez dalam range 1’31.5-1’31.9 selama race berlangsung. Pace pedrosa adalah 1’31.7-1’32 sedangkan rossi adalah 1’32.1-1’32.2. Artinya apa? Meskipun rossi start di depanpun tidak cukup memenuhi kecepatan untuk menjuarai balapan, kecepatan tersebut cukup di posisi 4. Rossi tidak punya pace yang cukup untuk mengalahkan Jorge bahkan untuk mengalahkan duo rider Honda pun tidak cukup. Race pace secara kasar sejala dengan apa yang ditunjukkan saat free practice.

Dengan menggantungkan pebalap Honda untuk mengalahkan Lorenzo, Rossi melepaskan tanggung jawab terhadap kegagalan yang dialaminya.

Selain menuduh marc menolong Lorenzo di sepang dan Valencia, rossi pun menuduh marc menahannya di PI, kenyataannya justru Marquez membantunya menambah selisih 5 poin, ianone justru yang mengurangi 3 poin karena finish di depan Rossi.

Di sepang rossi tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk mengejar Jorge. Rossi juga tidak memiliki kecepatan cukup untuk pergi meninggalkan battle dengan marquez. Saat itu kecepatan Rossi dan Marquez sama, jika Rossi memiliki kecepatan lebih maka dia bisa lari dari marquez tanpa terkejar.

Jorge mengatakan bahwa dirinya pantas mendapat juara dunia, sebab ia menang dari segala sisi dari Rossi, jumlah kemenangan, pole position, fast lap, leading race, leading practice dan lain –lain. Jorge hanya kalah di konsistensi sebab di Qatar Lorenzo tidak tampil maksimal karena busa helmnya turun, di argentina Jorge sakit bronchitis, di Silverstone helmnya berembun, di misano DNF, jika Jorge tidak mengalami hal tersebut dia akan tetap menang dengan poin 11-14 di atas rossi, terlepas dari anggapan pertolongan rider Honda.

Poisoning the well

Secara umum, keputusan Rossi untuk menyerang Marquez di depan public telah merusak kredibilitas seri motoGP mengotori kejuaraan yang diperoleh Jorge dan performanya rossi sendiri. Dengan menyerang Marquez, artinya rossi membenarkan bahwa dirinya tidak mampu memperoleh championship dengan tangannya sendiri dan memerlukan pertolongan dari rider Honda untuk dapat menang. Mengapa Rossi berpikiran menyrang mereka dengan tuduhan-tuduhan itu hingga sekarang masih misteri.

Waktu dan cara Rossi menyerang itu sendiri cukup menarik. Pertama, ia bicara pada media televise Italia mengenai komplainya, metode yang sama yang digunakannya dengan cara mempersuasi Ducati saat ia ingin ada perubahan yang diinginkannya. Pada brief media yang dipilihnya ada hal yang tidak biasa, mematahkan kebiasannya selama ini, dimana Rossi membuka pembicraan pada media dengan bahas italia sebelum beralih ke bahasa inggris. Rossi mengatakan tuduhan dalam bahasa italia agar lebih tepat dan baru menterjemahkanny ake bahasa inggris, rossi piker bahasa inggrisnya ekselen, jelas ia masih berpikir dalam bahas italia.



Dia akhir seri saat Carmelo Ezpleta mendatanginya dan mengucapkan selamat Rossi mengatakan ini pada Ezpleta "I told you so! Didn't I tell you on Thursday this would happen?"

Rossi telah bertemu dengan Ezplata pada hari kamis tentang "Spanish plot" untuk melawan dirinya. Dan kata kata yang sangat menggelitik adalah kalimat setelahnya yaitu “Aku tunggu anda di motorhome nanti” kata Rossi. ". sebagai pebalap motoGP mengatakan demikian adalah diluar kewajaran dan kesopanan, Ezplata adalah CEO Dorna, orang yang menyelenggarakan motoGP. Carmelo Eplata lah yang berhak memanggil rider, bukan sebaliknya ia dipanggil rider seenaknya

Setelah kekalahannya yang ia anggap akibat Marquez, Rossi tidak muncul ari Gala Award Ceremony. Hal tersebut bukan hanya menghina Dorna sebagai organisasi penyelenggara tetapi juga FIM federasi dunia yang memberi ijin berjalannya motoGP. Ini adalah tanda selanjutnya bahwa rossi akan menerima kerugian yang buruk dengan tidakannya dan tidak ada kebesaran jiwa menerima kekalahannya. Rossi yakin bahwa orang lain lah yang harus disalahkan atas kekalahannya kekalahannya.

Betulkan Rossi lebih besar dari motoGP?

Strategi rossi ini berbahaya, karena melukai kejuaraan dan dirinya sendiri. Serangan Rossi terhadap Marquez tidak hanya merusak kredibilitas kejuaraan tahun ini tetapi kejuaraan di masa depan. Menuduh pebalap lain melakukan kecurangan adalah seperti membuka kotak Pandora dan paranoid jika tidak segera dijinakkan maka akan tumbuh tidak terkendali

Apakah motogp curang? Jika motoGP curang, kita tau motoGP perlu banyak uang maka pasti Rossi yang akan terus dimengkan. Rossi masih jadi raksas olah raga, ia lebih besar dari seri motoGP itu sendiri. Jika Dorna curang demi motoGP tetap laku pasti bukan Jorge yang menang tapi Rossi atau Mrquez sebagai rider penyedot tiket

Apakah Marquez ingin orang spanyol yang menang? Tentu dia ingin orang spanyol menang yaitu dirinya sendiri. Rider motor adalah orang yang egois dan hanya peduli terhadap keberhasiln dirinya sendiri.

Kebenaranya adalahBisakah kita percaya apa yang kita lihat pada hari Minggu ? Fakta berbicara, dan kita harus hati hati untuk tidak terbawa pada hal hal yang tidak terjadi. Apakah Marc Márquez benar-benar membiarkan Jorge Lorenzo menang ? Iya tau tidak, itu adalah spekulasi . Menyalahkan Marc marquez terhadap kegagalan Rossi meraih gelar ke 10 nya?? Itu tidak adil Rossi harus juga menyalahkan Ianone, atau menyalah dovi yang menyalipnya di Austin, atau ianone yang menyalipnya di mugello. Semua rider menggangunya dalam kejauaraan ?? tentu saja itu adalah pemikiran yang picik.


Ada 18 race dalam satu musim dan poin diperoleh dari setiap race, dan setiap race berjalan sesuai dengan siklusnya, selalu ada kejutan, dan keunikan di setiap race nya. Pada 2015 , itu Jorge Lorenzo , memiliki sedikit kelebihan sedangkan Rossi seperti singa , dan menempatkan dirinya sebagai penalap yang besar dan bermartabat yang memiliki jalan cerita sesuai dengan keinginanya . Tapi sejak sepang dan seterusnya martabatnya hilang, rossi seperti pebalap baru yang mencari alas an untuk kegagalannya.


Hal tersebut menodai citra dirinya sebagai pebalap yang bermartabat sepanjang waktu. Lebih penting lagi, hal tersebut juga menodai image balapan motor khususnya motoGP. Tentu saja hal ini sangat sangat buruk sebah balapan motor ini akan terus ada meskipun Rossi pension.Kadang-kadang , seorang atlet namanya lebih besar dari olahraga itu sendiri. Tapi olahraga lah yang harus memastikan bahwa olah raga tidak akan hancur oleh reputasi atlet ketika ia bermasalah atau meninggalkan olah raga tersebut, akan terus ada legenda legenda baru yang lebih baik


and kalau mau baca tulisan david emmet bisa klik link ini @motomatters


note for +Marc Márquez i you read this, you have to know that I believe in you, you are clear, honest and polite, smart and good personality. Keep positive even you have any reason to be negative, be positive unconditionally.



Tidak ada komentar: