Dalam perjalanan ke KL teridekan nulis ff ini. Buat selingan kalian yang menunggu kelanjutan part8 nya love will find the way (ge er 😜)
Alysa celingukan di area swiming pool. Tak begitu ramai mungkin karena bukan weekend. Tapi sosok marc yang dicarinya tak juga ia temukan. Alysa melepas kacamatanya lalu mengucek matanya. Celingukan lagi. Masih belum ada. 'Fiuhh" lengguh Alysa pelan, padahal baru 5 menit lalu marc menelfonnya untuk ketemuan di swimming pool area. Kemana sih tu orang!
Alyssa menyeka keringat dengan punggung tangannya. Kualalumpur panas sekali hari ini...tidak seperti jakarta yang setiap hari diguyur hujan.
Tiba tiba sebuah tangan menutup matanya dari belakang. Alyssa berusaha melepaskannya tapi sulit. Alysa berteriak..tapi belum lagi khatam berteriak tangan yang tadi menutup matanya pindah menutup mulutnya.
"Eeh eh jangan teriak!!"
Alysa menyadari siapa pelakunya. Segera ia berbalik
"Marc!! Kamu ngapain sih ah...kemana tadi?"
"Aku ke toilet, perutku mules kurang cocok dengan makanan malysia sepertinya"
"Whatt!!!, " teriak Alyssa kaget
Marc tak kalah kagetnya karena tak menyangka respon Alyssa akan seperti itu.
"Tenang Alyssa, sekarang sudah tidak apa apa kok"
"DASAR GR!!" Kata Alysa sambil sibuk mengelap wajahnya
"Trus kenapa?" Tanya Marc bingung
"Aku mau cuci muka, di mana rest roomnya?"
"Di sana..." tunjuk marc sambil bengong.
Alyssa bergegas ke arah yang ditunjuk Marc. Namun marc menahannya.
Alyssa berontak.
"Marc...jangan pegaaaangg!!, lalu "Buggh!' Alysa memukul marc dengan tasnya.
Marc mengalah daripada pot dipinggir kolam sebentar melayang ke arahnya. Marc menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dasar gadis aneh!!" Gerutunya.
Lalu duduk di kursi panjang ditepi kolam renang sambil menikmati segarnya jus strawbery, lumayan mengusir pening akibat jetlag. Sebenarnya lebih dahsyat lagi pukulan tas Alyssa tadi. Benar benar shock therapy mujarab menghilangkan pening akibat jetlag.
Alyssa muncul lagi.
Marc melambaikan tangannya ke arah alisa yang celingukan dengan rambut diikat ekor kuda. Nampak cute.
"Kau mau ini? " kata marc sambil menyodorkan jus strawberry yang sedang diminumnya.
"Ngga...ngaaak!! Aku pesen yang baru aja"
Jawab Alyssa histeris. Marc mnegerutkan alisnya
"Oke, sandwich mau?" Kemudia berdiri hendak mengambilkan sandwich
"Stoppp stop, Pakai ini dulu.." kata Alyssa sambil menyodorkan hygiene tube gel.
"Balurkan sampai siku yah, biar kuman kumad dari toiletnys nya mati " kata Alysa lagi.
"Iyaaa...bawell!!" Balas marc
"Kau jorok sekali...masa abis dari toilet tadi langsung menutup mataku..setelah itu mulutku...awas ya begitu lagi!!"
" oh jadi karena itu kehebohan tadi ckckck...Tapi aku kan sudah cuci tangan pakai sabun tadi"
"Tapi tanganmu masih basah tadi, seharusnya kau mengeringkan tanganmu dulu.."
Alyssa mendekati marc. Meraih tangan marc. "Kau jangan marah ya aku seperti tadi?"
Marc tertawa"aku tidak marah aku cuma heran ternyata ada orang yang seperti mama"
Alysa mencubit perut marc. Marc nyengir kesakitan.
"Al, kamu ngga kangen yah sama aku?"
"Siapa bilang? Kangen dong...pacar ganteng gini masa ngga kangen" jawab Alysa cengengesan.
"Kalo kangen cium dong" rajuk marc sambil memonyongkan bibirnya kemudian mencondongkan tubuhnya.
Alyssa mendorongnya dan
"BYURR!!" Marc kecemplung kolam. Awalnya Alysa terbahak bahak..namun kemudian panik. Dilihatnya marc timbul tenggelam.
Gawat !! Sergah Alyssa, ia baru ingat Marc pernah bilang tidak suka laut dan pantai pasti karena tidak bisa berenang. Alyssa melepas sepatu kets nya kemudian menerjunkan diri ke kolam renang.
Di air tubuh marc tak terasa berat, alysa menarik tubuh marc ke tepi. Beruntung ada Alex lewat.
"Alex!!! Tolonggg" teriak Alysa.
Alex berlari mendekat. Kemudian terjun bebas ke kolam renang.
"Tenang Al, jangan panik!! Kamu akan selamat" Alex memegangi tangan Alyssa
"Alexxxx!!! Yang tenggelam marc bukan akuuu!!
"Ayo angkat abangmu itu ke tepi, cepat Alex jangang bengong"
Alex heran sejak kapan marc jadi tidak bisa berenang ? Tapi ia menuruti saja.
Marc terbatuk batuk saat diangkat ke tepi kolam, air dari mulutnya keluar. Sementara Alyssa panik duduk disamping Marc.
"Marc bangun..hey ayooo bangunn" alyssa mulai gusar, ditepuk tepuknya pipi marc berulang kali tak berespon.
Beberapa rider lain yang kebetulan lewat kemudian mendekat ada espargaro bersaudara dan si lucu uncle cal.
"Alex! Sepertinya marc memerlukan nafas buatan..ayo lakukan..." pinta Alyssa
Alex menggeleng sambil melirik ke arah cal dan espargaro bersaudara.
"Aku asma..aku tidak bisa" jawab Alex asal
Pandangan alyssa sekarang tertuju ke arah cal.
"Upss....aku tak masalah marc tenggelam..paling tidak dia tak mendominasi di sedi latihan ini " jawab cal sebelum ditanya. Dasar kejam ! Bathin Alyssa.
Tanpa sepengetahuan Alyssa, Marc mengerlingkan mata ke arah Alex, Cal dan espargaro.
Kali ini alyssa menatap pol dan aleix espargaro. "Kalian pasti tidak mau...ya sudah aku tidak perlu bantuan kalian"
Kedua espragaro mengangkat tangannya
Dengan emosi dan rasa khawatir Alyssa memberi nafas buatan sebisanya.
Alyssa memejamkan mata, meski ia tau mulut adalah gudang kuman tapi saat ini adalah demi nyawa seseorang. Alysa rela setelah ini jadi radang tenggorokan atau sariawan asalkan marc selamat.
Pelan Alyssa memulainya..sebenarnya ia tidak tau teknik melakukannya. Sampai beberapa saat kemudian ia baru sadar...
"God job marc!!" Teriak alex kemudian berlari meninggalkan mereka diausul oleh Cal dan espargaro.
Alyssa benar benar malu. Wajahnya memerah. Merasa bodoh karena tidak menyadari kalau marc hanya pura pura tenggelam. Marc terkekeh, kemudian duduk. Tawanya terhenti ketika dilihatnya Alyssa hanya diam dan tertunduk.
"Al...Alysa" panggil marc sambil memegang dagu Alyssa agar wajahnya tak tertunduk.
"Marc aku maluuuu...mereka menertawakanku" jawab Alyssa
Marc tertawa lagi lalu direngkuhnya Alyssa ke dalam pelukannya. "Kamu jahat ah..sebel deh" keluh Alyssa manja dalam pelukan Marc (yang baca jangan ngiri 😜)
Alysa menggigil meski dalam cuaca tropis tapi pakaian basah kemudian tertiup angin yang lumayan kencang. Rasanya tetap saja dingin.
.....
"Gilakk ini kaos sama semuaaa" teriak alysa.
"Sponsor Al, lumayan kan aku jadi ngga usah pusing mix n march baju"
Alyssa tergeleng geleng. Enam set kaos putih bertliskan hrc dkk, celana selutut 6 set juga. Kemudian Alyssa mengulum senyumm, cd berwarna biru dan merah.
"Al kau sedang apa? Percayalah aku tak membawa narkoba" canda marc.
"Aku sedang menghitung bajumu, semua ada 7 pasang tapi cuma 2 model. Ckckck..."
"Knapa?"
"Kupikir selama ini kau jarang ganti baju.."
"Eh enak ajaaa, memangnya kau saja yang higienis?" Kilah marc sambil menusukkan jarinya ke pinggang Alyssa.
Alyssa terpekik memegangi pinggangnya.
"Ganti baju sanah, masuk angin nanti..tp aku ngga punya lingerie haha" ledek marc kemudia.
Alysa melemparkan gulungan tisyu ke arah marc. Kemudian berlalu.
Alysa mengamati isi kamar mandi. Dilihatnya ada mouthwash..thanks god katanya dalam hati saat melihat botol mouthwash. Ia segera berganti baju.
Mematut diri didepan cermin. Memakai baju yang sama dengan marc tak pernah terlintas dikeplanya. Selama ini matanya gatal setiap kali melihat marc memakai baju seperti yang sekarang Alyssa pakai. Seaindainya Talitha sahabatnya tau pasti dia akan menertawakan Alyssa 7 hari 7 malam.
Alysa keluar dari kamar mandi disambut senyum hangat marc. Marc mendekat
"Rambutmu basah, ada hairdryer di dalam lemari" kata marc sambil membelai rambut Alyssa yang terurai.
"Ahaaa mana? Aku pusing kalau rambut basah"
"Iya aku tau, sini aku bantu" kemudian ia mulai menyalakan hairdryer dan mengeringkan rambut Alyssa
"Tau dari mana?"
"Kan kamu pernah bilang"
"Ooo"
Kemudian hening yang terdengar hanya suara hairdryer.
Alysa tidak menduga marc mengingat kata katanya yang remeh. Alyssa juga tak menyangka bahkan marc bersedia mengeringkan rambutnya. Seandainya marc tau sebetulnya Alysa memang tidak bisa mengeringkan rambutnya sendiri karena terlalu panjang. Biasa kalau di rumah bi ipah yang membantunya mengeringkan rambut meski lebih sering Alysa mencuci rambutnya ke salon.
"argghhhh" alyssa menjerit memegangi telinganya, marc mengarahkan hairdryer ke telinga Alyssa
"Panas tauuu" protes Alysa sambil meninju lengan Marc.
Marc terbahak "sudah dari tadi selesai, kamu ngelamun terus sih, keasyikan yah? Berasa di salon"
Alysa mengejar Marc yang berlari ke sofa depan tv. Karena tidak terlalu luas jadi sebentar saja marc sudah berhasil ditangkap. Hasilnya kamar hotel yang semula rapi berubah menjadi kapal pecah atau lebih mirip supermarket korban kerusuhan.
Alysa menempel di punggung marc kemudian menggigit telinganya
"Ampunnn sakittt! " Alysa melepaskan gigitanya. Ada bekas gigi kelinci menempel di sana namun tak sampai merobek telinganya
"Hehehe sama sakitnya kayak kuping yang hairdryer tau"
"Yeee memang kupingku ini potato chips kamu gigit seenaknya"
Alysa memukul bantal ke kepala marc, marc membalas melempar dengan bantal sofa. Kemudian keduanya berguling guling di atas tempat tidur dan akhirnya.."BRUKKK!!! Mereka jatuh ke karpert.
Mereka duduk berhadapan masih tertawa dengan nafas yang tak beraturan. Kemudian keduanya diam saling menatap, memperhatikan setiap senti wajah di hadapannya. Alyssa menyentuh dagu kiri marc ada tai lalat di sana.
"Tai lalat di dagu kiri bawah...artinya hemat dan pelit hmmm pantas kauu hanya memakai baju sponsor"
Marc menyentuh dagu kanan Alyssa, tak mau kalah ia juga menemukan tai lalat di dagu Alyssa
"Tailalat di dagu kanan artinya penyayang...pantesan kamu tadi nolongin aku" kata Marc sambil tersenyum jahil
Marc menunjuk tailalat di dekat bibir Alysa dan pada saat yang sama Alyssa melakukan hal serupa. Kemudian keduanya secara bersamaan berkata:
"Tailalat di dekat bibir atas artinya cerewet dan tak mau kalah berdebat"
Alyssa dan marc tertawa bersama..berangsur tawa mereda. Keduanya saling tatap. Seperti magnet kutub utara dan selatan, tarik menarik yang begitu kuat. Marc menatap Alyssa begitu lekat dan ketika jarak tinggal menyisakan beberapa milimeter saja
"Kamu udah sikat gigi kan marc? "
Marc meniup lembut udara melalui bibirnya hingga beberapa helai rambut Alysa yang terjuntai di wajahnya turut terhempas.
"Harumkan?"
Alysa memejamkan matanya "harum..."
"Krekkk" suara pintu di buka lalu muncul wajah Alex....melihat kakanya dan alysa sedang....dan kamar yang....ia segera menutup pintu kembali..
"Alexx ini tidak seperti yang kau bayangkan...!!" Teriak marc...
End
Any idea untuk kasih judul?? :)
And this is the story...
Alysa celingukan di area swiming pool. Tak begitu ramai mungkin karena bukan weekend. Tapi sosok marc yang dicarinya tak juga ia temukan. Alysa melepas kacamatanya lalu mengucek matanya. Celingukan lagi. Masih belum ada. 'Fiuhh" lengguh Alysa pelan, padahal baru 5 menit lalu marc menelfonnya untuk ketemuan di swimming pool area. Kemana sih tu orang!
Alyssa menyeka keringat dengan punggung tangannya. Kualalumpur panas sekali hari ini...tidak seperti jakarta yang setiap hari diguyur hujan.
Tiba tiba sebuah tangan menutup matanya dari belakang. Alyssa berusaha melepaskannya tapi sulit. Alysa berteriak..tapi belum lagi khatam berteriak tangan yang tadi menutup matanya pindah menutup mulutnya.
"Eeh eh jangan teriak!!"
Alysa menyadari siapa pelakunya. Segera ia berbalik
"Marc!! Kamu ngapain sih ah...kemana tadi?"
"Aku ke toilet, perutku mules kurang cocok dengan makanan malysia sepertinya"
"Whatt!!!, " teriak Alyssa kaget
Marc tak kalah kagetnya karena tak menyangka respon Alyssa akan seperti itu.
"Tenang Alyssa, sekarang sudah tidak apa apa kok"
"DASAR GR!!" Kata Alysa sambil sibuk mengelap wajahnya
"Trus kenapa?" Tanya Marc bingung
"Aku mau cuci muka, di mana rest roomnya?"
"Di sana..." tunjuk marc sambil bengong.
Alyssa bergegas ke arah yang ditunjuk Marc. Namun marc menahannya.
Alyssa berontak.
"Marc...jangan pegaaaangg!!, lalu "Buggh!' Alysa memukul marc dengan tasnya.
Marc mengalah daripada pot dipinggir kolam sebentar melayang ke arahnya. Marc menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dasar gadis aneh!!" Gerutunya.
Lalu duduk di kursi panjang ditepi kolam renang sambil menikmati segarnya jus strawbery, lumayan mengusir pening akibat jetlag. Sebenarnya lebih dahsyat lagi pukulan tas Alyssa tadi. Benar benar shock therapy mujarab menghilangkan pening akibat jetlag.
Alyssa muncul lagi.
Marc melambaikan tangannya ke arah alisa yang celingukan dengan rambut diikat ekor kuda. Nampak cute.
"Kau mau ini? " kata marc sambil menyodorkan jus strawberry yang sedang diminumnya.
"Ngga...ngaaak!! Aku pesen yang baru aja"
Jawab Alyssa histeris. Marc mnegerutkan alisnya
"Oke, sandwich mau?" Kemudia berdiri hendak mengambilkan sandwich
"Stoppp stop, Pakai ini dulu.." kata Alyssa sambil menyodorkan hygiene tube gel.
"Balurkan sampai siku yah, biar kuman kumad dari toiletnys nya mati " kata Alysa lagi.
"Iyaaa...bawell!!" Balas marc
"Kau jorok sekali...masa abis dari toilet tadi langsung menutup mataku..setelah itu mulutku...awas ya begitu lagi!!"
" oh jadi karena itu kehebohan tadi ckckck...Tapi aku kan sudah cuci tangan pakai sabun tadi"
"Tapi tanganmu masih basah tadi, seharusnya kau mengeringkan tanganmu dulu.."
Alyssa mendekati marc. Meraih tangan marc. "Kau jangan marah ya aku seperti tadi?"
Marc tertawa"aku tidak marah aku cuma heran ternyata ada orang yang seperti mama"
Alysa mencubit perut marc. Marc nyengir kesakitan.
"Al, kamu ngga kangen yah sama aku?"
"Siapa bilang? Kangen dong...pacar ganteng gini masa ngga kangen" jawab Alysa cengengesan.
"Kalo kangen cium dong" rajuk marc sambil memonyongkan bibirnya kemudian mencondongkan tubuhnya.
Alyssa mendorongnya dan
"BYURR!!" Marc kecemplung kolam. Awalnya Alysa terbahak bahak..namun kemudian panik. Dilihatnya marc timbul tenggelam.
Gawat !! Sergah Alyssa, ia baru ingat Marc pernah bilang tidak suka laut dan pantai pasti karena tidak bisa berenang. Alyssa melepas sepatu kets nya kemudian menerjunkan diri ke kolam renang.
Di air tubuh marc tak terasa berat, alysa menarik tubuh marc ke tepi. Beruntung ada Alex lewat.
"Alex!!! Tolonggg" teriak Alysa.
Alex berlari mendekat. Kemudian terjun bebas ke kolam renang.
"Tenang Al, jangan panik!! Kamu akan selamat" Alex memegangi tangan Alyssa
"Alexxxx!!! Yang tenggelam marc bukan akuuu!!
"Ayo angkat abangmu itu ke tepi, cepat Alex jangang bengong"
Alex heran sejak kapan marc jadi tidak bisa berenang ? Tapi ia menuruti saja.
Marc terbatuk batuk saat diangkat ke tepi kolam, air dari mulutnya keluar. Sementara Alyssa panik duduk disamping Marc.
"Marc bangun..hey ayooo bangunn" alyssa mulai gusar, ditepuk tepuknya pipi marc berulang kali tak berespon.
Beberapa rider lain yang kebetulan lewat kemudian mendekat ada espargaro bersaudara dan si lucu uncle cal.
"Alex! Sepertinya marc memerlukan nafas buatan..ayo lakukan..." pinta Alyssa
Alex menggeleng sambil melirik ke arah cal dan espargaro bersaudara.
"Aku asma..aku tidak bisa" jawab Alex asal
Pandangan alyssa sekarang tertuju ke arah cal.
"Upss....aku tak masalah marc tenggelam..paling tidak dia tak mendominasi di sedi latihan ini " jawab cal sebelum ditanya. Dasar kejam ! Bathin Alyssa.
Tanpa sepengetahuan Alyssa, Marc mengerlingkan mata ke arah Alex, Cal dan espargaro.
Kali ini alyssa menatap pol dan aleix espargaro. "Kalian pasti tidak mau...ya sudah aku tidak perlu bantuan kalian"
Kedua espragaro mengangkat tangannya
Dengan emosi dan rasa khawatir Alyssa memberi nafas buatan sebisanya.
Alyssa memejamkan mata, meski ia tau mulut adalah gudang kuman tapi saat ini adalah demi nyawa seseorang. Alysa rela setelah ini jadi radang tenggorokan atau sariawan asalkan marc selamat.
Pelan Alyssa memulainya..sebenarnya ia tidak tau teknik melakukannya. Sampai beberapa saat kemudian ia baru sadar...
"God job marc!!" Teriak alex kemudian berlari meninggalkan mereka diausul oleh Cal dan espargaro.
Alyssa benar benar malu. Wajahnya memerah. Merasa bodoh karena tidak menyadari kalau marc hanya pura pura tenggelam. Marc terkekeh, kemudian duduk. Tawanya terhenti ketika dilihatnya Alyssa hanya diam dan tertunduk.
"Al...Alysa" panggil marc sambil memegang dagu Alyssa agar wajahnya tak tertunduk.
"Marc aku maluuuu...mereka menertawakanku" jawab Alyssa
Marc tertawa lagi lalu direngkuhnya Alyssa ke dalam pelukannya. "Kamu jahat ah..sebel deh" keluh Alyssa manja dalam pelukan Marc (yang baca jangan ngiri 😜)
Alysa menggigil meski dalam cuaca tropis tapi pakaian basah kemudian tertiup angin yang lumayan kencang. Rasanya tetap saja dingin.
.....
"Gilakk ini kaos sama semuaaa" teriak alysa.
"Sponsor Al, lumayan kan aku jadi ngga usah pusing mix n march baju"
Alyssa tergeleng geleng. Enam set kaos putih bertliskan hrc dkk, celana selutut 6 set juga. Kemudian Alyssa mengulum senyumm, cd berwarna biru dan merah.
"Al kau sedang apa? Percayalah aku tak membawa narkoba" canda marc.
"Aku sedang menghitung bajumu, semua ada 7 pasang tapi cuma 2 model. Ckckck..."
"Knapa?"
"Kupikir selama ini kau jarang ganti baju.."
"Eh enak ajaaa, memangnya kau saja yang higienis?" Kilah marc sambil menusukkan jarinya ke pinggang Alyssa.
Alyssa terpekik memegangi pinggangnya.
"Ganti baju sanah, masuk angin nanti..tp aku ngga punya lingerie haha" ledek marc kemudia.
Alysa melemparkan gulungan tisyu ke arah marc. Kemudian berlalu.
Alysa mengamati isi kamar mandi. Dilihatnya ada mouthwash..thanks god katanya dalam hati saat melihat botol mouthwash. Ia segera berganti baju.
Mematut diri didepan cermin. Memakai baju yang sama dengan marc tak pernah terlintas dikeplanya. Selama ini matanya gatal setiap kali melihat marc memakai baju seperti yang sekarang Alyssa pakai. Seaindainya Talitha sahabatnya tau pasti dia akan menertawakan Alyssa 7 hari 7 malam.
Alysa keluar dari kamar mandi disambut senyum hangat marc. Marc mendekat
"Rambutmu basah, ada hairdryer di dalam lemari" kata marc sambil membelai rambut Alyssa yang terurai.
"Ahaaa mana? Aku pusing kalau rambut basah"
"Iya aku tau, sini aku bantu" kemudian ia mulai menyalakan hairdryer dan mengeringkan rambut Alyssa
"Tau dari mana?"
"Kan kamu pernah bilang"
"Ooo"
Kemudian hening yang terdengar hanya suara hairdryer.
Alysa tidak menduga marc mengingat kata katanya yang remeh. Alyssa juga tak menyangka bahkan marc bersedia mengeringkan rambutnya. Seandainya marc tau sebetulnya Alysa memang tidak bisa mengeringkan rambutnya sendiri karena terlalu panjang. Biasa kalau di rumah bi ipah yang membantunya mengeringkan rambut meski lebih sering Alysa mencuci rambutnya ke salon.
"argghhhh" alyssa menjerit memegangi telinganya, marc mengarahkan hairdryer ke telinga Alyssa
"Panas tauuu" protes Alysa sambil meninju lengan Marc.
Marc terbahak "sudah dari tadi selesai, kamu ngelamun terus sih, keasyikan yah? Berasa di salon"
Alysa mengejar Marc yang berlari ke sofa depan tv. Karena tidak terlalu luas jadi sebentar saja marc sudah berhasil ditangkap. Hasilnya kamar hotel yang semula rapi berubah menjadi kapal pecah atau lebih mirip supermarket korban kerusuhan.
Alysa menempel di punggung marc kemudian menggigit telinganya
"Ampunnn sakittt! " Alysa melepaskan gigitanya. Ada bekas gigi kelinci menempel di sana namun tak sampai merobek telinganya
"Hehehe sama sakitnya kayak kuping yang hairdryer tau"
"Yeee memang kupingku ini potato chips kamu gigit seenaknya"
Alysa memukul bantal ke kepala marc, marc membalas melempar dengan bantal sofa. Kemudian keduanya berguling guling di atas tempat tidur dan akhirnya.."BRUKKK!!! Mereka jatuh ke karpert.
Mereka duduk berhadapan masih tertawa dengan nafas yang tak beraturan. Kemudian keduanya diam saling menatap, memperhatikan setiap senti wajah di hadapannya. Alyssa menyentuh dagu kiri marc ada tai lalat di sana.
"Tai lalat di dagu kiri bawah...artinya hemat dan pelit hmmm pantas kauu hanya memakai baju sponsor"
Marc menyentuh dagu kanan Alyssa, tak mau kalah ia juga menemukan tai lalat di dagu Alyssa
"Tailalat di dagu kanan artinya penyayang...pantesan kamu tadi nolongin aku" kata Marc sambil tersenyum jahil
Marc menunjuk tailalat di dekat bibir Alysa dan pada saat yang sama Alyssa melakukan hal serupa. Kemudian keduanya secara bersamaan berkata:
"Tailalat di dekat bibir atas artinya cerewet dan tak mau kalah berdebat"
Alyssa dan marc tertawa bersama..berangsur tawa mereda. Keduanya saling tatap. Seperti magnet kutub utara dan selatan, tarik menarik yang begitu kuat. Marc menatap Alyssa begitu lekat dan ketika jarak tinggal menyisakan beberapa milimeter saja
"Kamu udah sikat gigi kan marc? "
Marc meniup lembut udara melalui bibirnya hingga beberapa helai rambut Alysa yang terjuntai di wajahnya turut terhempas.
"Harumkan?"
Alysa memejamkan matanya "harum..."
"Krekkk" suara pintu di buka lalu muncul wajah Alex....melihat kakanya dan alysa sedang....dan kamar yang....ia segera menutup pintu kembali..
"Alexx ini tidak seperti yang kau bayangkan...!!" Teriak marc...
End
Any idea untuk kasih judul?? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar