Serial comedy marquez family kembali hadir. buat yang baru pertama baca jangan khawatir sebab meski judulnya serial tapi di setiap ceritanya tidak berhubungan dengan cerita sebelumnya kok. Disebut serial karena karakter dan tokonya saja yang sama, kalau alur cerita sih lepasan.
Hmmm, menulis cerita komedi itu tantangannya lebih besar daripada menulis romantis dan manis, itu yang aku rasakan. karena apa? Sebab harus berhasil membuat pembacanya tertawa. Nah anehnya, saat aku yakin tulisanku lucu justru malah ada yang bilang gak lucu, nah pada saat aku yakiiiin banget ini ngga lucu aku cuma berusaha membuat selucu mungkin justru malah katanya lucu bangettt...jadi sebenernya sampai sekarang aku belum menemukan jurus nulis yang lucu...gitu sih, Tapi justru di situ tantangannya...makanya aku mencoba lagi...entah lucu entah engga yang penting aku sudah berusaha...berusaha bikin tulisan lucu biar yang baca terhibur...
salam,
Marcia
@@@@@@
Okay....simak ceritanya yuuuk
Ini cerita tentang sofa tua dengan motif bergaris yang sering menjadi sengketa tak berakhir di rumah marc. Mami roser betul betul tidak habis pikir mengapa sofa bergaris yang sudah agak buluk itu selalu saja menjadi objek rebutan ketiga anak-anaknya. Sampai-sampai mami roser membeli sofa lagi 2 buah supaya mereka tak berebutan tapi tetap saja yang diributkan adalah sofa tua itu.
"Marc...ayolah pindah itu sofaku..ah kau merusak hariku.." Pinta alex sambil menarik-narik kaki marc agar hengkang dari sofa yang diklaim sebagai singgasananya Alex. Tak berhasil. Marc tak bergeming dia asyik senyam-senyum menatap iphone ditangannya. Padahal sejak di rumah Rins tadi Alex sudah membayangkan begitu sampai rumah segera relaksasi di sofa kesayangannya itu. Tapi sayang si bayi alien sudah menguasainya. Alex mengendus kesal.
Alex melirik kaki marc. Padangannya tertuju pada bulu-bulu yang tumbuh di bawah kuku ibu jari kaki Marc. Ia teringat ketika Alicia membangunkannya dengan cara menarik bulu-bulu kakinya. Perih luar biasa. Bahkan saat itu Alex sampai terloncat dari tempat tidur. Dengan senyum jahil Alex melaksanakan idenya.
"Hupp ciaaaaattt tariƬkkkk!!" Jemari alex menarik bulu-bulu kecil di kaki Marc.
"Rawrrrrrrrrrr" Marc meraung dan meloncat. Untung saja Alex berhasil menghindari gerak refleks kaki marc. Kalau tidak bisa bisa hidungnya patah dan harus di gips.
Pada saat yang samadengan raungan Marc di dapur terdengar suara barang berjatuhan. Mami roser yang sedang masak di dapur dibuat kaget oleh raungan Marc yang mirip serigala berubah bentuk.
"Hahahaha...yessss berhasill!!!" Teriak Alex seraya melompat ke sofa yang sudah kosong. Marc masih mengusap usap untuk menghilangkan rasa perih di kakinya akibat Alex mencabut bulunya dengan sadis.
"Sarap lu....awas yah!" Kata marc sambil menerjang Alex bermaksud melakukan hal yang sama. Marc mencengkeram kaki Alex. Alex tak menghindar. Ia tetap santai dan memasrahkan kakinya.
Marc membolak balik kaki Alex, yang tak berbulu selembar pun. "Kok kaki nya lady legs gini??" Tanya marc dengan mimik heran.
Alex hanya mengulum senyum. Tak menjawab.
"Eh kau waxing?? Gila yah..." tanya marc sambil bergidik geli dan tatapan menyelidik lalu melemparkan kaki Alex ke tempat semula.
"Alicia tuh yang sarap! Tiap pagi dia bangunin aku dengan cara cabutin bulu kaki ..lihat sampai gundu beginil..." ucap Alex cuek
Marc mengangguk-angguk mengerti, seisi rumah sudah tau Alex paling susah dibangunkan, Ide Alicia cukup brilian. Batin Marc.
Tak berapa lama muncul mami roser dari arah dapur, tergopoh sambil menggulung dasternya yang basah.
Marc mengangguk-angguk mengerti, seisi rumah sudah tau Alex paling susah dibangunkan, Ide Alicia cukup brilian. Batin Marc.
Tak berapa lama muncul mami roser dari arah dapur, tergopoh sambil menggulung dasternya yang basah.
"Kalian ini kayak kucing sama anjing ributtt terus kerjaannya!" Bentak mami Roser geram dengan keributan yang acap kali terjadi di rumah itu.
"Siapa yang kucing mam?" Tanya Alex
"Kau lah siapa lagi, kau kan malas kayak kucing!!! " celetuk Marc
"Berarti kau anjingnya ??!" Simpul Alex sambil menjulurkan lidahnya.
"Enak aja ngatain gw anjing!! Dasar adik durhaka!" Bentak marc sambil menoyor kepala Alex.
"Sudahhh sudahhh, aduhh mami pusingg! Kalian sudah sebesar ini masih aja kayak anak anak..." Mami Roser mulai frustasi
"Iya tuh mam ! Marc bukan lagi kayak anak-anak kayak bayi malah...dasar bayi Alien!" ejek Alex.
"Eh mmaam lihat tuh Alex kurang ajar masa mami di bilang Alien!" kata Marc mengompori
"Dasar kompor meleduk ! Aku tidak bilang mami itu Alien??" umpat Alex
"Kan kau bilang aku bayi Alien, aku kan anak mami.." bantah Marc membela diri
"Haduhhhhh...cukuppp!!! Kalian diam atau mami buang itu sofa!!" Ancam mami Roser.
Marc dan Alex saling berpandangan. Lalu keduanya kompak memasang tampang memelas. "puppy eyes mode on"
"Iya mam...kita ngga ribut lagi" tanpa dikomando marc dan alex berucap secara bersamaan. kalau sudah begini mami roser langsung luluh.
Mami roser meninggalkan mereka, ke dapur lagi melanjutkan masak dan membereskan tumpahan sup akibat teriakan marc yang mengagetkannya tadi.
Alicia heran dengan tumpahan sup dilantai dapur. Ia hendak mengambil air minum setelah skipping rutin. Alicia berjingkat-jingkat menghindari tumpahan sup itu agar tak mengenai sepatunya.
"Mam kenapa sup di sajikan di lantai begini?" Tanya Alicia polos
"ini bukan disajikan di lantai, tapi tumpah! memangnya ngasih makan maru disajikan di lantai?" jawab mami roser sabar dengan pertanyaan konyol Alicia.
"oohh, kok bisa tumpah mam?" tanya Alicia lebih lanjut
"Ini ulah Marc, pagi-pagi teriak kayak serigala berubah wujud. Mami sampai kaget dan merinding dengernya. Tumpah deh semua. Terpaksa kalian nanti makan spaghetti instan saja yah "
"Waaah...mama, marc harus tanggung jawab tuh. Biar Alicia yang panggil oknumnya biar dia bersihkan TKP!" kata Alicia berkobar kobar.
Alicia menghilang ke ruang tengah. Kedua kakaknya sedang asyik nonton basket di tivi. Alex melingkar di sofa, sementara marc melingkar di karpet di temani Maru yang menyudul nyundulkan kepalanya.
"Marc...dipanggil mami tuh..bantu bersihin lantai dapur...tadi mami kaget kau teriak sampai tumpah masakannya. Gagal makan sup kita hari ini..." Ucap Alicia begitu muncul di muka Marc
"Masa? Mami ngga bilang tadi.." ucap Marc tak percaya
"Kalao ngga percaya ke dapur aja..."
Marc bangkit dari karpet dan berjalan gontai ke dapur.
"Alex geser dong...aku mau rebahan...cape nih baru skipping..." rajuk Alicia pada Alex.
"Siapa suruh skipping....Rebahan di karpet kan bisa..."
"Iiihh nyebelin banget sih...geser dongg" pinta Alcia lagi.
"Ngga mau..."
"Huuuuh" Alicia bersungut lalu menjitak kepala Alex. Berlalu ke ruang tamu. Membanting badannya ke sofa baru yang dibeliin mami.
"Ah tapi sofa baru ini tak senyaman sofa tua bergaris itu " gerutu Alicia. Alicia memejamkan matanya memutar otak mencari cara merebut sofa itu dari Alex.
"Tringgg" sebuah bohlam 40 watts menyala di kepala Alicia.
Alicia bangkit dari sofa mendekati pintu depan lalu mengetuk ngetuk. Seakan ada tamu yang mengetuk pintu dari luar. Alicia terus mengetuk sampai Alex berespon.
"Alicia!!! Kupingmu ke mana? Buka pintu itu ada tamuu!!" Teriak Alex dari ruang tengah. Alicia terkikik, lalu menjawab "iyaaaa kaaaakk aku buka...!!" setelah itu Alicia membukakan pintu, seolah-olah memang betul ada tamu.
"Hayyyy....Rins...cari Alex pasti...sebentar yaah aku panggilkan Alex...." Alicia sengaja melantangkan suaranya agar terdengar sampai ke ruang tengah. Lalu berlari ke ruang tengah menghampiri Alex :
"Alex..ada Rins...cepat ke depan..."
Alex mengerutkan alisnya. Tak percaya. "Rins?? Ngapain dia ke sini kan tadi baru lari pagi bareng??" Tanya Alex
Alicia hanya mengangkat bahunya, "ga tau"
"Suruh masuk ke sini aja Al, kakak lagi pewe nih"
Mendengar jawaban Alex, alicia jadi tak bersemangat. Sepertinya misinya kali ini gagal. Ia berjalan gontai ke tuang tamu. Beberapa saat muncul lagi di muka Alex :
"Rinsnya ngga mau soalnya dia berdua sama cewek..."
"Hah? Cewek? Siapa al?" Alex kaget sampai terbangun dari posisi tidurnya.
"Meneketehe!! Liat aja sendiri!!" Jawab Alicia sebal. Alex penasaran lalu bangkit dari sofa menuju ruang tamu. Mata Alicia langsung berbinar-binar menatap sofa yang ditinggalkan Alex.
"Berhasil!!!! yeayyyyy!!!" Pekik Alicia kemudian membantangkan tubuhnya ke sofa sejenak melakukan peregangan lalu ditutup dengan posisi paling nyaman. posisi maru tidur. Melingkar.
"Eh mana Rins? Kok ga ada? Ngibul yahhh??'' tanya Alex curiga dan penasaran
"Hahahaha kena dehhhh....dasar bayi..!! Haha emang ngga ada rins ke sini hahahaha" Alicia terbahak penuh kemenangan.
"Dasarrr tengilll....awas minggir...atau kakak timpa nih...." ancam Alex.
"Coba aja kalo berani, ada mami paling nanti kamu kena hukum benerin genteng lagi kayak waktu dulu!! Weeew" jawab Alicia nantangin.
Alex berkacak pinggang menatap sebal Alicia yang senyum senyum mengejek.
Marc kembali ke ruang tengah setelah membantu mami Roser membereskan tumpahan sup di lantai dapur.
Marc langsung terkekeh melihat pemandangan di ruang tengah itu.
"Haha ternyata kekuasaanmu tak sampai 1 jam lex!!" goda Marc
"Tengil nih anak satu ini...aku tertipu, dia bilang ada rins.. taunya ga ada!!" ucap Alex kecewa dan sebal.
"Brilliant idenya Al..hahaha..." puji Marc untuk adik tercintanya.
"Siapa dulu dong..ALICIA" ucap alicia songong akibatnya Marc menoyor kepala Alicia. Peraturan di rumah itu hanya kakak pertama yang boleh menoyor.
Baru saja Alicia menikmati kemenangannya. Marc mengedipkan sebelah matanya ke alex dan alex membalas dengan tindakan serupa.
"Kalian mau ngapain?" Tanya Alicia khawatir. Tanpa di jawab serta merta Alex dan Marc menyerbu Alicia.
Tangan kanan marc memegang kedua tangan alicia sementara Alex kuat-kuat memagangi kedua kaki Alicia.
"Jurus makan mie pakai sumpit!!!" Teriak marc lalu kedua jarinya seolah-olah sumpit yang sedang berusaha menjepit mie, sasarannya adalah leher dan pinggang Alicia. Sejak kecil Alicia paling tidak tahan di gelitikin. Alicia berteriak dan meronta persis ayam yang mau disembelih.
Lalu dari arah dapur suara mami roser terdengar "Alicia jangan teriak teriakkk !!!"
"Ayo kita gotong ke kamar lex!!" ajak marc, Alex langsung mengangguk setuju dengan tawa lebar.
Alicia meronta tapi percuma kedua lengan kakaknya terlalu kuat untuk dilawannya. Kamar Alicia terletak di atas. mereka menggotong Alicia seperti menggotong karpet.
BRUGGGH!! mereka melempar Alicia ke kasur sejurus kemudian mereka berdua menerjang, seperti itu sedari kecil hingga usia tak lagi kanak-kanak. Lalu....
Kraaakkkkk! gubrakkkkk!!! Kasur Alicia jebol. Ketiganya saling bertatapan. Masih dalam posisi yang kacau saling bertumpukan tak jelas
"Marc singkirkan pahamu dari mukaku!!" protes Alicia
"Eh kakimu juga!! singkirkan dari perutku" Protes Alex pada Alicia
Mereka berdua ribut dan akhirnya " BRAKKKK" kaki tempat tidur yang tadinya masih tinggal 1 yang berdiri pun patah. Ketiganya terjerembab.
Kemudian terdengar suara langkah cepat menaiki tangga lalu pintu kamar terbuka, mami datang :
"Suara aaaapp.." mami tak melanjutkan kalimatnya, matanya melotot menatap ketiga anaknya yang nampak seperti anak kucing dalam tumpukan barang bekas. Tempat tidur Alcia sudah tak berbentuk
"Maaamm ...maaam jangan marah yaa" pinta marc memasang ekspresi wajah memelas dan "puppy eyes mode on", biar mami roser ngga tega marah. Ini jurus jitu marc meluluhkan hati mami roser dari ia kecil.
Mami roser menggelengkan kepalanya " Kalian ini sudah besar bukan anak anak lagi, kenapa sih selalu saja ribut urusan sepele? Coba lihat tenpat tidur dari kakek ramon sejak Alcia bayi sekarang hancur berkeping keping...."
"iya maam kami minta maaf yah, mami maafin kan?' marc memelas masih dengan puppy eyes-nya bangkit dan mendekat ke arah mami roser.
"Wadawww!!! sassy bastard!!' teriak Alex pada marc karena jari kakinya terinjak marc saat bangkit
"Alex...ngomong yang sopan sama kakakmu, kamu ini kalo bicara kasar..." tegur mami roser.
"Yaaah kena lagi guweee" gerutu Alex dalam hati
"Maam, nanti Marc yang ganti kasur Alicia dengan yang baru, okay? tabunganku kan ngga pernah terpakai, khawatir terlalu banyak.. hehe" rayu Marc
Mami roser mengelus kepala marc. Dari dulu mami roser tidak pernah bisa benar-benar marah pada Marc.
Alicia menepok jidatnya " Haduhh dasar penjilat!!"
@@@@@@
Marc menutup mata Alicia dengan telapak tangannya sementara Alex menuntun Alicia menaiki tangga. Marc ingin memberi kejutan tempat tidur baru Alicia. Hampir seminggu lebih Marc dan Alex hunting ke sana kemari demi tempat tidur lucu impian Alicia.
"Aduh kak...sebagus apa sih tempat tidurnya, kakak kan pelit..." celoteh Alicia
"cerewet banget sih Al, ngatain pelit lagi! pokonya kalo kamu lihat pasti kamu ngga akan ikutan kita rebutan sofa deh..."
"Iya al, pasti kamu lebih betah di kasur..." tambah Alex
"Taraaaaa" teriak Marc seraya menyingkirkan tangannya dari mata Alica...
"Aaaaaahhhhh kakakkkkk...so sweetttt aku sukaaa bangetttt..." teriak Alicia
tempat tidur hello kitty hadiah dari Marc untuk Alicia |
Marc dan Alex toss setelah meninggalkan kamar Alicia yang masih heboh dengan temat tidur barunya.
"Saingan berkurang satu hehe..." ucap Marc
"Marc, mending kita bikin perjanjian, yang menang race boleh tiduran di sofa itu any time sampai race berikutnya" Alex mengungkapkan idenya
"Ide bagus juga, aku setuju. Nah kan Mugello aku yang menang, berarti sekarang aku penguasa sofanya" simpul Marc senang.
Alex mengajak marc toss lagi " Deal yah..."...."Deal"
"Yuhuuuu" teriak marc girang berlari ke kamarnya mengambil PS Vita dan sejurus kemudian sudah nangkring di atas sofa.
Sofa yang selalu jadi biang rebutan dan keributan |
Sementara Alex melingkar di karpet ditemani maru, kucing kesayangan Alicia. Tumben kali ini Alex mau akur sama Maru hahaha
ini Maru kucing kesayangan Alicia, namanya beda tipis dengan Marc |
udah jangan di scroll lagi, udah selesai episode 7 nya haha
5 komentar:
"tabunganku kan ngga pernah terpakai, khawatir terlalu banyak.. hehe" wkwkwk kelebihan uang tuh si Marc hahaa..
aku salah satu penggemar blog kamu. cerita yang ini seperti biasa bagus dan yg lbh penting menghibur cuman, hindari typo yaa :)
Iya sindi uang marc kebanyakan soalnya barang dia gratisan semua dari baju sampe motor dan mobil hehe
Hi! Aku udah baca episode 1-7 lhoo:), lucu:3. Haha, lanjutkan! Laff xx
Hi juga mirra!!
Kiss kiss !
Thanks a lot udah rajin baca FF ku
Aku doain semua yg rajin baca FF ku apalagi yang komen semuanya jadi orang sukses yah...
wkwkwkwk
tempat tidur sampe jebol kaya gitu. dasaaar anak anak ajaiiibbb!!! persis sama temen aku. mana yang di jebolin kasur wisma dinas kabupaten lagi! hahaha
baca ini bener bener kaya flashback ke masa lalu aku sendiri. banyak momen yang sama soalnya.. haha
Posting Komentar