My heart is melted when i saw you that afternoon. Please stop to make me fall in love with you +Marc Márquez
Akibat kejebak suasana romantis dan denger kata kata so cheessy, jadi kepikiran untuk bikin Secret Story #8 yang romantis.
Valencia, Spain
Marc hanya pasrah ketika Alex mendandaninya siang itu. Ia percayakan masalah mix and match baju untuk kencan hari ini pada Alex. Lagi pula sebenarnya Marc setengah hati menerima kencan buta ini. Entah siapa yang akan di kenalkan Alex padanya. Marc memakai celana gass jeans biru dengan aksen bolong bolong di paha. "Pakai jaketku ya " kata Alex sambil menyomot jaket miliknya yang tergeletak di meja.
Marc menolak " Ngga perlu lex, aku pakai jaket ini saja " sanggah Marc seraya memakai jaket repsolnya.
Alex mengehmbuskan nafas berat " Marc siang ini jadwalmu adalah blind date bukan pers conference motogp"
"Sudahlah, aku lebih nyaman begini" sambung Marc sambil mengenakan topi mm93-nya. Alex hanya bisa geleng-geleng,
"Kau akan menyesal Marc dandan ala kadarnya begitu" kata Alex menakuti
"Memang kau akan mengenalkanku ke siapa? selena gomez?"
"Lebih cantik dari Selena Gomez " Jawab Alex yakin
Marc tidak menjawab dia hanya tersenyum setengah, wajahnya tampak kecut. Hatinya ragu, tapi harus. Sudah tidak ada gunanya lagi menunggu Eve. " Love is just a big illusion! Eve tidak pernah nyata, ia hanya illlusi, I should try to forget ! Marc bukan lelaki gila yang mengharapkan suami Eve mati setelah pernikahan. Namun dirinya pun tidak yakin dengan perkenalan ini. Rasanya ingin membatalkan saja. Lebih baik kemarin ikut bersama mama dan Anabelle pulang ke UK. dalam kekalutan hatinya yang terbaca dari wajahnya.
Alex tiba tiba bertanya "Kau yakin Marc?"
'yakin Apa?
" akan membuka hatimu untuk wanita yang akan kukenalkan"
"Aku tidak tau, ..ehm aku sedang berfikir untuk membatalkannya saja"
Alex terlonjak " ehhhh nay nay, nooooo, tidak Marc, jangan ! Kau harussss dating, FIXED!
"Terserahlah, atur aja"
"Good!, lets go !
"Eh sebentar lex, aku bawa gitar ya..' kata Marc
Alex mengulum senyum.
*****
Eve berjalan gontai kali ini justru tubuhnya yang ditopang oleh koper besarnya. Kakinya lecet. Eve menoleh ke kanan kiri, sudah sepi. Pengantin yang kabur dan hari ini jadi turis terlantar. Siapa yang peduli jika hari ini ia mati sekalipun.
Mata Eve tertuju pada sungai jernih yang mengalir, airnya bening tidak seperti sungau sungai di Jakarta. Pasti dingin sekali, apalagi saat itu sedang musim gugur. Eve memejamkan matanya, dalam memorinya terekam wajah Marc tadi siang yang membuang muka ketika menatapnya. Rasanya sakit sekali mengingatnya. Eve berdiri di ujung pagar pembatas sungai. Kakinya gemetaran karena dingin dan juga lapar, lapar yang sudah tidak dipedulikannya lagi. Eve melepas sepatunya dan kaus kakinya, dingin sangat menusuk besi pagar yang ia injak seperti bongkahan es dinginnya. rahang Eve mengeras, menahan dingin dan menguatkan hatinya. Eve memejamkan matanya kali ini muncul bayangan Annabelle yang inosen. Eve tak mampu membendung air matanya ketika bayangan Annabelle muncul. Eve menggigit bibirnya. Tubuhnya semakin bergetar dan pegangan tangannya terlepas. Tubuhnya limbung dan terjatuh
*****
Garden Passage Valencia
tempat ini adalah salah satu tempat paling romantis di Valencia, diam-diam Marc mengagumi Alex yang memiliki pengetahuan luas di luar sirkuit. Marc melihat dirinya yang tidak pernah tau dunia lain di luar sirkuit. Entah sudah berapa kali Marc ke Valencia, namun dirinya tidak pernah tau ada taman seindah ini di Valencia. Marc tersenyum sumringah
Marc, aku mengantarmu sampai sini, kau temui dia. dia ada di dalam sana. Marc terperangah
"hah?? tunggu lex, aku tidak tau wanita yang mana? kalau salah bagaimana?" protes Marc serya menarik lengan kemeja Alex
Alex tertawa, sambil berusha melepaskan cengeraman tangan Marc dari lengannya.
'hahaha, oke aku kasih code, dia berambut hitam, agak ikal, okay ? Selamat berjuang brother!" Kata Alex sambil menepuk nepuk pundak Marc, lalu setengah berlari meninggalkan Marc
Marc duduk di salah satu bangku taman, sambil memainkan gitarnya, bibirnya bersenandung mengnguti nada nada yang keluar dari setiap denting yang ia petik
"This Romeo is bleeding
But you can't see his blood
It's nothing but some feelings
That this old dog kicked up
It's been raining since you left me
Now I'm drowning in the flood
You see I've always been a fighter
But without you I give up
Now I can't sing a love song
Like the way it's meant to be
Well, I guess I'm not that good anymore
But, baby, that's just me....
Marc terhenti, ketika pundaknya merasa ada tangan yang menyentuhnya dari belakang. Sentuhan dengan cara yang sangat ia rindukan. Marc memejamkan matanya. Tangannya meraba dan menggenggam jemari itu. Jantungnya berdetak lebih cepat
"I love you just the way you are, Marc. Aku tidak mau berpisah lagi denganmu, selamanya"
Marc merinding mendengarnya. Pasti saat ini dirinya sedang mabuk melihat Eve kemudian duduk di sampingnya lalu bersandar di pundaknya. Marc menyentuh rambut hitam yang tergerai. Meyakinkan dirinya bahwa saat itu ia benar benar sadar.
Marc masih tak sanggup berkata-kata, ia meletakkan gitarnya dan memiringkan badannya, menangkup wajah Eve dengan kedua belah tangannya. Mata Marc berkilat seperti kaca karena air mata mulai melapisi lensa matanya.
dengan suara bergetar marc melanjutkan lantunan lagu tadi :
And I'll be there forever and a day, always
I'll be there 'til the stars don't shine
'Til the heavens burst and the words don't rhyme
And I know when I die,
You'll be on my mind
And I'll love you always....
Marc mencium lembut ujung kepala Eve lalu menengadahkan kepalanya ke atas. "Thanks God "
Hujan mulai turun, sampai akhirnya Eve sadar hujan semakin deras "Marc hujan ayo kita berteduh"
'Marc, maafkan aku, aku berjanji mulai saat ini aku tak akan pernah lagi pergi darimu" ucap Eve, sambil menganggkat wajahnya dari pelukan Marc
Air hujanpun membasahi wajah Eve, mengusir airmata di wajah eve. Bukan lagi air mata yang membasahi tapi air hujan....biarlah hujan menggusur pergi mendung dan kepedihan Eve selama ini.
Marc mengangkat dagu Eve, menatapnya dalam lalu mencium lembut bibir Eve. Sudah lama sekali sejak bertahun tahun lalu terakhir mereka berciuman.
From my youngest years till this moment here
I've never seen such a lovely queen
From the skies above to the deepest love
I've never felt crazy like this before
Hujan pun berhenti, angin mejelang musim dingin berhembus meniup tubuh basah mereka. Marc mendekap Eve. Marc teringat amsterdam, saat ia memeluk eve di penghujung hari setelah Eve kehujanan.
Eve berbisik lembut di telinga Marc
"it is so cold
You are here to warm my soul
You came to mend a broken heart
You gave my life a brand new start
And now I'm in love...again with the same person"
Marc memejamkan matanya, mendekap erat tubuh Eve ke dalam pelukannya
****
Marc membuatkan segelas hot chocolate untuk eve. Eve berdiri di balkon menatap ke luar. Marc memeluk Eve dari belakng usai meletakkan hot chocolate tadi di atas meja. Eve meresponnya, mendekap tangan marc yang melingkar di pinggangnya.
'Marc, aku ingin bertemu Annabelle, aku rindu sekali padanya "
marc menyandarkan dagunya di pundak Eve sambil tetap memeluknya. 'Segera, aku pun sangat kangen dengan anak itu "
"Aku malu padamu Marc, kau merawatnya sendiri hingga Annabelle tumbuh besar, tanpa aku"
'Aku bersyukur ada annabelle, aku melihatmu dalam dirimu pada Annabelle, itu yang membuatku bertahan untuk tetap hidup. seandainya tidak ada anabelle, dan kau pergi begitu saja dari hidupku, mungkin aku lebih baik mengakhiri hidupku "
Eve langsung berbalik dan meletakkan telunjuknya di atas bibir Marc "Sssshh jangan bilang itu lagi, aku pun hampir saja melakukan hal yang sama sehari menjelang pertemuan ini, betapa tipis batas antara awal kebahagian dan puncak penderitaan"
"aku berhutang nyawa pada Alex karena dia yang menyelamatkanmu, aku segera meninggalkan sirkuit karena aku berfikir aku sudah mengalami halusinasi melihatmu di mana mana, aku sama sekali tidak mengira kau ada disini, aku benar benar masih tidak percaya. Aku takut untuk tertidur Eve, karena aku takut saat aku bangun semua yang kurasakan ini hanya mimpi. "
"Marc, ini benar benar aku, kau sedang tidak bermimpi, apa perlu aku menggigitmu?"
tantang Eve sambil mencubit pinggang Marc, Marc mengaduh manja.
Marc, I will be yours forever |
ehhh udahan dulu ya... hihi daaa
9 komentar:
oh my oh my oh my
lega banget mereka akhirnya ketemu. dan lagi alex yang jadi mak comblangnya. hihihi
seneng banget deh pokoknya. semoga nanti nggak ada lagi yang menghalangi cinta mereka. hahaha
oh iya.. itu si marc mau ngedate tapi pakenya jaket repsol. oh my god marc.. itu bikin jelas banget kalo kamu nggak punya jaket selain jaket team dan seponsor. baju bajunya juga seponsor. wahaha
alex aja modal kenapa kamu nggak modal bang???? mau aku beliin apah??? :D
eh iya kak.. kemaren pas race itu serasa ffnya kakak jadi kenyataan. jolor crash, tapi sayangnya nggak tabrakan sama VR. hmmm jangan jangan kakak emang punya magic book ya??? :-/
@fitria : marc kan ngga suka shopping duitnya ditabung
Klo alex doyan belanja bgt, ngga bisa nabung
Maaf baru komen kak. Bacanya udah dari berapa waktu lalu, tapi baru bisa komen sekarang. Seneng Eve sama Marc udah balikkan, hihi. Menanti adegan mereka sama Annabelle. Eve sama Marc jangan sampe terpisah lagii :D hehe..
Haha pas baca ini berharap Eve itu kita ya kak beruntung bgt dri jutaan fans Marc didunia tetap hanya 1 yg bakal dampingi marc selama hidupnya bakal sakit bgt kalo liat Marc foto trs masukin IG nya kyk pict terakhir di story ini
@ghaisa : iya ketemu annabelle, cm nt eve bakalan jealous krn marc deket bgt sama annabelle
@echa valeta : tapi di awal cerita ini eve itu bukan fans-nya marc, dia cewek beruntung yg di hamili marc.
nah kalo foto terakhir itu pas ngejemput marc abis liburan dari ibiza #fiction
Kak ini gk dilanjut? Pengen liat mereka bersatu lengkap dengan annabelle :D
Kak ini gk dilanjut? Pengen liat mereka bersatu lengkap dengan annabelle :D
Best Music Video
>> Apple <<
Posting Komentar