Rabu, 30 April 2014

Serial of Marquez Family #4



Yeayyy serial Marquez Family yang di tunggu tunggu jutaan pembaca di seluruh dunia kembali hadir #fiksiinifiksibangetdanlebay

FF serial marquez ini temanya comedy, serial lepas kadang lepas kadang ngga lepas. Ff unik lintas blog. Jadi serial ini di gagas oleh saya Marcia (twitter @marcadmire) dan Tata (@Clevalizzy), sekarang itu kan di mana mana lagi marak joint company kalo kita joint FF.
Jadi seri 1,2 dan 4 serial Marquez Family ada di blog ini sedangkan seri 3 nya ada di blognya tata (catatanharianrita.wordpress.com)

Okay pengantarnya sampai sini dulu karena khawatir jadi lebih panjang pengantar daripada yang diantar. Happy reading ya friends....

Talent :
Marc Marquez as himself
Alex Marquez as himself
Victoria Justice as laura
Alicia Marquez as marc's dan alex's sister


Action!!!


Alex mengusap usap pelipisnya yang masih berdenyut denyut akibat bogem mentah Marc.
“dasar sarap!! muka adik sendiri di bogem cuma gara gara ngelihatin Laura” gerutu alex di depan cermin.

Melalui pantulan cermin di depannya Alex melihat marc mendekatinya sambil senyam senyum dan mesam mesem ngga jelas.

Alex memonyongkan bibirnya “dasar gila! Mukul ngga kira kira” Alex mengomel.

“hahaha, siapa suruh ngga menghindar...” sahut marc berlalu sambil tak lupa dengan tak lupa memberikan seringai jokernya.

Tak berapa lama Laura dan Alicia mencul.

Alicia mendekati Alex lebih dulu ‘kakak!! Ya ampuun Alicia kira ngga parah parah amat”

Alicia berlari ke kamar mamanya mengambil trombopop untuk dioleskan di lebam bekas bogem marc di pelipis Alex.

Kini tinggal laura dan Alex, Alex tidak pedulikan laura, ia kesal gara-gara laura pelipis mulusnya kena bogem Marc.

Laura mendekat “Sakit banget ya lex...’ tanya Laura pelan.

“Ah, Laura...kenapa selain cantik kamu juga baik, kalo seperti ini bagaimana aku bisa marah” bathin Alex

Wajah Alex bersemu merah, ciri khasnya jika ada cewek yang ia suka di dekatnya. Alex mengangguk.

“sebentar aku ambilkan es batu untuk kompres...” laura pun berlalu ke dapur, meski bukan rumahnya tapi tidak sulit menemukan letak kulkas di rumah itu.

Marc muncul, dengan jaket kulitnya “ Alex, lihat laura ngga?”

“Udah pulang!!” jawab Alex tak peduli masih mengusap usap pelipisnya.

Marc percaya, dia keluar rumah bersama Honda Nuevo barunya. Alex terkekeh.

Namun tawanya segera terhenti ketika laura muncul, pura pura sakit lagi.

Laura mengompres pelipis Alex dengan handuk dingin yang di rendam air es

“Gimana lex, enakan sekarang, masih nyut-nyutan nggak?” tanya laura

Alex tersenyum malu-malu “ makasih yah, la...”

“ya, tak apa, betewe kenapa sih kamu lihatin aku seperti itu? Ada yang aneh di badanku?”


Alex mengulum senyum “ hmm sebenarnya, aku cuma penasaran”


“penasaran apa?” tanya laura sambil mengernyitkan keningnya


“hmmm, jadi begini, waktu hari minggu Alicia ngamuk”

“haaa knapa? Aduuh kamu kenapa sih lex jadi korban terus?’

“aku cuci sepeda pakai spon breast padding Alicia’

“haaahahahah, kok bisa?’

“aku tidak tauuu, aku kan tidak pakai “ kilah Alex

Laura masih tertawa “ iya sihh hihi, wajar kamu kan laki laki”

“Nah !!! Tapi marc tau, makanya tadi waktu kaosmu basah aku jadi penasaran apa kau memakainya!”

Laura langsung berang mendengarnya “ Apa?? Enak aja! Ini asli tau “ bantah laura sambil melemparkan handuk basah yang belum diperas ke wajah alex


****

Laura kesal alex menyangkanya menggunakan breast padding. Tapi ada hal yang membuat laura lebih penasaran. “kok marc tau sih breast padding? Tau dari mana? Punya siapa?”

Laura meninju-ninju boneka sponge bob pemberian Marc, lalu melemparkan ke jendela, tepat saat muncul kepala marc dari jendela. Marc menangkap boneka yang mendarat di wajahnya. Marc punya kebiasaan unik jika berkunjung ke rumah Laura di alebih suka lewat jendela. Mungkin sebenarnya marc tidak bisa membedakan antara jendela dan pintu di rumah Laura karena ukuran besarnya hampir sama.

Laura terpekik “ haaaa!!!” ia kaget bukan main.


“untungnya boneka yang kau lempar bukan vas keramik itu...” sergah marc yang juga kaget dengan sambitan boneka.

“kalau tau kau muncul, lemari yang ku lempar !!” jawab laura sambil mengerucutkan bibirnya


Marc terkekeh “kenapa sih....kamu marah kenapa? Lagi PMS yah? “

Laura melipat tangannya, “ sebel sebeeeelll...”

Marc ikutan duduk di kasur “sebel kenapa?”

“sama kamu, siapa lagi???’ jawab laura ketus

Marc tersenyum, laura tetap cantik apapun ekspresinya, marah, tertawa maupun nangis tetap cantik.

“Tuh kan malah senyum, wajahmu itu tidak punya ekspresi lain selain senyum yah?” tanya Laura sebal

Marc makin tersenyum, deretan giginya yang rapi hampir seluruhnya kelihatan.

“Eh, kenapa sih, cantik?”

Laura beranjak berdiri lalu duduk di bibir jendela.

“kamu punya selingkuhan yah?” tanya Laura kemudian

Marc terbahak “hahaha, pertanyaan yang lucu, pastinya tidak laura...’

“Lalu dari mana kamu tau breast padding, aku kan tidak memakainya...”


Marc menepuk jidatnya. Never ending breast padding. Kok bisa sih laura meributkan breast padding, pasti Alicia sumbernya. Bathin Marc

“aku tau waktu pemotretan dengan lara lopez.....’


Laura berteriak “ aaaaargghhh, jadi kamu lihat punya lara?”

“Iya...” jawab Marc polos

“huhuhu, lalu ?”

“itulah model, kan ngga punya malu ganti-ganti buka buka baju di depan banyak orang cuek aja, punya lara kecil tidak berisi seperti punya mu, aku memang tidak salah pilih “  jawab Marc bangga

Kali ini laura meraih vas bunga dan melemparkan kerah Marc. Dengan tangkas marc menangkap vas bunga seharga ratusan euro itu. Jangan sampai ia harus nengganti vas bunga yang mahal itu karena sampai saat ini dirinya belum menjadi bintang iklan vas bunga untuk dapat vas bunga gratisan.

Laura melompat keluar jendela, lalu Marc mengekornya. Laura berlari ke halaman samping rumahnya. Laura punya hobby pingpong, biasanya kalau marah laura mengjak Marc melawannya dan hadiahnya adalah sebuah maaf dan ciuman tanda berbaikan.
Marc semangat, di rumah ia sudah berlatih dengan Alex, sehingga dirinya cukup yakin bisa mengalahkan laura dalam waktu singkat.

Laura melemparkan botol coca cola ke arahnya, marc menangkap dengan sigap.

“kamu aku maafin kalau bisa ngalahin aku pingpong, pakai botol”

“haaah? Botol ini raket nya?” tanya marc tak percaya antara kaget dan ingin tertawa

“iya, kenapa? Kalahkan aku baru kumaafkan, fair kan” jawab laura sambil tertawa puas


‘Ayo champion kalahkan aku “ tantang laura

Sudah 1 jam, Marc melawan laura ping-pong dengan raket botol coca cola. Entah ide dari mana munculnya sampai sampai main ping pong pakai botol Coca cola, kalao pakai piring masih masuk akal. Omel marc dalam hati.

Laura tertawa-tawa riang, karena marc masih belum berhasil mengalahkannya.

“Ayo baby Alien kalah aku babu human hehehe, apa di planetmu sana kamu tidak pernah bermain seperti ini?” ledek laura

Laura tidak pernah berhenti membuat marc terkagum-kagum, seperti saat ini, meski ia kalah, tapi dalam hati ia kagum dengan laura yang bisa dengan baik bermain ping pong dengan raket botol coca cola 500 ml.

“laura, aku menyerah hari ini!!! “  kata marc sambil mengangkat kedua tangannya

“ okay, kalau kau mau kumaafkan kau harus berlatih mengalahkanku “ jawab laura  lalu membuka tutup botol coca cola itu dan meminumnya.

“Okay...btw, bagaimana kamu bisa mahir main pingpong pakai botol hah?’ tanya marc setelah menenggak coca cola.


“hmmm, aku bahkan bisa bermain ping pong dengan lolipop sebagai pengganti raket hehe”

Coca cola di mulut marc tersembur keluar “ haaah??? Loli pop?”

“ Iya kenapa?, tenang aku tidak akan menatangmu menggunakan lolipop kecuali kau berbuat kesalahn lebih fatal lagi hmm?? Okay kalau kau sudah siap mengalahkanku, telephone aku, okay? Byee..” laura berlari masuk rumahnya, lewat jendela seperti tadi, dan sebelum menutup jendela, dia menjulur kan lidahnya “ weeew”









1 komentar:

  1. hhh.. agak sedih yaa nggak bisa baca part 3nya.. aku udah cari di blognya miss tata.. tapi.. kok nggak ada ya??

    BalasHapus