Jumat, 07 Februari 2014

My Angel #Oneshoot

This is about love and life..


Estrela bersorak riang! Ia melompat lompat ditempat sambil melambaikan tangannya ke arah Marc. Dari atas podium Marc membalas lambaian tangan Estrela. Kilatan lampu blitz wartawan dan ritual pemberian piala, sejenak mengalihkan perhatian Marc terhadap Estrela.

Usai jumpa pers. Marc mencari cari Estrela. Biasanya saat jumpa pers Estrella menungguinya dengan duduk diantara para wartawan. Kehadiran Estrella membuat Marc nyaman.

Gadis itu tak juga tampak batang hidungnya. Marc memutuskan ke ruang ganti untuk mandi dan ganti baju.

"Kau kah itu marc.." terdengar suara Estrella saat marc membuka pintu ruang ganti.

Marc bernafas lega "aku cari kamu dari tadi sayang...sedang apa disini?" Tanya marc.

Estrella masih memunggungi Marc ketika marc mendekat kemudian memeluk Estrella dari belakang. Marc mencium pundak estrella yang siang itu mengenakan tangtop warna pink.
Dari balik punggung estrella, marc memperhatikan estrella yang sedang menangkupkan wajahnya dengan poloshirt putih kepunyaan marc.

"Estrella, kenapa kamu ngga cium aku aja daripada kamu cium cium kaosku? Hayoo...!" Sergah Marc sambil menusukkan jarinya ke pinggang estrella. Tubuh estrella bergerak kekiri kanan sesuai gerakan jari marc menusuk pinggang yang mana.

Estrella membalikan badannya tidak tahan digelitikin Marc. "Marc udahh ah geli tauu!!" Pinta estrella, masih dengan kaos marc yang menutupi sebagian wajahnya.

Marc menarik kaos itu. Kemudian wajahnya berubah panik saat ia lihat kaosnya penuh dengan darah segar.
Ditatapnya Estrella, gadis itu cuma bisa dan berusaha menahan darah yang keluar dari hidung dengan jemarinya. Wajah estrella pucat seperti kertas, marc menangkap raut ketakutan di wajah estrella.

Marc segera  menangkap tubuh Estrella yang limbung. Gadis itu pingsan. Marc membopongnya, tim medis race memberi pertolongan pertama untuk menghentikan pendarahan di hidung Estrella. Setelah itu Marc membawa Estrella ke rumah sakit.

Marc masih menggenggam tangan Estrella. Ketika matanya mulai bergerak gerak dan terbuka. Estrella sudah sadar.
Marc bangkit kemudian mencium kening Estrella dengan lembut. Estrella tersenyum dibalik masker oksigen yang menutupi mulutnya.

"Este...kamu sudah sadar, sudah merasa lebih baik sekarang?" Tanya marc manis dan penuh perhatian. Estrella mengangguk lemah

Estrella berusaha membuka masker oksigennya, ia ingin mengatakan sesuatu pada Marc.

"Marc, mungkin sekarang waktuku sudah habis..."

Marc menggeleng " waktu apa...jangan ..jangan bicara seperti itu..."

"Kematianku sudah dekat Marc...5 tahun aku berjuang melawan kanker ini...tubuhku sepertinya sudah tidak kuat lagi bertahan...

Marc menghapus airmata yang mengalir di pipi Estrella

"Este...tidak ada yang tau tentang kematian..akupun selalu dekat dengan kematian..di setiap race adalah nyawa yang dipertaruhkan..." bantah Marc

"Marc...apakah kau mencintaiku?"

"Masih perlukah dipertanyakan sayang?"

"Aku ingin mendengarnya lagi...di sini.." pinta Estrella sambil menunjuk telinganya

Marc beringsut dari duduknya, bersandar di samping tempat tidur Estrella bertopang pada siku kiri, ia mencondongkan wajahnya ke telinga Estrella.

"I love you with every beat of my heart.."kata Marc dengan lembut di telinga

"Apakah kau yakin dengan perasaanmu Marc? Bukan karena kasian karena aku penderita kanker?"

"Jangan katakan itu Estrella itu menyakitkanku.." pinta marc seraya jemarinya membelai bibir estrella dengan gemetar

"Apa kau lupa bagaimana pertemuan kita?"
Tanya Marc kemudian.

Keduanya diam dan saling tatap dengan air mata yang sama sama menggenang di pelupuk mata mereka.

Dua tahun lalu untuk pertama kalinya Marc memulai kegiatan sosial untuk anak-anak penderita kanker. Ia menerima email dari Estrella Velazquez yang mengaku sebagai salah seorang pengurus yayasan kanker. Estrella banyak bercerita bagaimana anak anak itu di usianya yang masih belia harus berjuang melawan kanker yang cepat atau lambat akan merenggut nyawanya. Estrella dengan jiwa sosialnya yang begitu tinggi dengan keceriaannya membangkitkan semangat anak anak penderita kanker, membuat marc jatuh cinta. Bahwa hidup adalah untuk orang lain, dan kebahagian adalah pada saat memberi, memberi kebahagian, memberi perhatian untuk orang lain. Hidup adalah tentang mencintai dan berbagi dengan sesama.

Masih lekat dalam ingatan Marc hari di mana ia menyatkan perasaannya pada Estrella. Estrella menangis kemudian menghindari Marc. Hingga akhirnya marc menemukan estrella di hari kematian Laura, gadis kecil yang akhirnya nyawanya terenggut oleh leukemia.

"Kau tidak boleh mencintaiku Marc!"
Kata Estrella waktu itu saat laura menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kenapa? Apakah kau tidak mencintaiku estrella?

Estrella diam kemudian berlalu. Marc membuntinya kemudian meraih pundak estrella dan membalikannya.

"Kalau kau tidak mencintaiku, aku tak akan memaksamu. Tapi kumohon tatap mataku dan katakan kau tidak mencintaiku, please..."

Estrella menatap Marc dalam mata yang basah, bibirnya bergetar namun tak satu katapun sanggup keluar dari bibirnya. Marc lalu mendekap tubuh estrella.

"Aku mencintaimu estrella...."

Estrella merenggangkan pelukan Marc.

"Tidak marc kau tidak boleh mencintaiku kau harus mencintai gadis lain...bukan aku!"

"Tapi kenapa ? Kenapa aku tidak boleh mencintaimu?

"Karena aku tidak punya masa depan! Cinta tanpa masa depan itu tak ada artinya Marc!! Kata Estrella dalam deru tangisnya

"Aku tidak peduli cinta kita punya masa depan atau tidak, aku mencintaimu aku ingin selalu bersamamu estrella..."

"Itu yang tidak bisa aku berikan Marc, aku tak bisa selamanya denganmu jika kanker dalam tubuhku merenggutku dari mu..."
Sesaat tubuh estrella melorot dan terduduk dilantai.

Hari itu Marc baru mengetahui bahwa Estrella menderita leukemia sama seperti laura. Namun justru rasa cinta marc terhadap Estrella semakin dalam. Di mata Marc, Estrella seperti malaikat. Dalam sakitnya Estrella berusaha memberi kebahagian  dan memberi semangat hidup bagi anak anak penderita kanker padahal dirinya sendiri adalah penderita kanker yang juga perlu dihibur dan diberi kekuatan.

"Marc....! Maafkan aku jika besok aku tidak bisa mendampingimu lagi..."

Marc tersadar dari lamunannya. Dihapusnya airmata dalam pelupuk mata estrella.

"Kamu pasti kuat Estrella...percayalah.."

"Cintamu menguatkanku marc, membuat aku berarti ....tapi takdir Tuhan tak bisa diubah...."

"Estrella...jangan biarkan aku sendiri...please.."

"Marc...semua manusia pada akhirnya akan sendiri, kamu pasti bisa melanjutkan hidupmu tanpa aku...."

"Estrellaku...kamu banyak memberiku pelajaran tentang arti hidup cinta dan ketulusan, kau seperti malaikat tanpa sayap...aku beruntung telah jatuh cinta dengan gadis sepertimu..."

"Marc....akupun beruntung dicintai olehmu...kau membuatku kuat menghadapi kematian ini....marc berjanjillah tanpa aku kau akan tetap melakukan kegiatan sosial bersama anak anak penderita kanker...."

"Aku janji ...aku janji estrella..."

Kemudian suara perkam jantung berbunyi datar menandakan tak ada lagi detak jantung....

Marc berteriak sekuat tenaga memanggil nama estrella, namun tubuh esrtella tetap diam dan kaku. Perawat dan tenaga medis datang berhamburan memberi pertolongan semaksimal mungkin. Tapi pada akhirnya usaha mereka terhenti dan hanya bisa memberikan selembar kain putih yang menutupi seluruh tubuh dingin Estrella.
Estrella my angel,  i love you forever ,- marc


"Selamat jalan malaikatku yang cantik...perjuanganmu sudah selesai. Hatimu begitu mulia dan jiwamu begitu tulus...Tuhan lebih mencintaimu...bahagialah disisiNya...sayang..." marc mencium kening estrella yang dingin.

4 februari 2014, di hari pertama pre season di sepang marc berhasil meraih waktu tercepat, tak membuatnya lupa tentang Estrella. Sebelum tidur marc mengunggah status di twitternya untuk para menderita kanker di seluruh dunia agar tetap kuat untuk melawan kanker.
"@marcmarquez93: Before bed time I don't want to forget all the people is fighting against cancer. Stay strong! #CancerAwarenessDay http://t.co/gZf1jK5ApH"






Tidak ada komentar:

Posting Komentar